Standard Error of Estimasi Kesalahan Baku Persamaan Regresi Linier Uji Koefisien Model Regresi Berganda Uji Kelayakan Model Regresi Uji F

4.5 Standard Error of Estimasi Kesalahan Baku Persamaan Regresi Linier

Berganda S e = ∑ ² = , 9,4882657 Standard error of estimate atau kesalahan baku adalah angka yang digunakan untuk mengukur ketepatan suatu penduga atau mengukur jumlah variasi titik-titik observasi di atas dan di bawah garis regresi populasi. Standard error of estimate berguna untuk mengetahui batasan seberapa jauh melesetnya perkiraan dalam suatu peramalan. Kesalahan baku yang terjadi dalam memprediksi jumlah kebutuhan adalah sebesar 9,4882657 ton.

4.6 Uji Asumsi Dalam Model Regresi

4.6.1 Uji Normalitas

Uji ini merupakan pengujian terhadap normalitas kesalahan penggangguerror yang digunakan untuk melihat apakah variabel bebas dan variabel terikat mempunyai distribusi normal. Asumsi kenormalan dapat diperiksa dengan menggunakan plot normal P-P Plot sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

4.6.2 Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak sama pada semua pengamatan di dalam model regresi. Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas. Kriterianya adalah sebagai berikut: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur maka terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, suatu pola maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Regression Standardized Pradicted Value Dapat dilihat bahwa dari plot gambar 4.2 di atas sebaran datar sekitar nilai nol secara acak dan tidak membentuk pola tertentu sehingga mengindikasikan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi.

4.6.3 Uji Non – Autokorelasi

Adanya penyimpangan autokorelasi dalam model regresi berarti ada korelasi antara sampel yang diurutkan berdasarkan waktu. Penyimpangan ansumsi ini karena menggunakan data time series. Universitas Sumatera Utara Konsekuensi adanya autokorelasi dalam suatu model regresi adalah varians sampel yang tidak dapat menggambarkan varians populasinya. Selain itu model regresi yang dihasilkan tidak dapat digunakan untuk menaksirkan nilai variabel dependen Y pada nilai variabel independen tertentu X. Untuk mendianogsis adanya autokorelasi dalam suatu model regresi dilakukan pengujian terhadap nilai uji Dorbin Waston DW. Tabel 4.5 Model Summary Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .994 a .988 .984 9.49535 2.103 a. Predictors: Constant, Luas_Panen, Produksi_Beras b. Dependent Variable: Kebutuhan_Beras Pada tabel 4.5 di atas menunjukkan nilai koefisien korelasi ganda R, koefisien determinasi R Square, standar error penduga, nilai Durbin Waston. Universitas Sumatera Utara

4.7 Uji Koefisien Model Regresi Berganda

Tabel 4.6 Coefficients Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1871.541 85.013 22.015 .000 Produksi_Beras .344 .016 1.067 21.662 .000 Luas_Panen -1.661 .121 -.674 -13.695 .000 a. Dependent Variable: Kebutuhan_Beras Berdasarkan tabel 4.6 koefisien di atas diperoleh bentuk estimasi persamaan model regresi linier berganda = 1871,541 + 0,344X – 1,661X . Model ini untuk menjelaskan keterkaitan atau pengaruh X dan X terhadap Y. Jika nilai sig 0,05 maka variabel X dan X memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Y, artinya kedua variabel bebas X 1 dan X 2 secara sendiri-sendiri berpengaruh secara signifikan terhadap Y. Analisis koefisien regresi secara sendiri-sendiri signifikan atau tidak digunakan uji sebagai berikut: 3. Hipotesis yang diuji H : koefisien regresi tidak signifikan H 1 : koefisien regresi signifikan 4. Taraf nyata α = 5 5. Nilai uji statistik t i t hitung Universitas Sumatera Utara t i = ᵢ ᵢ t 1 = , , = 21,5 t = , , = -13,7272 Nilai t tabel = t n-k-1; α = t 6;0,05 = 2,45 Jika t hitung t tabel maka H ditolak dan jika t hitung ≤ t tabel maka H diterima. Dari hasil diatas maka koefisien regresi yang signifikan hanya koefisien regresi.

4.8 Uji Kelayakan Model Regresi Uji F

Uji kelayakan berarti untuk melihat apakah model yang digunakan dapat menjelaskan variabel Y, maka tabel ANOVA adalah pengujian apakah model = 1871,541 + 0,344X – 1,661X dapat digunakan untuk menjelaskan nilai variabel Y. Pengujian yang digunakan dengan menyatakan bentuk hipotesis sebagai berikut: Tabel 4.7 ANOVA b ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 44610.464 2 22305.232 247.391 .000 a Residual 540.970 6 90.162 Total 45151.435 8 a. Predictors: Constant, Luas_Panen, Produksi_Beras b. Dependent Variable: Kebutuhan_Beras Universitas Sumatera Utara Hipotesis yang diuji: H : β = β = 0, model tidak memiliki kelayakan H 1 : β = β ≠ 0, model memiliki kelayakan Uji kelayakan model dapat dilihat pada nilai sig Regression sebesar 0,000 ≤ 0,05 berarti H ditolak, artinya model regresi linier. = 1871,541 + 0,344X – 1,661X memiliki kelayakan untuk digunakan menjelaskan variabel Y. Uji kelayakan model regresi dapat juga dengan membandingkan F hitung dengan F tabel . Dengan α = 5 dk pembilang = 2, dk penyebut = 6, maka diperoleh F tabel = 5,14. Karena F hit Ft abel = 247,391 5,14 maka H ditolak. Hal ini menunjukkan terdapat pengaruh antara X dan X terhadap Y, sehingga model regresi tersebut memiliki kelayakan untuk digunakan menjelaskan variabel Y. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah penerapan hasil desain tertulis dalam programming dengan menggunakan perangkat lunak software sebagai implementasi ataupun prosedur untuk menyelesaikan desain sistem, yang mana dalam hal ini implementasi sistem digunakan untuk menganalisa data-data yang dianggap mempengaruhi hasil produksi kelapa sawit di PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Laras. Pengolahan data pada tugas akhir ini menggunakan software SPSS.

5.2 Pengertian SPSS

SPSS Statistical Product and Service Solution merupakan salah satu paket program komputer yang digunakan untuk mengolah data statistik. Analisis data akan menjadi lebih cepat, efisien, dengan hasil perhitungan yang akurat. SPSS pertama kali diperkenalkan oleh tiga mahasiswa Stamford University pada tahun 1968 dan dioperasionalkan pada komputer mainframe. Seiring dengan perkembangan software ini, SPSS sudah mampu memproses data statistik pada berbagai bidang ilmu sosial maupun non sosial. Program ini dapat dioperasikan dalam sistem windows sekitar tahun 1992. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh stok beras, luas areal panen padi, produktivitas lahan, jumlah konsumsi beras dan harga beras terhadap ketahanan pangan provinsi sumatera utara dengan metode regresi data panel.

6 62 76

Peramalan Jumlah Produksi Padi dan Kebutuhan Beras Di Kabupaten Deli Serdang Pada Tahun 2013-2017 Berdasarkan Data Tahun 2002-2011

6 78 80

Analisis Terhadap Jumlah Produksi Beras Luas Panen Dan Kebutuhan Beras Di Propinsi Sumatera Utara Pada Tahun 2000 - 2008

0 23 58

Peramalan Jumlah Produksi Beras Di Sumatera Utara Tahun 2012

0 33 56

Analisis Pengaruh Harga Beras Lokal Dan Jumlah Penduduk Terhadap Permintaan Beras Lokal Di Provinsi Sumatera Utara

7 63 103

ANALISIS KESEIMBANGAN PRODUKSI DAN KEBUTUHAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN Analisis Keseimbangan Produksi dan Kebutuhan Beras di Kabupaten Klaten Tahun 2005-2009.

0 0 14

Peramalan Jumlah Kebutuhan Beras di Sumatera Utara Tahun 2017-2020

0 0 6

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Analisis Regresi dan Korelasi - Analisis Terhadap Jumlah Produksi Beras Luas Panen dan Kebutuhan Beras di Provinsi Sumatera Utara pada TAhun 2005-2013

0 0 9

Analisis pengaruh stok beras, luas areal panen padi, produktivitas lahan, jumlah konsumsi beras dan harga beras terhadap ketahanan pangan provinsi sumatera utara dengan metode regresi data panel.

0 0 20

ANALISIS PENGARUH STOK BERAS, LUAS AREAL PANEN PADI, PRODUKTIVITAS LAHAN, JUMLAH KONSUMSI BERAS DAN HARGA BERAS TERHADAP KETAHANAN PANGAN PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN METODE REGRESI DATA PANEL

0 0 11