Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar

13 penilaian antar teman, proyek, unjuk kerja, portofolio, penilaian diri, dan produk. Penilaian non-autentik dilaksanakan melalui tes, ulangan, dan ujian.

2. Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar

Musa Sukardi dan Tumardi 2000: 5-7, menjelaskan melakukan penilaian perlu memperhatikan prinsip-prinsip penilaian sebagai berikut: 1 prinsip komprehensif menyeluruh, yaitu mencakup penilaian proses dan hasil belajar yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan prikomotorik; 2 prinsip kooperatif, yaitu dilakukan secara kerjasama dengan semua pihak yang terlibat langsung dalam aktivitas pendidikan seperti dosen, petugas konseling, orang tua, peserta didik, dan tenaga administrasi; 3 prinsip kontinyuitas, yaitu dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan selama proses pembelajaran; 4 prinsip objektif, yaitu dilakukan untuk menilai aspek, fenomena, gejala sesuai dengan kenyataan; 5 prinsip orientasi pada tujuan, yaitu mengacu pada tujuan yang akan dicapai; 6 prinsip mendidik, yaitu memberikan motivasi kepada peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Sunarti dan Selly Rahmawati 2014: 12, menjelaskan prinsip penilaian dalam kurikulum 2013 sebagai berikut: 1 objektif, artinya berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi subjektivitas; 2 terpadu, artinya dilakukan secara terencana, menyatu dengan pembelajaran, dan berkesinambungan; 3 ekonomis, artinya efisien dan efektif; 4 transparan, artinya prosedur dan kriteria peninalain serta pengambilan keputusan dapat diakses semua pihak; 5 akuntabel, artinya dapat dipertanggungjawabkan 14 baik kepihak internal maupun eksternal; 6 edukatif, artinya mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru. Menurut Permendikbud RI Nomor 104 Tahun 2014 tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah menyebutkan bahwa prinsip-prinsip penilaian hasil belajar dibedakan menjadi dua, yaitu 1 prinsip umum meliputi prinsip sahih, objektif, adil, terpadu, terbuka, holistik, berkesinambungan, sistematis, akuntabel, dan edukatif; 2 prinsip khusus meliputi karakteristik pendekatan, model, dan instrumen. Prinsip khusus disesuaikan dengan setiap mata pelajaran di sekolah. Menurut Abdul Majid 2013: 187, menjelaskan prinsip-prinsip penilaian otentik, yaitu: 1 proses penilaian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran; 2 penilaian mencerminkan masalah dunia nyata riil, bukan dunia sekolah; 3 penilaian harus menggunakan beberapa ukuran, metode, dan kriteria yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar; 4 penilaian harus bersifat holistik menyeluruh mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran. Dijelaskan lagi oleh Abdul Majid 2013: 190-192 mengenai prinsip-prinsip penilaian, yaitu: 1 Mengacu pada kemampuan; 2 berkelanjutan; 3 didaktis; 4 menggali infromasi; 5 melihat yang benar dan salah. Imas Kurinasih dan Berlin Sani 2014: 49-50, menjelaskan prinsip- prinsip penilaian hasil belajar dalam kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: 1 objektif, penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi oleh faktor subjektivitas; 2 terpadu, penilaian dilakukan oleh guru secara terencana, 15 menyatu, dan berkesinambungan; 3 ekonomis, penilaian yang efektis dan efisien dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya; 4 transparan, penilaian baik secara prosedur, kriteria, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak; 5 akuntabel, penilaian dapat dipertanggungjawabkan pada pihak internal maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya; 6 edukatif, penilaian bersifat mendidik dan memotivasi bagi peserta didik maupun guru. Berdasarkan prinsip penilaian, penelitian tentang “Implementasi Penilaian Hail Belajar Dalam Kurikulum 2013 Di SMP Studi Kasus Penilaian Hasil Belajar Di MTs Negeri Yogyakarta II ” perlu memperhatikan beberapa prinsip penilaian untuk mendapatkan hasil penilaian yang optimal antara lain: 1 komprehensif menyeluruh dan terpadu; 2 ekonomis, dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan penilaian terlaksana secara efektif dan efisien; 3 kontinuitas, penilaian dilakukan secara terus menerus; 4 transparan, penilaian diketahui oleh semua pihak; 5 akuntabel, penilaian dapat dipertanggungjawabkan; 6 objektif sesuai kenyataan; 7 edukatif mendidik dan memotivasi; 8 koheren sesuai dengan tujuan.

3. Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar