39 menentukan tingkap pencapaian kompetensi peserta didik secara individu
maupun kelompok. Dari penjelasan di atas teknik dan bentuk instrumen penilaian
kompetensi pengetahuan dapat dilihat pada tabel di bawah.
Tabel 2.9 Teknik dan Bentuk Instrumen Penilaian Pengetahuan
Teknik Penilaian Bentuk Instrumen
Tes tulis Tes bentuk uraian uraian bebas dan terbatas, tes
bentuk objektif benar-salah, melengkapi, pilihan ganda, menjodohkan, uraian, dan jawaban singkat
Observasi kelompok, Tanya Jawab dan
Percakapan Lembar observasi kelompok daftar pertanyaan
disertai rubrik penskoran dan tes lisan daftar pertanyaan disertai rubik penskoran
Penugasan Pekerjaan rumah project work danatau tugas
yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai
dengan karakteristik
tugas dengan
mencantumkan waktu penyelesaian penugasan
c. Kompetensi Keterampilan KI IV
1 Aspek-aspek perilaku pada kompetensi keterampilan
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 tentang penilaian hasil belajar oleh
pendidik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dijelaskan bahwa aspek perilaku pada kompetensi keterampilan yang dapat dimiliki peserta
didik terdiri atas: 1 keterampilan abstrak, merupakan kemampuan belajar yang
meliputi: mengamati,
menanya, mencoba,
menalar, dan
mengkomunikasikan; 2 keterampilan konkret, merupakan kemampuan belajar yang mencakup aktivitas meniru, mencipta, memodifikasi, merangkai,
melakukan, dan menguraikan. Mengembangakan kemampuan abstrak dan
40 kemampuan konkret peserta didik disesuaikan dengan karakteristik muatan
pembelajaran. Beberapa deskripsi yang termasuk pada aspek perilaku kemampuan belajar peserta didik dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.10 Aspek Kemampuan Belajar
Aspek Kemampuan Belajar
Deskripsi Mengamati
Peserta didik mengamati objek, membaca tulisan, mendengarkan penjelasan, membuat catatan yang
tentang yang diamati, kesabaran, waktu on task yang digunakan untuk mengamati
Menanya Jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang
diajukan peserta didik dapat berupa faktual, konseptual, prosedural, dan hipotetik
Mencoba Peserta didik mengumpulkan informasi dan
mencoba sesuai dengan jumlah dan kualitas sumber yang digunakan, kelengkapan informasi, validitas
informasi, dan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Menalar Peserta didik mampu mengembangkan interpretasi,
mensintesis, argumentasi,
dan kesimpulan
keterkaitan antara berbagai jenis fakta konsepteori dari dua sumber atau lebih yang tidak bertentangan.
Mengomunikasikan Menyajikan hasil dari mengamati sampai menalar
dalam bentuk tulisan, grafis, media elektronik, dan multi media.
41 Aspek perilaku keterampilan konkret kompetensi keterampilan dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.11 Aspek Perilaku Keterampilan Konkret
Aspek Keterampilan kongkret
Deskripsi Persepsi perception
Menunjukan perhatian untuk mengenali objek melalui
pengamatan dan
mengolah hasil
pengamatan dalam pikiran Kesiapan set
Menunjukan kesiapan mental, fisik, dan emosi untuk berinteraksi
Meniru guided
response Melakukan peniruan dan pengembangan respon
baru melalui trial and error Membiasakan
gerakan mechanism Munculnya respon-respon baru dan performance
skill dalam berbagai bentuk Mahir complex or
overt response Melakukan gerakan kompleks dan termodifikasi
Menjadi gerakan
alami adaptation Pengembangan keterampilan diciptakan sendiri
berdasarkan perilaku yang sudah dikuasai Menjadi
tindakan orisinal origination
Mampu mengembangkan kreativitas gerakan baru yang alami dan sulit ditiru sehingga menjadi ciri
khasnya
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014 tentang kurikulum sekolah menengah pertamamadrasah
tsanawiyah dijelaskan bahwa aspek perilaku pada kompetensi keterampilan yang harus dimiliki oleh peserta didik mengacu pada KI IV: mencoba,
mengolah, dan menyajikan dalam ranah konkret menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat dan ranah abstrak menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam teori.
Cara menilai aspek perilaku pada kompetensi keterampilan berdasarkan indikator pencapaian kompetensi menggunakan rubrik
42 penskoran. Nilai akhir diperoleh dari rerata capaian optimum nilai tertinggi
berdasarkan kegiatan yang dilakukan peserta didik seperti praktikunjuk kerja, pembuatan proyek, pembuatan produk, pengumpulan portofolio secara
terpisah. Hasil akhir dilengkapi dengan deskripsi kemampua peserta didik..
2 Teknik dan instrumen menilai kompetensi keterampilan
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 tentang penilaian hasil belajar oleh
pendidik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dijelaskan bahwa kompetensi keterampilan terdiri atas keterampilan abstrak dan keterampilan
konkret. Kompetensi tersebut dapat dinilai menggunakan: 1 penilaian unjuk kerjapraktek, 2 projek, 3 Produk, 4 Portofolio, 5 Tertulis. Berikut akan
dijelaskan lebih rinci tentang teknik dan instrumen yang dapat digunakan untuk menilai kompetensi
a Penilaian unjuk kerjapraktek Penilaian yang digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi
yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu atau suatu aktivitas dalam proses pembelajaran. Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika
melakukan penilaian unjuk kerja, yaitu: 1 Langkah-langkah kinerja yang perlu dilakukan peserta didik untuk
menunjukan kemampuannya. 2 Kelengkapan aspek yang akan dinilai dalam kinerja.
3 Kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. 4 Kemampuan yang dinilai tidak terlalu banyak sehingga dapat diamati.
43 5 Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan langkah
pekerjaan yang akan diamati. Instrumen untuk mengamati unjuk kerjapraktek peserta didik dapat
berupa daftar cek dan skala penilaian rating scale. Daftar cek digunakan untuk memberikan penilaian pada penguasaan kompetensi tertentu yang
dapat diamati pada diri peserta didik, sedangkan skala penilaian digunakan untuk memberikan nilai secara kontinum terhadap penguasaan kompetensi
peserta didik. Rentang angka dari angka tidak sempurna sampai sempurna menjadi skala penilaian. Misalnya 4 = Sangat Baik, 3 = Baik, 2 = Cukup, 1
= Kurang. b Penilaian projek
Projek adalah penilaian terhadap tugas-tugas belajar learning tasks yang diberikan kepada peserta didik mulai dari kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu. Penilaian projek digunakan untuk mengetahui pemahaman,
kemampuan mengaplikasi, kemampuan menyelidiki, dan kemampuan menginformasikan peristiwa, fenomena, atau kegiatan secara jelas.
Menurut Sunarti dan Selly Rahmawati 2014: 63 menjelaskan ada 3 tiga hal yang perlu dipertimbangkan oleh pendidik dalam melakukan
penilaian projek yaitu: 1 kemampuan pengelolaan: kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu
pengumpulan data serta penulisan laporan; 2 relevansi atau kesesuaian dengan mata pelajaran dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan,
44 pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran; 3 keaslian: proyek
yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karya sendiri, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan
terhadap proyek tersebut. Instrumen penilaian proyek menggunakan penskoran hasil kinerja
yang meliputi skor penilaian dan lembar penilaian proyek berupa kriteria penilaian atau rubrik. Rubrik penskoran dinyatakan menggunakan skala
penilaian menggunakan tingkat skala atau kriteria sebagai berikut: 4 Tingkat skala dinyatakan dalam 4 tingkat, 5 tingkat dan 6 tingkat.
Misalnya 4 tingkat, skala 1 untuk tingkat kinerja terendah dan skala 4 untuk tingkat kinerja tertinggi.
5 Respon menggunakan skala tingkat Kurang D, Cukup C, Baik B, Sangat Baik A atau Tidak Pernah TP, Kadang-kadang KD, Sering
SR, Selalu SL. c Produk
Penilaian produk adalah penilaian yang dilakukan untuk menilai kemampuan peserta didik dalam membuat produk-produk, teknologi, dan
seni, seperti: makanan, pakaian, sarana kebersihan, alat-alat teknologi, hasil karya seni, dan barang-barang terbuat dari kain, kayu, keramik,
plastik, atau logam. Pelaksanaan penilaian pada pembuatan produk meliputi 3 tiga
tahapan yang perlu dinilai yaitu: 1 tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan
peserta didik
dan merencanakan,
menggali, dan
45 mengembangkan gagasan, dan mendesain produk; 2 tahap proses
pembuatan produk, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik; 3 tahap hasil,
meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.
Cara untuk menilai produk dapat menggunakan, yaitu: 1 cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, dilakukan terhadap semua
kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan baik persiapan, proses, dan hasilnya; 2 cara holistik, yaitu berdasarkan kesan
keseluruhan dari produk, dilakukan hanya pada hasil atau tahap penilaian produk
. Instrumen yang digunakan untuk menilai produk menggunakan
skala penilaian yang berisi aspek dan skala penilaian. Aspek yang dinilai disesuaikan dengan jenis produk yang akan dinilai. Skala penilaian
menggunakan skala tingkat 1-4. Rentang angka dari angka tidak sempurna
sampai sempurna menjadi skala penilaian. Misalnya 4 = Sangat Baik, 3 = Baik, 2 = Cukup, 1 = Kurang.
d Portofolio Portofolio merupakan penilaian seluruh karya atau dokumen
peserta didik secara individu pada satu periode untuk satu mata pelajaran. Informasi perkembangan kemampuan peserta didik tersebut dilakukan
terus-menerus dan bersifat reflektif untuk melakukan perbaikan. Portofolio
46 dilakukan untuk melihat dinamika perkembangan kemampuan belajar
peserta didik melalui karya-karya. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam merencanakan
penilaian portofolio: 1 menentukan kompetensi dasar KD yang akan dinilai dan diinformasikan kepada peserta didik pada awal semester; 2
merumuskan tujuan pembelajaran; 3 menjelaskan tentang tujuan penggunaan, macam dan bentuk serta kriteria penilaian dari kinerja dan
atau hasil karya peserta didik; 4 menentukan kriteria penilaian; 5 menentukan format pendokumentasian hasil penilaian portofolio yang
meliputi memuat topik kegiatan tugas portofolio, tanggal penilaian, dan catatan pencapaian; 6 menyiapkan map yang diberi identitas: nama
peserta didik, kelassemester, nama sekolah, nama mata pelajaran, dan tahun ajaran sebagai wadah pendokumentasian portofolio peserta didik.
Instrumen portofolio menggunakan instrumen daftar cek yang berisi kompetensi dasar, tanggal pembuatan, aspek yang diamati, dan komentar
dari guru. e Tes tulis
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 tentang penilaian hasil belajar
oleh pendidik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dijelaskan bahwa tes tulis dapat digunakan untuk menilai kompetensi keterampilan
selain untuk menilai kompetensi pengetahuan. Kompetensi keterampilan
47 yang dapat dinilai menggunakan tes tulis seperti menulis karangan,
menulis laporan, dan menulis surat. Instrumen tes tulis yang digunakan tidak jauh beda dengan tes tulis
pada penilaian komoetensi pengetahuan, yaitu berbentuk soal. Bentuk soal tertulis dapat berupa memilih jawaban pilihan ganda, dua pilihan: benar-
salah; ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat dan menyuplai jawaban isian atau melengkapi, jawaban singkat, dan uraian.
C. Hasil Penelitian yang Relevan