69
Tabel 4. Analisis Uji Validitas Kemampuan Guru Menerapkan Metode Eksperimen pada Pengenalan Sains
Komponen Lembar Observasi
Perencanaan Pembelajaran
Pelaksanaan Pembelajaran
Penilaian Pembelajaran
Aktivitas Anak
Skor Pengamat I
8 7,5
4 7,27
Skor Pengamat II
8 7,5
4 7,27
Skor Pengamat III
8 7,5
4 7,27
Kriteria Baik
Baik Kurang
BSH
Berdasarkan di atas, dapat diketahui bahwa guru kelas B2 di TK ABA Gedongkiwo dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran eksperimen
pada pengenalan sains berada dalam kriteria baik, sedangkan dalam melakukan penilaian pembelajaran eksperimen pada pengenalan sains berada dalam kriteria
kurang. Anak-anak kelas B2 TK ABA Gedongkiwo dalam mengikuti pembelajaran eksperimen pada pengenalan sains berada dalam kriteria
Berkembang Sesuai Harapan BSH.
2. Reliabilitas Instrumen
Suharsimi Arikunto 2010: 221 mengemukakan reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Menurut Suharsimi, secara garis besar terdapat dua jenis reliabilitas, yaitu
reliabilitas eksternal dan internal. Reliabilitas yang digunakan oleh peneliti adalah reliabilitas internal. Reliabilitas internal diperoleh dengan cara menganalisis data
dari satu kali pengetesan Suharsimi Arikunto, 2010: 223. Terdapat berbagai macam cara untuk mengetahui reliabilitas internal, salah satunya adalah
70 reliabilitas pengamatan observasi. Peneliti menggunakan reliabilitas pengamatan
observasi karena metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi. Teknik pengetesan reliabilitas pengamatan observasi menggunakan
data hasil validitas empiris yang dilakukan oleh tiga pengamat. Menurut
Suharsimi Arikunto
2010: 244-246,
langkah-langkah pengetesan reliabilitas pengamatan observasi adalah.
1 Menyatukan dua format isian dari pengamat I, II, dan III.
2 Memasukkan kode pengamat ke dalam tabel kontingensi.
3 Menghitung banyaknya kecocokan I: ya—II: ya—III: ya atau I: tidak—II:
tidak —III: tidak.
4 Memasukkan data ke dalam rumus koefisien kesepakatan.
Rumus yang digunakan adalah rumus dari H.J.X. Fernandes yang telah dimodifikasi oleh Suharsimi Arikunto 2010: 244, yaitu sebagai berikut.
Berhubung validasi instrumen dilakukan oleh 3 pengamat, maka rumus berubah menjadi.
Dengan keterangan: KK
= koefisien sepakat S
= sepakat, jumlah kode yang sama untuk objek yang sama �� =
� +
�� = �
+ +
71 N
1
= jumlah kode yang dibuat oleh pengamat I N
2
= jumlah kode yang dibuat oleh pengamat II N
3
= jumlah kode yang dibuat oleh pengamat III Langkah-langkah pengetesan reliabilitas pengamatan observasi yang
telah dilakukan oleh peneliti terdapat dalam lampiran 6 halaman 147, sedangkan hasil dari perhitungan realibilitas pengamatan observasi diperoleh koefisien
kesepakatan sebanyak 1. Jadi, instrumen dikatakan cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena koefisien kesepakatan instrumen
tersebut adalah 1. Instrumen semakin reliabel apabila koefisien kesepakatannya semakin mendekati 1. Koefisien reliabilitas secara konsep akan bergerak dari
0,00-1,00, dimana koefisien kesepakatan maksimal adalah 1 Wuradji, 2006: 78.
G. Teknik Analisis Data