22 karena memang itulah tugas yang harus diemban oleh seorang guru yang
profesional dan berniat untuk ibadah agar dapat melaksanakan tugas secara ikhlas.
2. Kajian tentang Metode Eksperimen
a. Definisi Metode Eksperimen
Metode merupakan bagian dari strategi kegiatan. Metode dipilih berdasarkan strategi kegiatan yang sudah dipilih dan ditetapkan. Secara
etimologis, metode berasal dari bahasa Yunani yaitu metodos. Kata ini terdiri dari dua kata yaitu
“metha” yang berarti melalui atau melewati dan “hodos” yang berarti jalan atau cara. Metode berarti jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan
Kamsinah, 2008: 102. Metode merupakan cara, yang dalam menerapkannya menggunakan alat untuk mencapai tujuan kegiatan Moeslichatoen R, 2004: 7.
Menurut Trianto
2011: 192,
metode merupakan
upaya untuk
mengimplementasikan rencana yang telah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode digunakan untuk
merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Berkaitan dengan pembelajaran, metode pembelajaran merupakan suatu langkah yang digunakan oleh guru dalam
mengadakan hubungan dengan anak pada saat berlangsungnya pembelajaran Nana Sudjana, 1989: 78.
Metode pembelajaran yang dipilih guru secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh bagi anak. Oleh karena itu, guru harus menyesuaikan
metode pembelajaran dengan materi yang akan disampaikan kepada anak agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Tentu saja seorang guru harus memiliki
23 pengetahuan mengenai metode-metode pembelajaran agar tidak keliru dalam
menerapkan metode tersebut. Metode pembelajaran yang diterapkan di TK antara lain metode eksperimen, metode demonstrasi, metode proyek, metode pemberian
tugas, metode karya wisata, metode ceramah, tanya jawab, dan metode bermain peran. Kognitif anak dapat dikembangkan menggunakan metode-metode yang
mampu menggerakkan anak agar menumbuhkan berpikir, menalar, mampu menarik kesimpulan, dan membuat generalisasi. Caranya adalah dengan
memahami lingkungan yang ada di sekitar anak, mengenal orang dan benda- benda yang ada di sekitarnya, memahami tubuh dan perasaan anak itu sendiri,
serta melatih anak memahami untuk mengurus dirinya sendiri Moeslichatoen R, 2004: 9.
Metode eksperimen merupakan salah satu metode yang mampu mengembangkan kognitif anak. Metode eksperimen adalah metode pemberian
kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan Syaiful Bahri Djamarah, 2000: 196.
Sejalan dengan pernyataan tersebut, Roestiyah 2001: 80 mengungkapkan bahwa metode eksperimen adalah salah satu cara mengajar, dimana anak melakukan
suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan
dievaluasi oleh guru. Metode eksperimen menurut Djamarah Trianto, 2011: 198 adalah
cara penyajian pelajaran, dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses
belajar mengajar dengan metode eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri,
mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, keadaan atau
24 proses sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami
sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik suatu kesimpulan dari proses yang
dialaminya itu. Pasaribu Yeni RachmawatiEuis Kurniati, 2005: 68 mengungkapkan
bahwa metode eksperimen sering dihubungkan dengan metode pemecahan masalah dengan menggunakan laboratorium pada pelaksanaan pembelajaran dan
umumnya berhubungan dengan pembelajaran sains. Namun, pengertian laboratorium harus diperluas lagi yaitu laboratorium adalah seluruh alam sekitar
sekolah. Menurut Yeni RachmawatiEuis Kurniati 2005: 68, melalui eksperimen anak akan terlatih untuk berpikir logis, mengembangkan
kreativitasnya, senang mengamati, meningkatkan rasa ingin tahu, serta kekaguman pada alam, ilmu pengetahuan, dan Tuhan.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen adalah suatu cara pembelajaran dengan menempatkan anak sebagai
subjek yang aktif melakukan dan menemukan pengetahuannya sendiri dengan cara melakukan suatu percobaan sederhana untuk mengetahui kebenaran akan
sesuatu. Melalui eksperimen sederhana anak akan menemukan pengetahuan- pengetahuan baru dan membuat anak merasa takjub. Rasa takjub dan kagum akan
membuat anak untuk menyukai aktivitas belajar sampai tua. Melalui eksperimen anak juga dapat menemukan ide baru atau karya baru yang belum pernah ditemui
oleh anak sebelumnya.
25
b. Prosedur Penerapan Metode Eksperimen