Bank Mandiri To stay or to leave

43

4.3 To stay or to leave

4.3.1 Bank Mandiri

Pada bagian sebelumnya telah digambarkan bahwa tekanan pekerjaan di sektor perbankan berada pada level pressure yang cenderung konstan dan bahkan meningkat. Hal ini berimplikasi terhadap keinginan responden untuk berpindah pekerjaan. Mereka berpikir bahwa jika memiliki pekerjaan yang tekanan kerjanya rendah, mereka dapat menyeimbangkan waktu dan keterlibatan dengan keluarga. Ibu YL yang karena kelelahan dalam pekerjaannya, sempat berpikir untuk berpindah pekerjaan yaitu dengan berwirausaha namun hal itu dianggap hanya emosi sesaat ketika kelelahan. Selain itu, gaji, insentif, tunjangan-tunjangan dan jaminan yang diberikan organisasi menjadi alasan ibu YL tetap bekerja diperbankan. Ibu YL berkata : “Saya pernah [saya pernah berpikir untuk berpindah pekerjaan], saya pernah ketika saya lelah saya pengen seperti wiraswasta. Tapi saya berpikir lagi secapek-capeknya orang pasti suatu saat kalo saya sudah menjalani pekerjaan lain kan pasti saya capek juga. Akhirnya saya tetap memilih disini. Itu pun kalo waktu itu saya berencana untuk wiraswasta itu hanya emosi sesaat ya. Kita kembali flashback lagi, disini kita kerja toh Mandiri sudah berikan semuanya, ya insentif, ya kesehatan, ya sudah benar-benar dicover.. ” Kasus ibu RA yang karena tingginya tekanan pekerjaan dan tidak seimbangnya keterlibatan serta tanggungjawab antara pekerjaan dan keluarga pernah berpikir untuk berpindah pekerjaan tetapi dukungan suami, gaji atau 44 income yang menjanjikan, insentif, tunjangan-tunjangan dan jaminan seperti pengalaman ibu RA ketika anaknya dioperasi, keseluruhan biaya di-cover oleh organisasi serta faktor ekonomi keluarga menjadi alasan ibu RA memilih untuk tetap bekerja diperbankan.Ibu RA merasa organisasi menjamin kesejahteraannya sehingga ia menjadi loyal terhadap organisasi. Berikut pernyataan ibu RA. “Saya pernah sih mbak berpikir untuk pindah pekerjaan tapi ta pikir kalo suamiku kan dukung aku di sini ya mbak. Cuman kalo kita sudah terbiasa dengan gaji, kalo orang mungkin pegawai bank ya gajinya lebih banyak sebenarnya gak juga sih tapi kalo dibanding pegawai negeri kita income lebih ya. Wong dari segi materi lebih menjanjikan di sini..” “Kemaren kebetulan abis anakku operasi nih mbak dan 9 harian. Alhamdulillah operasi pun kita dicover semua dari bank Mandiri biayanya. Aku sendiri dan anakku sendiri jadi semuanya tercover. Ya makanya mungkin semakin perusahan memperhatikan kesejahteraan kita ya, ya mungkin semakin loyal ya ..” Berbeda dengan kasus ibu YL dan ibu RA, meskipun dengan tekanan kerja yang tinggi dan mengalami ketidakseimbangan antara pekerjaan dan keluarga ibu DA tidak berpikir untuk berpindah pekerjaan karena pertimbangan income atau gaji yang memadai, telah bekerja dalam kurun waktu yang terpaut lama 12 tahun, faktor usia tidak memungkinkan bagi ibu DA untuk berpindah pekerjaan, adanya reward yang diberikan organisasi dan adanya rasa nyaman dengan jabatan atau posisinya dalam organisasi. Berikut pernyataan ibu DA. “ Pindah pekerjaan sih gak. Karena umur sudah gak pas dan posisi di sini sudah lumayan jadi saya gak mungkin cari 45 pekerjaan dengan umur saya, belum tentu dapat sebaik ini. Kemudian di Mandiri itu ada reward ya. Kayak produk- produknya Mandiri itu bisa pergi ke luar negeri, bisa di promosi, banyak. Yah mungkin itu penghargaan ya buat semangat ..” Responden penelitian ini akan memilih untuk berpindah atau berhenti dari pekerjaannya ketika ekonomi keluarga sudah mapan karena mereka bekerja untuk membantu suami memenuhi ekonomi keluarga dan ingin memberikan pendidikan yang berkualitas kepada anak-anak. Menurut responden, pendidikan yang berkualitas tidaklah murah sehingga mereka juga harus bekerja. Seperti pada kasus ibu YL yang memilih tetap bekerja diperbankan karena ingin anak-anaknya mendapat pendidikan terbaik. Berikut pernyataan ibu YL. “Mereka sadar kalo saya gak kerja toh mereka juga gak akan dapat pendidikan yang seperti itu kan tentunya [pendidikan yang berkualitas]. Ya sekolah negeri ya paling gak sih dengan fasilitas seadanya saya gak mau. Ya kita kan kalo memilih sekolahan, pendidikan yang terbaik untuk anak-anak. Saya tekankan sama mereka pendidikan memang nomor 1 jadi kalo saya pengen pendidikan yang bagus untuk kamu saya harus kerja ..” Selain itu, ibu RA dan ibu YL bangga bekerja di perusahan perbankan. Mereka mnegatakan bahwa ada kebanggaan ketika mereka menjadi contoh bagi anak- anak dan memenuhi harapan orang tua. Bagi ibu RA dan ibu YL, mereka bekerja di salah satu bank terbesar di Indonesia dapat menciptakan rasa percaya diri, prestige, dan mendapatkan penghargaan dari suami 46 dan masyarakat. Berikut pernyataan ibu RA dan ibu YL. “Kalo kita kerja di bank Mandiri setidaknya ada penghargaan gitu ya entah dari suami atau masyarakat. Bangga ya mbak kerja di bank Mandiri. Jadi kebanggaan buat keluarga juga sih, kan bapak ibu juga “ini loh anakku ta sekolahin”, jadi kalo setiap bulan kita bantu orang tua kan bisa. Punya gaji sendiri kan gak harus minta uang suami mau bantuin orang tua, mungkin orang tua suami juga, saudara-saudara. Sedikit-sedikit bisa bantu. Ada kebanggaan.. Ibu RA ” “Tulang rusuk kan ya kita membantu menegakkan ekonomi keluarga. Bisa jadi contoh buat anak-anak juga. Jadi, ini loh wanita juga bisa bekerja. Ada sebuah nilai plus ya, kebanggan seperti sedikit gengsi gitu, jadi kalo katakanlah di tanya “ibumu kerja apa?” : ibuku di rumah gak kerja, beda dengan ibumu kerja di mana? : oh di Mandiri gitu kan ada kebanggaan tersendiri buat mereka. Saya bekerja juga untuk prestige .. Ibu YL” Semua responden mengatakan bahwa stres kerja dan kelelahan yang dirasakan setimpal dengan kesejahteraan dan income yang diterima. Hal ini membuat para responden memilih untuk tetap bekerja pada organisasi perbankan. Namun, jika bekerja dengan tekanan kerja yang tinggi tetapi tidak menerima imbalan yang setimpal maka terbuka kemungkinan bagi responden untuk berpindah dari pekerjaannya. Berikut pernyataan responden. “Mungkin kalo ya sudah gajinya sedikit, suruh kerjanya sampe malem, cuti gak di kasi, uang cuti gak ada ya udah [Mungkin jika gajinya sedikit dan bekerja hingga malam hari, tidak diberikan cuti dan tidak ada uang cuti maka saya akan berpindah pekerjaan]..” Selain itu, dukungan keluarga juga menjadi faktor penting bagi wanita yang bekerja. Semua responden 47 mengatakan bahwa jika keluarga tidak mendukung pekerjaan mereka, maka mereka akan lebih memilih untuk berpindah pekerjaan. Berikut pernyataan responden. “Kalo keluarga tidak mendukung, saya akan keluar ya. Saya keluar tapi saya mau istilah nego ya, ya bolehlah saya keluar tapi dengan gaji kamu [gaji suami] apakah sudah mencukupi semuanya? Tapi apapun yang terjadi, keluarga tetap nomor 1. .”

4.3.2 Dosen

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Constraints Penerapan Flexible Working dan Coping Individual dalam Pengelolaan Konflik Pekerjaan-Keluarga T2 912012039 BAB I

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Constraints Penerapan Flexible Working dan Coping Individual dalam Pengelolaan Konflik Pekerjaan-Keluarga T2 912012039 BAB II

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Constraints Penerapan Flexible Working dan Coping Individual dalam Pengelolaan Konflik Pekerjaan-Keluarga T2 912012039 BAB V

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Constraints Penerapan Flexible Working dan Coping Individual dalam Pengelolaan Konflik Pekerjaan-Keluarga

0 1 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Constraints Penerapan Flexible Working dan Coping Individual dalam Pengelolaan Konflik Pekerjaan-Keluarga

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Membangun Usaha Pasca Konflik T2 092010007 BAB IV

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Christian Entrepreneurship T2 912010027 BAB IV

0 1 50

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kedudukan Perempuan dalam Keluarga di Masyarakat Nias T2 752016014 BAB IV

0 0 43

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konflik Ambon Dalam Perspektif Teori Identitas Sosial T2 752013009 BAB IV

0 1 9

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evidence dalam Membuktikan Adanya Kartel di Indonesia T2 BAB IV

0 0 4