Pengujian Data Uji Coba

68 diperoleh skor maksimum sebesar 45,00, skor minimum sebesar 9,00, sehingga nilai standar deviasi ideal sebesar 6,00. Kategori kecenderungan data dapat dilihat pada Lampiran 5.d. Data hasil penilaian berdasarkan aspek tampilan dengan 16 butir indikator yang dinilai, diperoleh skor maksimum sebesar 80,00, skor minimum sebesar 16,00, sehingga nilai standar deviasi ideal sebesar 10,70. Kategori kecenderungan data dapat dilihat pada Lampiran 5.d. Data hasil penilaian berdasarkan aspek pemrograman dengan delapan butir indikator yang dinilai, diperoleh skor maksimum sebesar 40,00, skor minimum sebesar 8,00, sehingga nilai standar deviasi ideal sebesar 5,30. Kategori kecenderungan data dapat dilihat pada Lampiran 5.d. Data hasil penilaian berdasarkan aspek konsistensi dengan delapan butir indikator yang dinilai, diperoleh skor maksimum sebesar 40,00, skor minimum sebesaar 8,00, sehingga nilai standar deviasi ideal sebesar 5,30. Kategori kecenderungan data dapat dilihat pada Lampiran 5.d. Data hasil penilaian ahli media terhadap produk berdasarkan aspek kemanfaatan, aspek tampilan, aspek pemrograman, dan aspek konsistensi yang telah dikonversi ke dalam kategori dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Hasil Uji Kelayakan Produk oleh Ahli Media No. Aspek Validator Rerata ∑ Skor Kategori Ahli Media 1 Ahli Media 2 1 Kemanfaatan 35,00 34,00 34,50 Layak 2 Tampilan 68,00 56,00 62,00 Layak 3 Pemrograman 33,00 29,00 31,00 Layak 4 Konsistensi 35,00 28,00 31,50 Layak ∑ Skor Total 171,00 147,00 159,00 Layak 69 Komentar ataupun saran dari ahli media satu untuk memperbaiki kekurangan yang terdapat pada sistem informasi manajemen inventori bengkel dan laboratorium yaitu: 1 penambahan form data peminjaman yang sudah pernah terjadi record rekapitulasi data peminjaman barang, 2 pengaturan form perlu ditingkatkan sehingga jelas saat minimize dan restore, 3 mekanisme memasukan data tertentu seperti tanggal perlu diperbaiki. Komentar ataupun saran dari ahli media dua untuk memperbaiki kekurangan yang terdapat pada sistem informasi manajemen inventori bengkel dan laboratorium yaitu; 1 perlu ditambahkan fasilitas menu untuk mendukung jika diterapkan di dalam jaringan komputer, 2 ditambahkan ‘helpbantuan’ atau video tutorial untuk membantu user yang belum dapat mengoperasionalkan, 3 tambahkan tipe-tipe user: adminteknisigurusiswa, setiap jenis user berikan fasilitas spesifik dan fungsional yang berbeda. b. Analisis data uji kelayakan ahli materi Pengujian dilakukan dengan validasi, yaitu dengan meminta pendapat, kritik, dan saran dari ahli materi. Uji kelayakan produk oleh ahli materi bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan produk berupa sistem informasi manajemen inventori bengkel dan laboratorium dari sisi materi sehingga layak digunakan sebagai SIM inventori. Uji kelayakan SIM inventori melibatkan dua orang ahli dosen dijurusan pendidikan teknik elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, ditinjau dari aspek 1 aspek sistem informasi manajemen dan 2 aspek manajemen inventori. Data hasil penilaian produk oleh ahli materi yang berupa skor dikonversikan ke dalam interval skor skala lima dapat dilihat pada Lampiran 5.d.. Berdasarkan data uji kelayakan produk oleh ahli materi diketahui bahwa skor maksimum