Entity Relationship Diagram Perangkat Pemodelan Sistem Dalam Pembuatan Suatu Program
32 keperluan bidang studi yang bersangkutan”. Selanjutnya, pada Pasal 28
menjelaskan, “Laboratoriumstudio dipimpin oleh seorang guru atau seorang tenaga pengajar yang keahliannya telah memenuhi persyaratan sesuai
dengan cabang ilmu, teknologi, dan seni tertentu dan bertanggungjawab langsung kepada Ketua Jurusan”.
Sedangkan pengertian bengkel menurut Webster’s new World
Dictionary 1980 “Bengkel workshop adalah tempat dilaksanakannya aktivitas proses belajar mengajar, dimana materi pelajaran berkaitan dengan
pembuatan, perakitan, penyusunan, pembongkaran, pemasangan, dan perbaikan perkakas equipment dan alat tools”.
Dari dua pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa laboratorium dan bengkel adalah tempat dimana proses belajar mengajar praktik
dilaksanakan. Perbedaan pengertian antara kedua kata tersebut terletak pada jenis kegiatanya, kegiatan praktik di laboratorium dapat berupa
pengukuran dan pengamatan fenomena fisik, pengujian bahan, dan eksprimen untuk pembuktian suatu teori, sedangkan kegiatan praktik di
bengkel lebih berorientasi pada kegiatan pelayanan seperti misalnya pembuatan dan perbaikan perkakas dan alat Pra-Perancangan Fasilitas
Laboratorium Komputer Di SMK, 2006:4. Seperti halnya dalam peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 pada bab
VII pasal 42 ayat 2 Undang-Undang, 2005:19 dikemukakan bahwa : Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang
meliputi lahan ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang Tata Usaha ruang Perpustakaan, ruang Laboratorium,
ruang bengkel kerja tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi dan ruangtempat lain yang diperlukan
untuk
menunjang proses
pembelajaran yang
teratur dan
berkalanjutan.
33 Sebagaimana disebutkan diatas bahwa setiap lembaga pendidikan di
Indonesia wajib menyediakan fasilitas prasarana dalam menunjang kegiatan belajar mengajar sesuai dengan ketentuan yang berdasar pada Standar
Nasional Pendidikan. Menurut Suyanto 2008 “Laboratorium dan bengkel yang terdapat di
SMK perlu dikelola dengan baik. Pengelolaannya meliputi bagaimana sistem penataan dan perawatannya maintenance sehingga labbengkel dapat
digunakan oleh siswa secara optimal untuk meningkatkan kualitas pembelajaran”. Laboratorium dan bengkel dalam hal ini meliputi mesin,
peralatan, perkakas, bahan baku dan lingkungan pendukung kerja praktek di bengkel. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengelolaan bengkel dan
laboratorium yang baik dapat meningkatkan mutu manajemen bengkel dan laboratorium serta meningkatkan kualitas pembelajaran yang berlangsung.
Pengadaan dan pelengkapan laboratorium dan bengkel pendidikan di sekolah mengeluarkan biaya yang sangat besar. Tindak lanjut yang
seharusnya adalah dengan program optimalisasi pemanfaatan, penerapan sistem manajemen perawatan dan penataan laboratorium dan bengkel
bengkel serta laboratorium secara lebih memadai. Kajian yang dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMK pada tahun 2008 dijelaskan bahwa sistem
penataan dan perawatan sangat dibutuhkan di SMK. Secara ekonomis telah dikaji bahwa dengan adanya sistem penataan dan perawatan yang baik
akan menghemat biaya yang cukup besar. Penggunaan sistem informasi manajemen inventori dalam mendata barang-barang dan alat-alat
bengkellaboratorium dapat meningkatkan manajemen mutu di suatu bengkellaboratorium di SMK yang lebih cepat, tepat dan akurat.