80 yang dihasilkan benar-benar tepat, dan pengintegrasian dari eksternal data
berjalan dengan baik. Hasil sistem ini dapat bekerja dengan baik, hal ini ditunjukkan oleh kemampuan sistem dalam melakukan pencarian barang,
peminjaman dan pengembalian barang, menambah dan menghapus data barang serta manajemen data dan manajemen akun yang memiliki kesesuaian
dengan basis data yang ada. Hasil dari uji tombol pada tiap-tiap form menampilkan unjuk kerja yang baik sesuai fungsinya.
b. Desain
Perancangan desain sistem informasi manajemen inventori bengkel dan laboratorium meliputi perancangan perangkat lunak dan perancangan database.
Rancangan perangkat
lunak dibuat
dengan menggunakan
bahasa pemrograman pascal Borland Delphi untuk membuat tampilan program
aplikasi. Rancangan sistem dibuat dengan menggunakan MySQL untuk membuat database.Terdapat beberapa langkah kerja perancangan sistem
informasi manajemen inventori bengkel dan laboratorium diantaranya: mengembangkan ide-ide awal, mendeskripsikan program, membuat rancangan
database, membuat rancangan flowchart, membuat rancangan alur data Data Flow Diagram, dan membuat rancangan desain tampilan interface. Secara
keseluruhan rancangan sistem informasi manajemen inventori bengkel dan laboratorium ini meliputi: 1 rancangan database struktur tabel dan relasi antar
tabel, 2 rancangan flowchart, 3 rancangan data flow diagram DFD, 4 rancangan tampilan interface. Hasil rancangan produk dapat dilihat pada
Lampiran 1. Pengujian hasil rancangan ini dilakukan dengan menggunakan metode black
box test. Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori
81 sebagai berikut: 1 fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, 2 kesalahan
interface, 3 kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, 4 kesalahan kinerja dan 5 inisialisasi dan kesalahan terminasi, sesuai
pernyataan Pressman 2010. Hasil pengujian black box dijadikan acuan
sebagai tingkat keberhasilan sebuah rancangan awal produk. Hasil pengujian black box dapat dilihat pada Lampiran 4.
2. Hasil Unjuk Kerja Produk
a. Ahli Media
Kelayakan sistem informasi manajemen inventori bengkel dan laboratorium dinilai berdasarkan penilaian oleh ahli media dan ahli materi. Penilaian
kelayakan sistem informasi manajemen inventori bengkel dan laboratorium oleh ahli media dinilai berdasarkan empat aspek yaitu aspek kemanfaatan, aspek
tampilan, aspek pemrograman, dan aspek konsistensi. Data hasil penilaian dari ahli media dapat dilihat pada Lampiran 5.d.
Penilaian ahli media terhadap sistem informasi manajemen inventori bengkel dan laboratorium diperoleh skor rerata total uji kelayakan ahli media sebesar
159,00 dengan rerata total skor maksimal sebesar 205,00 dan rerata skor total minimal sebesar 41,00 dapat dilihat pada Lampiran 5.d., sehingga dapat
dikatakan bahwa kualitas kelayakan sistem informasi manajemen inventori bengkel dan laboratorium berdasarkan penilaian ahli media termasuk dalam
kategori ‘layak’ digunakan sebagai sistem informasi manajemen inventori. Pengelompokan nilai skor angket penilaian oleh dua ahli media yang diperoleh
dapat disajikan dalam bentuk diagram berikut.