Kekayaan organik yang ditemukan dalam tanaman Nepenthes telah banyak dimanfaatkan sebagai sumber makanan berbagai spesies seperti tungau,
rotifer, nyamuk, capung, bahkan katak. Phytotelmata lain dari famili Cephalotaceae jenis Cephalotus follicularis banyak didiami oleh berbagai
makrofauna seperti copepoda, tungau dan larva dua spesies lalat, Ceratopogonidae dan Micropezidae Kitching, 2000 ; Clarke, 1985, 1992.
C. Sistematika dan Gambaran Umum Serangga 1. Sistematika Serangga
Serangga termasuk dalam kingdom dari animalia dan filum arthropoda, sub filum mandibulata dari kelas insekta. Kelas insekta terdiri dari 32
ordo, sebagian besar nama ordo berakhiran ptera. Terdapat lebih dari 1.000 famili serangga, nama famili berakhiran idae dan Subfamili
semuanya berakhiran inae Suputa, 2000. Terdapat 751.000 spesies yang termasuk dalam golongan serangga, sekitar 250.000 spesies serangga
terdapat di Indonesia Christian and Gotisberger, 2000.
2. Gambaran Umum Serangga
Menurut Kasholven 1981 serangga merupakan kelompok hewan yang dominan di muka bumi dengan jumlah spesies hampir 80 dari jumlah
total hewan lainnya di bumi. Sebagian besar spesies serangga memiliki manfaat bagi manusia. Tingginya jumlah serangga dikarenakan serangga
berhasil dalam mempertahankan keberlangsungan hidupnya pada habitat
yang bervariasi, kapasitas reproduksi yang tinggi dan kemampuan menyelamatkan diri dari musuhnya Borror dkk, 1992.
Serangga merupakan kelompok hewan yang jumlahnya paling banyak. Kebanyakan serangga bersifat terestrial hidup di darat, dan ditemukan di
tempat-tempat seperti pohon, semak, bunga, batu, kayu, tanah, bangunan, dan kebun. Ada juga berbagai jenis serangga yang hidup di air disebut
serangga air, dan mereka sering menjelajahi tempat-tempat seperti genangan air, kolam, danau, selokan, sungai, dan danau. Ada banyak jenis
serangga air dan hampir setiap jenis serangga yang hidup di lingkungan air tawar Voshell, 2009.
Serangga air adalah serangga yang sebagian dari stadium hidupnya berada di dalam air, baik yang hidup di bawah permukaan atau di atas air.
Menurut Voshell 2009, ada dua tipe utama metamorfosis pada serangga air yaitu incomplete metemorphosis hemimetabola dan complete
metemorphosis holometabola. Pertumbuhan serangga biasanya melewati empat tahap bentuk hidup yaitu telur, larvanimfa, pupa, dan imago. Telur
diletakkan secara tunggal atau dalam kelompok di dalam atau di atas permukaan air atau bagian tanaman. Embrio di dalam telur berkembang
menjadi larva atau nimfa tergantung macam metamorfosis atau perkembangan yang keluar dari telur dan menetas. Larva atau nimfa
memiliki tahapan perkembangan instar, yang setiap tahapannnya melalui proses pergantian kulit ecdysis, karena setiap peningkatan ukuran tubuh