Peranan serangga Sistematika dan Gambaran Umum Serangga 1. Sistematika Serangga

III. METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Juni 2016. Pengambilan sampel dilakukan di Sukaharum Kelurahan Batu Putuk, Teluk Betung Barat Bandar Lampung. Identifikasi phytotelmata dilakukan di Laboratorium Botani dan identifikasi serangga dilakukan di Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung.

B. Bahan, Alat, dan Cara Kerja 1. Penentuan Transek Pengamatan

Penentuan lokasi pengambilan sampel dengan metode Purposive sampling di pemukiman dan kebun di Sukaharum Kelurahan Batu Putuk, Teluk Betung Barat, Bandar Lampung. Untuk mengetahui jenis-jenis phytotelmata dan jenis serangga yang mendiami phytotelmata dilakukan sampling menggunakan transek garis dengan panjang 110 m yang diukur menggunakan meteran gulung yang dibagi menjadi 4 plot berukuran 20 x 20 m. Lokasi sampling adalah pekarangan penduduk dan kebun. Pada tiap lokasi pengamatan diletakkan 5 transek garis.

2. Pengambilan Sampel

Pengambil sampel phytotelmata dilakukan secara langsung, sedangkan sampel air yang tergenang di bagian tubuh phytotelmata disedot menggunakan pipetsedotan. Air yang diperoleh dimasukkan kedalam botol sampel berukuran 100 ml dan diberi label Rosa dkk, 2012. Sampel phytotelmata yang langsung dapat diketahui jenisnya dicatat dalam lembar pengamatan dan dipotret menggunakan kamera Nikon L310, sedangkan phytotelmata yang belum diketahui jenisnya diambil bagian tubuhnya seperti daun, bunga, dan buahnya yang dipotong menggunakan pisau cutter dan dimasukkan kedalam kantong plastik untuk keperluan identifikasi di Laboratorium Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung.

3. Pengukuran Faktor Lingkungan

Pengukuran faktor lingkungan yaitu suhu diukur menggunakan termometer dan kelembaban udara yang diukur menggunakan higrometer. Air sampel yang ada di bagian tubuh phytotelmata diukur kedalamannya mengunakan kayu yang kemudian batas air pada kayu diukur menggunakan penggaris. Air dimasukan ke gelas ukur 100 ml agar diketahui volumenya dan pH airnya diukur dengan kertas pH standar dan suhu air diukur dengan termometer. Hasil pengukuran dicatat dalam tabel data yang sudah disediakan.

Dokumen yang terkait

Tradisi ruwatan laut (ngumbai lawok) di kelurahan Kangkung Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota Bandar Lampung dalam perspektif hukum Islam

2 27 148

KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI KELUARGA BURUH PEMBUAT EMPING DI KELURAHAN NEGERI OLOK GADING KECAMATAN TELUK BETUNG BARAT KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2011

0 12 47

STUDI MENURUNNYA JUMLAH WISATAWAN YANG BERKUNJUNG DI TAMAN BUMI KEDATON KELURAHAN BATU PUTU KECAMATAN TELUK BETUNG UTARA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2011

2 24 69

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB REMAJA MENGKONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL (Studi pada Remaja di Kelurahan Keteguhan Kecamatan Teluk Betung Barat Bandar Lampung)

0 22 101

POLA PEMBINAAN SANTRI REMAJA DALAM UPAYA PENGENDALIAN TINDAK PENYIMPANGAN PRILAKU (Studi kasus di Pondok Pesantren Darul Falah, Batu Putuk, Teluk Betung Utara, Bandar Lampung)

0 13 103

POLA PEMBINAAN SANTRI REMAJA DALAM UPAYA PENGENDALIAN TINDAK PENYIMPANGAN PRILAKU (Studi kasus di Pondok Pesantren Darul Falah, Batu Putuk, Teluk Betung Utara, Bandar Lampung)

0 18 18

KONTRIBUSI SOSIAL BUDAYA PENYEBAB MALNUTRISI PADA BALITA DIKELUARGA NELAYAN (Studi pada Keluarga Nelayan di Kelurahan Keteguhan Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung)

1 25 91

PADA BALITA DI KELUARGA NELAYAN ( Studi pada Keluarga Nelayan di Kelurahan Keteguhan Kecamatan Teluk Betung Barat Bandar Lampung)

1 11 11

PENILAIAN POTENSI TAMAN WISATA WIRA GARDEN KELURAHAN BATU PUTUK KECAMATAN TELUK BETUNG BARAT KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2014

3 13 46

BUDAYA ORGANISASI DI PONDOK PESANTREN DARUL FALAH KECAMATAN TELUK BETUNG BARAT BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 1 124