113
e.  Fungsi-fungsi Jeda Time Out Functions
Transmisi  akan  berhenti  pada  stasiun  jika  tidak  terdapat  respon  dalam  waktu tiga detik.
Stasiun  dengan  jaringan  yang  dapat  diganti  sistem  telepon  normal  akan memutuskan  hubungan  dengan  sendirinya  jika  tidak  terdapat  aktivitas  selama
20 detik. Pengirim yang menerima karakter lTD atau WAK menunggu selama dua detik
sebelum mencoba kembali.
f.  Transparansi Data
Sebagaimana  protokol  berdasarkan  ASCII,  BSC  umumnya  tidak  dapat beroperasi  secara  transparan.  Sehingga  tidak  dapat  menangani  data  biner
karena  7-bit  bidang  data  mempunyai  rentang  batas  dari  0  -  127.  Data  Biner atau heksadesimal memerlukan data dengan rentang 0 - 225 8 bits.
BSC dapat dibuat mampu menangani data biner dengan menggunakan 8 data bitsehingga  tidak  ada    parity  bit  dan  mendahului  setiap  karakter  kendali  BSV
dengan  sebuah  DLE.  Sehingga  ETX  menjadi  DLE  ETX,  begitu  seterusnya. Dengan  cara  ini,  keurutan  karakter  kontrol  pada  data  biner  tidak  keliru
diterjemahkan  sebagai karakter kontrol  BSC.  Untuk  menghindari kemungkinan masalah  dengan  sebuah  DLE  pada  data  biner,  pengirim  menyisipkan  DLE
tambahan  kedalam  data  jika  ia  menemukan  sebuah  DLE.  Hal  ini  dihilangkan oleh penerima sebelum mengoperkan data.
Pengecekan  Kesalahan  menggunakan  uji  pengulangan  kekosongan  kerja Cyclic  Redundancy  Check  CRC  kode  polinomial  pada  operasi  transparan
karena 8 bit tidak memungkinkan untuk melakukan penghitungan.
g.  Keterbatasan BSC
BSC  adalah  sebuah  protokol  separuh  rangkap  dimana  setiap  pesan  harus dikenali  oleh  penerima.  Hal  ini  amat  lamban  dibandingkan  dengan  protokol
114 yang lebih efisien yang menomori setiap pesan dan mengirimkanya sekaligus,
berhenti  kembali  hanya  pada  pengesahan  untuk  suatu  kelompok  pada  mode transparan. Nomor ekstra dari karakter DLE yang mungkin diperlukan menjadi
tak berguna
3.4  PROTOKOL HDLC
HDLC  didefinisikan  oleh  organisasi  standar  internasional  untuk  penggunaan baik  pada  hubungan  multipoin  dan  hubungan  poin  ke  poin.  Deskripsi  lain
termasuk  didalamnya  SDLC  Synchronous  Data  Link  Control  digunakan  oleh IBM  dan  ADCCP  Advanced  Data  Communication  Control  Procedure
digunakan oleh ANSI. HDLC akan menjadi topik referensibahasan yang akan kita  diskusikan  pada  bagian  berikutnya.  Kebalikan  dari  protokol  BSC,  protokol
HDLC  merupakan  protokol  berdasarkan  bit.  Menarik  untuk  dicatat  bahwa protokol ini merupakan perintis ke arah protokol Local Area Network.
Dua cara paling umum dalam pengoperasian HDLC adalah: Unbalanced  Normal  Response  Mode  NIRMMode  Respon  Normal  Tak
Imbang.  Hal  ini  digunakan  hanya  pada  stasiun  primer  atau  master  yang memulai  semua  transaksi.Asynchronous  Balanced  Mode  ABM  Mode  Tak
Selaras Seimbang. Pada cara ini setiap simpul  node mempunyai status sama dan dapat bertindak baik sebagai simpul primer maupun sekunder.
a.  Kerangka Format Frame Format
Sebelum data dikirimkan perlu dilakukan pembentukan format data, dan untuk itu  diperlukan  sebuah  kerangka  format.  Melalui  kerangka  format  inilah  data
disusun  dengan  berbagai  komponen  di  dalamnya,  sehingga  dibutuhkan  suatu format  standar  ditunjukkan  pada  data  berikut  ini.  Kerangka  format  dibuat
dengan  3  tiga  macam  susunan  kelas  yang  satu  dengan  lainnya  berbeda, sedangkan ketiga kelas yang digunakan adalah sebagi berikut:
115
Kerangka Keterangan
Kerangka tak bernomor   Digunakan  untuk  mengatur  suatu  hubungan  dan untuk mendefinisikan apakah yang akan digunakan
NRM  atau    ABM.  Disebut  sebagai  kerangka  tak bernomor  karena  tidak  menyertakan  keurutan
nomor.
Kerangka Informasi Digunakan untuk menginformasikan data aktual dari
suatu simpul ke simpul lainya.
Kerangka Pengawasan   Digunakan untuk
kontrol alur
dan kontrol
Kesalahan. Mengindikasikan
apakah stasiun
sekunder  mampu  menerima  kerangka  informasi; Juga  digunakan  untuk  mengenali  suatu  kerangka.
Terdapat  dua  bentuk  kontrol  Kesalahan  yang digunakan:  prosedur  selektif  transmisi  ulangre-
transmisi  karena  adanya  satu  Kesalahan,  atau permintaan untuk memindahkan sejumlah kerangka
sebelumnya.
116
b.  Tipe dan Frame Format HDLC ¾  Kerangka Frame