Focus Group Discussion FGD
Tipe-tipe nilai pemanfaatan ekosistem mangrove di kawasan ini mencakup: nilai manfaat langsung yang terdiri dari produk hutan, perikanan, hewan, tambak
dan pariwisata; nilai manfaat tidak langsung yang terdiri dari perlindungan
terhadap intrusi air laut dan penyediaan zat hara; nilai pilihan, yaitu keanekaragaman hayati; dan nilai keberadaan eksistensi, yaitu nilai yang
diberikan oleh masyarakat lokal Paryono, 1999. Secara ringkas ikhtisar penelitian yang sudah dilakukan di Segara Anakan
dapat dilihat pada Tabel 8.
63
Tabel 8. Ikhtisar Penelitian Terdahulu Terkait dengan Penelitian yang Dilaksanakan
No Judul Tahun
Penulis Sumber Hasil
Utama
1 The Segara Anakan Reclamation
Project : The Impact on Commercial Fisheries
1975 Department
of Marine
Sciences Lousiana State Univercity, USA
Penelitian ini memfokuskan pada perubahan tingkat pendapatan nelayan di Kawasan Segara Anakan akibat
adanya pendangkalan
2 Workshop on Coastal Resources
Management in The Cilacap Region 1982
Bird ECF, A Soegiarto and KA Soegiarto
The Indonesian Institute of Science and The
United Nations University, Jakarta
Laporan ini berisi topik tentang: • Geomorfologi Segara Anakan
• Masalah deposisi dari ekosistem mangrove di Cilacap
• Corak hidrografi dari perairan pesisir Segara Anakan dan Cilacap
• Floristik dan ekologi dari ekosistem mangrove di Cilacap
• Sumberdaya perikanan di perairan pesisir Segara Anakan dan Cilacap
• Pola sosial-ekonomi dari kampung nelayan di wilayah Segara Anakan dan Cilacap
• Pola penggunaan lahan di wilayah Segara Anakan dan Cilacap
3 Hubungan Fisika dan Kimia Air
dengan Produktivitas Biota Planktonik di Perairan Segara Anakan
1985 Sumarsini W
Penelitian ini memfokuskan pada mempelajari hubungan kualitas fisika dan kimia air dengan
produktivitas biota planktonik, berkenaan dengan pola penyebaran Muatan Padatan Tersuspensi yang
berbeda-beda d i perairan Segara Anakan. Untuk itu lokasi stasiun-stasiun penelitian di perairan Segara
Anakan ditetapkan empat zona dan tiga kelas muatan padatan tersuspensi.
63
64
No Judul Tahun
Penulis Sumber Hasil
Utama
4 The Environmental Profile of Segara
Anakan Cilacap Coastal Region Indonesia, ASEAN-US and Coastal
Resources Management 1986
Sujastani T Penelitian ini memfokuskan pada deskripsi kondisi
ekologi Kawasan Segara Anakan
5 Studi Pengembangan
Wilayah Nusakambangan dan Segara Anakan
1987 Pusat Studi
Lingkungan Universitas Gadjah Mada
dan Bappeda Kabupaten Cilacap
Penelitian ini memfokuskan pada rencana pengembangan Kawasan Segara Anakan dan
Nusakambangan berdasarkan kondisi dan potensi yang ada.
6 The Coastal Environmental Profile of
Segara Anakan-Cilacap, South Java, Indonesia
1989 White AT,
P Martosubrito and MSM Sadorra
ICLARM Laporan ini berisi profil lingkungan pesisir di Segara
Anakan yang mengalami masalah dan konflik penggunaan sumberdaya akibat: tingginya tingkat
sedimentasi, kehilangan mangrove, overfishing dan
parkatek penangkapan yang destruktif, polusi minyak di laguna, pencemaran pestisida akibat kegiatan
pertanian, perambahan hutanmangrove, dan penurunan kesejahteraan masyarakatnya.
7 The Integrated Management Plan for
Segara Anakan Cilacap Java 1992
ICLARM Penelitian ini memfokuskan pada rencana pengelolaan
kawasan secara terpadu yang meliputi permasalahan yang ada, strategi pemecahan dan kebijaksanaan
pengelolaannya.
8 Ecological Assessment for
Management Planning of Segara Anakan Lagoon, Cilacap, Central
Java 1994 Takashima
F and
K Soewardi Center for International
Program. Tokyo University of Agriculture
Penelitian ini memfokuskan pada pengukuran kondisi ekologi untuk rencana pengelolaan laguna Segara
Anakan. 5 komponen yang membentuk sistem di laguna, yaitu: proses hidrologi, produktivitas
sumberdaya alam mangrove, lepas pantai dan laguna, proses fisiografi, vegetasi terestrial dan
komponen sosial ekonomi.
64