Laguna GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.2.2.2. Pariwisata

Salah satu sektor yang diharapkan sebagai pemicu aktivitas ekonomi desa di masa mendatang adalah pariwisata. Hal ini dimungkinkan karena Laguna Segara Anakan memiliki tempat-tempat wisata seperti Gua Masigitsela, Pantai Permisan, Makam Tua Pasuruan dan Pondok Wisata bungalow yang dibangun PMO SACDP serta perairannya berdekatan dengan rute perahu yang mengantarkan wisatawan dari Pangandaran ke Cilacap bolak-balik. Saat ini pihak BPKSA tengah bergiat mempromosikan Laguna Segara Anakan sebagai salah satu tempat tujuan wisata dengan salah satu atraksi yang ditawarkan adalah kunjungan ke perkampungan nelayan, Kampong Laut Fisherman Village, di sini wisatawan dapat menikmati keunikan hidup keseharian masyarakatnya serta dapat berbelanja oleh-oleh ikan segar hasil tangkapan nelayan, seperti yang tertulis di brosur wisata yang telah dipublikasikan. Potensi pariwisata di kawasan Laguna Segara Anakan dapat dilihat pada Tabel 39 berikut. Tabel 39. Potensi Pariwisata di Kawasan Laguna Segara Anakan No Jenis Wisata Potensi Daya Dukung 1 Wisata Ilmiah Studi wisata mangrove Penelitian Keanekaragaman flora dan fauna mangrove serta hutan tropika basah di Nusakambangan 2 Rekreasi Wisata alam Memancing Olahraga air dayung, kano Safari mangrove Atraksi keindahan, keunikan, keaslian dan keragaman alam mangrove dan hutan tropika basah di Pulau Nusakambangan 3 Wisata Budaya Wisata ke Kampung Laut Ziarah Keaslian dan keunikan budaya masyarakat lokal Kampung Laut serta tempat-tempat keramat. Sumber: Yahya 1999 dan PKSPL-IPB 2000

4.3. Karakteristik Responden

4.3.1. Umur Responden

Umur sangat berpengaruh terhadap kemampuan fisik bekerja dan cara berfikir. Umur responden bervariasi antara 21 – 84 tahun. Berdasarkan hasil survey, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden termasuk pada kelompok usia produktif 69,71 pada kelompok umur 21 – 50 tahun. Tabel 40. Klasifikasi Umur Responden Utama di Lokasi Penelitian No Umur tahun Jumlah orang Persentase 1 21 – 25 2 0,83 2 26 – 30 14 5,81 3 31 – 35 39 16,18 4 36 – 40 37 15,35 5 41 – 45 41 17,01 6 46 – 50 35 14,52 7 51 – 55 21 8,71 8 56 – 60 22 9,13 9 60 – 65 14 5,81 10 66 – 70 8 3,32 11 71 - 80 6 2,49 12 80 2 0,83 Jumlah 241 100 Sumber: data primer 2010

4.3.2. Jenis Kelamin Responden

Berdasarkan survey menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 228 orang dengan persentase sebesar 94,61 Tabel 41. Tabel 41. Jenis Kelamin Responden Utama di Lokasi Penelitian No Jenis Kelamin Jumlah orang Persentase 1 Laki-laki 228 94,61 2 Perempuan 13 5,39 Jumlah 241 100 Sumber: data primer 2010

4.3.3. Tingkat Pendidikan Responden

Tingkat pendidikan responden di lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 42 berikut ini. Tingkat pendidikan termasuk pada kategori rendah karena sebagian besar responden 93,36 tidak menamatkan sekolah dasar dan hanya menamatkan tingkat pendidikan dasar. Tingkat pendidikan formal ini berpotensi untuk meningkatkan pengetahuan yang bersifat teknis dan keahlian dalam melakukan kegiatan usaha yang produktif. Dalam penelitian ini tidak ada responden yang pernah mengenyam pendidikan pada tingkat perguruan tinggi. Tabel 42. Klasifikasi Tingkat Pendidikan Responden Utama di Lokasi Penelitian No Tingkat Pendidikan Jumlah orang Persentase 1 Tidak tamat SD 104 43,15 2 Tamat SD 121 50,21 3 Tamat SLTP 9 3,73 4 Tamat SLTA 7 2,90 Jumlah 241 100 Sumber: data primer 2010