Deskripsi Tingkat Kepedulian Responden terhadap Lingkungan
Tabel 13 menunjukkan bahwa jumlah responden yang menyatakan peduli dengan lingkungan dalam bandara memiliki jumlah terbesar dibandingkan dengan
empat kriteria lainnya. Jumlah responden yang peduli dengan lingkungan dalam bandara mencapai jumlah 311 orang atau 56,5 dari total keseluruhan responden.
Jumlah terbesar kedua ditempati oleh responden yang sangat peduli dengan lingkungan dalam bandara dengan jumlah 168 orang atau 30,6 dari total
keseluruhan responden. Jika kedua kriteria tersebut dijumlahkan, maka diperoleh angka 479 orang atau 87,1 responden menyatakan peduli dan sangat peduli
terhadap lingkungan dalam bandara. Hasil tersebut menjelaskan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat kepedulian yang sangat tinggi terhadap
lingkungan dalam bandara. Berdasarkan Tabel 13, dapat juga dilihat bahwa jumlah responden yang
memiliki tingkat kepedulian yang sangat rendah dan cukup tinggi terhadap lingkungan dalam bandara menempati urutan terkecil dengan jumlah masing-
masing 10 orang dan 30 orang atau 1,82 dan 5,45 dari total keseluruhan responden. Sementara responden yang memiliki tingkat kepedulian yang rendah
terhadap lingkungan dalam bandara, jumlahnya mencapai 31 orang atau 5,64 dari total responden. Jika responden di ketiga kriteria tingkat kepedulian tersebut
dijumlahkan maka jumlahnya mencapai 71 orang atau 12,9 dari total responden yang memiliki tingkat kepedulian yang rendah terhadap lingkungan dalam
bandara. Hasil yang terlihat pada Tabel 13 juga menunjukkan bahwa jumlah
responden yang menyatakan peduli dengan lingkungan luar bandara memiliki jumlah terbesar dibandingkan dengan empat kriteria lainnya. Jumlah responden
yang peduli dengan lingkungan luar bandara mencapai jumlah 291 orang atau 52,9 dari total keseluruhan responden. Jumlah terbesar kedua ditempati oleh
responden yang sangat peduli dengan lingkungan luar bandara dengan jumlah 169 orang atau 30,7 dari total keseluruhan responden. Jika kedua kriteria tersebut
dijumlahkan, maka diperoleh angka 460 orang atau 83,6 responden menyatakan peduli dan sangat peduli terhadap lingkungan luar bandara. Hasil tersebut
menjelaskan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat kepedulian yang sangat tinggi terhadap lingkungan luar bandara.
Berdasarkan Tabel 13, dapat juga dilihat bahwa jumlah responden yang memiliki tingkat kepedulian yang sangat rendah dan rendah terhadap lingkungan
luar bandara menempati urutan terkecil dengan jumlah masing-masing 15 orang dan 30 orang atau 2,73 dan 5,45 dari total keseluruhan responden. Sementara
responden yang memiliki tingkat kepedulian yang cukup tinggi terhadap lingkungan luar bandara, jumlahnya mencapai 45 orang atau 8,18 dari total
responden. Jika responden di ketiga kriteria tingkat kepedulian tersebut dijumlahkan maka jumlahnya mencapai 90 orang atau 16,4 dari total responden
yang memiliki tingkat kepedulian yang rendah terhadap lingkungan luar bandara. Tabel 13 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat
kepedulian yang tinggi dan sangat tinggi terhadap lingkungan bandara, baik lingkungan dalam bandara maupun lingkungan di luar bandara. Hal ini sangat
menggembirakan karena hasil tersebut sangat diharapkan oleh semua pihak, khususnya pihak pengelola bandara dalam rangka menjaga dan meningkatkan
kualitas lingkungan bandara. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Siregar 2010 bahwa
tingkat kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya tinggi. Kepedulian masyarakat ditandai dari perilaku masyarakat yang selalu bertanggung jawab dan
memperhatikan kepentingan orang lain. Bentuk kepedulian masyarakat dilihat dari aktivitas yang mereka lakukan dalam setiap tahapan proses perbaikan lingkungan
mulai dari proses inisiasi awal sampai pada pengawasan. Sependapat dengan Siregar 2010, Walgito dalam Siregar 2010 menyatakan bahwa kepedulian
seseorang terhadap lingkungannya tercermin dari perilakunya yang dapat diamati sehari-hari. Perilaku ramah lingkungan dapat dibentuk sesuai dengan yang
diharapkan, dimana cara pembentukan perilaku sesuai dengan yang diharapkan ditentukan oleh tiga hal, yaitu Walgito dalam Siregar, 2010:
1. Pembentukan Perilaku dengan Kebiasaan Conditioning
Dengan cara membiasakan diri, sehingga perilaku berwawasan lingkungan yang dilakukan sehari-hari dan menjadi kebiasaan di dalam masyarakat
tersebut, seperti membuang sampah pada tempatnya, memelihara tanaman,dan lain - lain.
2. Pembentukan Perilaku dengan Pengertian Insight
Dengan cara belajar dari pengetahuan tentang berwawasan lingkungan sehingga dapat dipahami dan bagaimana seharusnya memperlakukan
lingkungan tersebut, seperti membaca dan mempelajari tentang dampak global warming.
3. Pembentukan Perilaku dengan Menggunakan Model atau Contoh Voluntary
Dengan cara menirukan atau mencontoh perilaku pelopor atau tokoh berwawasan lingkungan. Pembentukan perilaku dengan cara ini dianggap lebih
efektif saat ini karena masyarakat suka meniru apa yang kerjakan orang yang dianggapnya menjadi panutan.