Strategi Implementasi Peningkatan Kepedulian Lingkungan Bandara
bandara. Penentuan faktor kunci dilakukan dengan melibatkan semua stakeholders
yang terkait dengan kegiatan peningkatan kinerja lingkungan di bandara. Untuk mengetahui faktor kunci yang paling berpengaruh dalam peningkatan kinerja
lingkungan menuju bandara yang prima, maka dilakukan analisis yang pengaruhnya efektif dan relevansinya tinggi. Artinya bahwa faktor kunci yang
dihasilkan sesuai dengan yang dibutuhkan dan relevan untuk diterapkan. Analisis yang digunakan adalah analisis prospektif yang dilakukan secara partisipatif oleh
para peserta. Faktor kunci merupakan faktor-faktor yang memiliki tingkat pengaruh dan
tingkat ketergantungan terhadap faktor lain menjadi penentu dalam strategi peningkatan kinerja lingkungan. Agar diperoleh semua faktor yang dapat
meningkatkan kinerja bandara secara efektif dan efisien, maka faktor input dan faktor penghubung menjadi fokus perhatian dalam implementasi peningkatan
kinerja bandara.
Kebersihan Kepemimpinan
Kerapihan Kepedulian adat istiadat
Kebersahajaan
Sarana ibadah Orientasi pelayanan
Adat istiadat Kerja keras
Mutu kerja Jiwa dagang
Kepuasan gaji
Membela kebenaran Kenyamanan
‐ .
. .
. .
‐ .
. .
.8 .
. .
.
Pe n
g a
r u
h
Ketergantungan
Gambaran Tingkat Kepentingan FaktorFaktor yang Berpengaruh pada Sistem yang Dikaji
Gambar 13. Hasil analisis prospektif penentuan faktor kunci peningkatan
kepedulian lingkungan bandara. Berdasarkan hasil analisis prospektif diperoleh lima faktor kunci
keberhasilan peningkatan kinerja lingkungan di bandara yakni 3 faktor input dan
2 faktor penghubung yaitu: 1 kepemimpinan, 2 kebersihan, 3 kepedulian pada adat istiadat, 4 kebersahajaan, dan 5 kerapihan. Hasil analisis prospektif
disajikan pada Gambar 13. Berdasarkan Gambar 13, dapat dilihat faktor kebersihan dan kerapihan
berada di kuadran 1, dapat dikatakan bahwa kedua faktor ini memiliki tingkat pengaruh yang tinggi dan tingkat ketergantungan yang tinggi pula. Sedangkan
kepemimpinan, kepedulian adat istiadat dan kebersahajaan berada di kuadran 2 yang menunjukkan bahwa faktor-faktor ini memiliki tingkat pengaruh yang tinggi
dan tingkat ketergantungan yang rendah. Faktor lainnya berada di kuadran 3 dan 4 yang dalam hal ini memiliki tingkat pengaruh yang rendah.
Hasil analisis tersebut sesuai dengan kondisi di lokasi penelitian. Kelima faktor kunci disepakati oleh stakeholders sebagai faktor utama yang harus
diperhatikan dalam peningkatan kinerja lingkungan di masa mendatang. Dalam upaya peningkatan kinerja lingkungan menuju bandara yang berkelanjutan sesuai
dengan visi dan misi PT. Angkasa Pura I maka faktor yang perlu diperhatikan dan ditindak lanjuti adalah faktor-faktor yang masuk dalam kategori faktor kunci.
Sehingga strategi yang dapat dilakukan oleh PT Angkasa Pura I untuk meningkatkan kualitas perusahaan berdasarkan lima faktor kunci diantaranya:
1. Bekerja dengan kepemimpinan. Suatu perusahaan akan berjalan dengan baik
apabila dipimpin oleh orang-orang yang memiliki jiwa kepemimpinan. Kepemimpinan harus bisa dilaksanakan dengan baik di lingkungan dalam
perusahaan maupun di lingkungan luar perusahaan. Kepemimpinan harus dimiliki bukan hanya oleh pemimpin tapi juga para karyawan.
2. PT. Angkasa Pura I harus selalu memperhatikan kerapihan, baik itu dari
penampilan maupun dalam bekerja. Dengan begitu pelayanan yang diberikan akan semakin baik. Semakin baik kerapihan dalam bekerja semakin tinggi
pula kualitas lingkungan perusahaan secara keseluruhan. 3.
Selain kerapihan, kebersihan juga harus selalu diperhatikan. Kebersihan akan membuat pekerja maupun pelanggan nyaman berada di dalam perusahaan PT.
Angkasa Pura I. Agar terciptanya kebersihan di dalam lingkungan perusahaan diperlukan fasilitas yang mendukung, seperti tersedianya air bersih, toilet
bersih, tempat sampah yang memadai, dan lain-lain. Selain itu kebersihan juga
harus dijaga di luar perusahaan dengan cara tidak mengotori atau mencemari lingkungan di sekitar seperti polusi air dan udara. Sehingga diperlukan
perencanaan dampak pengendalian lingkungan hidup yang baik oleh PT Angkasa Pura I agar dampak lingkungan yang diakibatkan perusahaan tidak
merugikan pihak lain. 4.
Bersikap sederhana, sewajarnya, tidak berlebih-lebihan dalam pekerjaaan. Sebagai perusahaan pelayanan publik nilai kebersahajaan ini harus dimiliki
bagi mereka yang bekerja di dalam perusahaan agar tumbuh citra rendah hati, tidak overacting atau angkuh yang dapat menimbulkan rasa antipati dari
masyarakat di luar lingkungan perusahaan. 5.
Peduli terhadap adat istiadat atau budaya di sekitar lingkungan perusahaan. Peduli terhadap kebudayaan masyarakat di sekitar bandara. Salah satunya
dengan cara menghormati dan ikut berpartisipasi dalam acara-acara besar yang diperingati oleh masyarakat.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN