103
“Angketkuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis pada responden
untuk dijawabnya” Sugiyono, 2010:199. Dalam pembuatan angket atau kuesioner, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan seperti yang diungkapkan
oleh Uma Sekaran 1992 dalam Sugiyono 2010:200, yaitu isi dan tujuan pertanyaanpernyataan,
bahasa yang
digunakan mudah
dipahami, pertanyaanpernyataan
terbuka tertutup
- negatif
positif, panjangnya
pertanyaanpernyataan, dan urutan pernyataanpertanyaan. Angket yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pernyataan positif dan responden
menjawab dengan memilih jawaban yang telah disediakan. Jawaban disesuaikan dengan kondisi responden sendiri.
3.6 Penyususnan Instrumen
Instrumen dalam penelitian ini adalah angketkuesioner berbentuk skala pemahaman yang berupa sejumlah pernyataan yang digunakan untuk memperoleh
data atau informasi mengenai pemahaman guru BK tentang pelayanan arah peminatan dalam implementasi kurikulum 2013. Angketkuesioner yang
digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup dengan model skala Likert. Angketkuesioner tertutup artinya angket diberikan secara langsung kepada
responden, kemudian responden tinggal memilih alternatif jawaban yang telah disediakan. Penggunaan angket tertutup dipilih agar peneliti memperoleh jawaban
dari responden yang sesuai dengan data yang ingin diungkap. Jika menggunakan angketkuesioner terbuka, kemungkinan responden akan memberikan jawaban
secara bebas sesuai dengan keinginan mereka, maka dikhawatirkan data yang
104
diperoleh menyimpang dari data yang ingin diungkap. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial. Dalam hal ini digunakan untuk mengukur persepsi guru BK tentang pelayanan arah peminatan peserta didik dalam kurikulum 2013.
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Pada angketkuesioner ini
terdapat empat pilihan jawaban yaitu Tidak Memahami, Cukup Memahami, Memahami, dan Sangat Memahami. Pemberian skoring pada kuesioner
berdasarkan skala Likert. Setiap jawaban diberlakukan angkaskor, sehingga analisis dilakukan terhadap skor tersebut. Berikut kategori jawaban dan cara
pemberian skor kuesioner ini adalah:
Tabel 3.2 Kategori Penskoran Jawaban
Kategori Jawaban Skor
Tidak Memahami Cukup Memahami
Memahami Sangat Memahami
1 2
3 4
3.7 Prosedur Penyusunan instrumen
Menurut Arikunto 2010:209, ada beberapa langkah dalam penyusunan instrumen penelitian, yaitu perncanaan, penulisan butir soal, penyuntingan, uji
coba, analisis hasil uji coba, revisi, dan instrumen jadi. Seperti terlihat dalam bagan berikut:
105
Gambar 3.1 Prosedur Penyusunan Instrumen
Arikunto, 2010:166 Penyusunan butir-butir angketkuesioner didasarkan atas kisi-kisi yang telah
dikonstruksi sesuai dengan landasan teori yang telah dikaji dan dikembangkan. Setelah angketkuesioner disusun, butir-butir angket tersebut diujicobakan kepada
sejumlah responden, dalam hal ini guru BK yang tidak termasuk dalam sampel, untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen. Sehingga dengan kriteria
tertentu dapat ditentukan butir instrumen yang dapat digunakan dan butir yang tidak dapat digunakan dalam penyusunan instrumen jadi.
3.8 Validitas dan Reliabilitas Data