Jenis Penelitian Variabel Penelitian Definisi Operasional Variabel

99

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai jenis penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel, populasi dan sampel yang digunakan, metode dan alat yang digunakan dalam penelitian ini.

3.1 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah jenis penelitian survei. Arikunto 2006:54 menjelaskan bahwa survei adalah suatu bentuk teknik penelitian dimana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan, suatu cara mengumpulkan data dengan individu-individu dalam suatu sampel. Sugiyono 2010: 12 menyebutkan bahwa survei digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah, tetapi penelti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner, test, wawancara terstruktur, dan sebagainya. Penelitian ini adalah survei mengenai persepsi guru BK tentang pelayanan arah peminatan peserta didik dalam implementasi kurikulum 2013 di SMA se-Kabupaten Pekalongan.

3.2 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini variabel yang peneliti gunakan yaitu „persepsi guru BK tentang pelayanan arah peminatan dalam implementasi kurikulum 2013‟. Di sini akan membahas mengenai identifikasi variabel dan hubungan variabel. 1. Identifikasi Variabel 100 Dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan satu variabelvariabel tunggal, yaitu „persepsi guru BK tentang pelayanan arah peminatan dalam implementasi kurikulum 2013 ‟. 2. Hubungan Variabel Peneliti hanya menggunakan satu variabelvariabel tunggal, sehingga tidak ada hubungan antar variabel yang terjadi.

3.3 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel dimaksudkan untuk memberi batasan arti dari variabel penelitian guna memperjelas makna yang dimaksudkan dan membatasi ruang lingkup, sehingga tidak terjadi salah pengertian atau salah persepsi dalam menginterpretasikan data dan hasil yang telah diperoleh. Persepsi guru BK tentang pelayanan arah peminatan dalam implementasi kurikulum 2013 adalah cara guru BK sebagai pelaksana pelayanan bimbingan dan konseling dalam melihat, memandang, mengerti, mengartikan, menyimpulkan dan menafsirkan berbagai informasi dan pesan yang diperoleh dari alat indrawi mengenai rasional, konsep dasar, struktur, prosedur pelaksanaan, dan peranantugas masing-masing dalam pelayanan arah peminatan peserta didik yang diimplementasikan dalam kurikulum 2013. Dalam penelitian ini hanya dibahas tentang persepsi guru BK tentang pelayanan arah peminatan peserta didik dalam implementasi kurikulum 2013. Persepsi seorang guru BK mengenai pelayanan arah peminatan ini akan sangat berpengaruh pada terlaksana secara maksimalnya proses pemberian layanan peminatan pada peserta didik. Dengan tingginya persepsi guru BK tentang arah peminatan ini, maka akan tinggi pula pemahaman yang dimiliki oleh 101 guru BK mengenai arah peminatan peserta didik dan juga diharapkan dapat lebih meningkatkan pemahaman peserta didik mengenai arah peminatan di sekolah, sehingga tidak menimbulkan kebingungan di kalangan peserta didik dan pelayanan arah peminatan jadi lebih maksimal, baik proses maupun hasilnya. Untuk mengetahui sejauhmana persepsi guru BK tentang pelayanan arah peminatan, maka peneliti mencari tahu dengan menggunakan angketkuesioner berbentuk skala pemahaman sebagai alat pengumpul data. Skala tersebut berisi mengenai berbagai pernyataan atau informasi tentang pelayanan arah peminatan dalam kurikulum 2013.

3.4 Populasi Sampel