46
Arahan dan aturan-aturan legal yang disebutkan di atas dapat membuktikan secara jelas bahwa pelayanan bimbingan dan konseling merupakan bagian dari
pendidikan yang tidak terpisahkan. Proses bimbingan dan konseling merupakan proses pendidikan yang menekankan pada kegiatan belajar dan bersifat normatif.
Tujuan-tujuan bimbingan dan konseling memperkuat tujuan-tujuan pendidikan dan menunjang program-program pendidikan secara menyeluruh. Program-
program bimbingan dan konseling meliputi aspek-aspek tugas perkembangan individu, khususnya yang menyangkut kawasan kematangan pendidikan dan karir,
kematangan personal dan emosional, serta kematangan sosial. Hasil-hasil layanan bimbingan dan konseling pada kawasan itu menunjang keberhasilan pendidikan
pada umumnya.
2.3.3 Pengertian Bimbingan dan Konseling
Prayitno 2004:99-105, mengungkapkan pengertian bimbingan dan konseling secara terpisah. Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang
dilakukan oleh seorang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa, agar orang yang dibimbing dapat
mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada serta dapat dikembangkan, berdasarkan
norma-norma yang berlaku. Sedangakan konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli disebut
konselor kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah disebut klien, yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Buku Pedoman
Umum Pelayanan Bimbingan dan Konseling yang dikeluarkan oleh ABKIN,
47
mengungkapkan bahwa pelayanan bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan profesional untuk peserta didik, baik secara perorangan, kelompok,
maupun klasikal, agar peserta didik mampu mengarahkan diri dan berkembang secara optimal dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, sosial, belajar,
dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku, melalui proses pendidikan.
Layanan bimbingan dan konseling adalah kegiatan guru bimbingan dan konseling atau konselor dalam menyusun rencana pelayanan bimbingan dan
konseling, melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling, mengevaluasi proses dan hasil pelayanan bimbingan dan konseling serta melakukan perbaikan
tindak lanjut memanfaatkan hasil evaluasi dalam Lampiran V Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 tentang
Implementasi Kurikulum, Pedoman Evaluasi Kurikulum. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengertian dari bimbingan dan konseling adalah proses
pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang yang ahli guru BK atau konselor kepada seorang atau beberapa individu klien atau konseli yang sedang
mengalami suatu masalah, melalui pelayanan profesional dalam bentuk perorangan, kelompok, maupun klasikal, yang berdasarkan pada norma-norma
yang berlaku, agar individu mampu mengarahkan diri dan berkembang secara optimal dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan
perencanaan karir, serta dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada, yang
semuanya bermuara pada terentaskannya masalah yang dialami klien atau konseli.
48
2.3.4 Tujuan Bimbingan dan Konseling