Pengertian penilaian TINJAUAN PUSTAKA

3. Menentukan tindak lanjut hasil asesmen, yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta strategi pelaksanaannya. 4. Memberikan pertanggungjawaban accountability dari pihak sekolah ke- pada pihak-pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu, penggunaan jenis asesmen yang tepat akan menentukan keberhasilan dalam memperoleh informasi yang berkenaan dengan proses pembelajaran. Husamah dan Setyaningrum 2013 mengemukakan tujuan utama penggunaan asesmen dalam pembelajaran adalah membantu guru dan peserta didik dalam mengambil keputusan profesional untuk memperbaiki pembelajaran. Sunarti dan Rahmawati 2014 juga menyebutkan secara umum, tujuan asesmen adalah memberikan penghargaan terhadap pencapaian belajar peserta didik dan memperbaiki program serta kegiatan pembelajaran.

D. Prinsip penilaian

Berkaitan tentang pelaksanaan penilaian pendidikan, dalam melaksanakan peni- laian pendidikan harus memperhatikan prinsip penilaian. Sebagaimana dijelaskan dalam Permendikbud nomor 104 tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Menengah, bahwa penilaian hasil belajar pe- serta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip- prinsip sebagai berikut: 1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemam- puan yang diukur. 2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang je- las, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai. 3. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena kebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status social ekonomi, dan gender. 4. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. 5. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengam- bilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan. 6. Holistik dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dan dengan menggunakan berbagai teknik peni- laian yang sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik. 7. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku. 8. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya. 9. Edukatif, berarti penilaian dilakukan untuk kepentingan dan kemajuan peserta didik dalam belajar Tim Penyusun, 2014. Menurut Jihad dan Haris 2012, sistem penilaian dalam pembelajaran hendaknya dikembangkan berdasarkan sejumlah prinsip sebagai berikut : 1. Menyeluruh, artinya penguasaan kompetensi dalam mata pelajaran hen- daknya menyeluruh, baik menyangkut standar kompetensi, kemampuan dasar serta keseluruhan indikator ketercapaian, baik menyangkut domain pengetahuan, afektif, serta psikomotorik, maupun menyangkut evaluasi proses dan hasil belajar. 2. Berkelanjutan, artinya direncanakan dan dilakukan terus menerus guna mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan hasil belajar peserta didik dari proses pembelajaran. 3. Berorientasi pada indikator ketercapaian, artinya mengacu pada indikator ketercapaian yang sudah ditetapkan berdasarkan kemampuan dasar dan standar kompetensinya. 4. Sesuai dengan pengalaman belajar, artinya penilaian yang dilakukan disesuaikan dengan pendekatan apa yang digunakan dalam pembelajaran. Selain itu, menurut Uno dan Koni 2012, ada beberapa prinsip dalam penilaian kelas, yaitu : 1. Prinsip validitas, berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan meng- gunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi. 2. Prinsip reliabilitas, berarti konsistensi keajegan hasil penilaian. Penilaian yang reliable ajeg memungkinkan perbandingan yang reliable dan men- jamin konsistensi. 3. Prinsip totalitas, berarti penilaian harus dilakukan secara menyeluruh men- cakup seluruh domain yang tertuang pada setiap kompetensi dasar. 4. Prinsip kontinuitas, berarti penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan terus menerus untuk memperoleh gambaran pencapaian kompetensi peserta didik dalam kurun waktu tertentu. 5. Prinsip objektifitas, berarti penilaian harus adil, terencana, dan menerap- kan kriteria yang jelas dalam pemberian skor.