Ruang Lingkup Penelitian PENDAHULUAN

diberikan atau juga keputusan tentang kenaikan kelas dan kelulusan Arifin, 2009. Penilaian tidak sekedar pengumpulan data peserta didik, tetapi juga peng- olahannya untuk memperoleh gambaran proses dan hasil belajar peserta didik Probosari, 2014. Kegiatan penilaian harus dapat memberikan informasi kepada guru untuk meningkatkan kemampuan mengajarnya dan tidak sekedar memberi soal peserta didik kemudian selesai, tetapi guru harus menindaklanjutinya untuk kepentingan pembelajaran dan membantu peserta didik mencapai pengembangan belajarnya secara optimal Arifin, 2009.

B. Fungsi Penilaian

Penilaian atau asesmen memiliki beberapa fungsi. Menurut Jihad dan Haris 2012, penilaian berfungsi sebagai pemantau kinerja komponen-komponen kegi- atan proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan yang diharapkan dalam pro- ses belajar mengajar. Arikunto 2013 berpendapat bahwa terdapat beberapa fungsi penilaian, yaitu : 1. Penilaian berfungsi selektif. 2. Penilaian berfungsi diagnostik. 3. Penilaian berfungsi sebagai penempatan. 4. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan. Pengembangan instrumen asesmen yang dilakukan ini berfungsi sebagai pengukur keberhasilan peserta didik. Menurut Uno dan Koni 2012, terdapat beberapa fungsi penilaian, yaitu fungsi penilaian pendidikan bagi guru adalah untuk 1 mengetahui kemajuan belajar peserta didik; 2 mengetahui kedudukan masing- masing individu peserta didik dalam kelompoknya; 3 mengetahui kelemahan- kelemahan cara belajar mengajar dalam proses belajar mengajar; 4 memperbaiki proses belajar-mengajar; dan 5 menentukan kelulusan murid. Bagi murid, peni- laian pendidikan berfungsi untuk 1 mengetahui kemampuan dan hasil belajar; 2 memperbaiki cara belajar; dan 3 menumbuhkan motivasi belajar. Fungsinya bagi sekolah adalah 1 mengukur mutu hasil pendidikan; 2 mengetahui kema- juan dan kemunduran sekolah; 3 membuat keputusan kepada peserta didik; dan 4 mengadakan perbaikan kurikulum.

C. Tujuan Penilaian

Penilaian atau asesmen memiliki beberapan tujuan. Menurut Buchori dalam Uno dan Koni 2012, terdapat dua tujuan dalam mengadakan penilaian, yaitu 1 un- tuk mengetahui kemajuan anak atau murid setelah murid tersebut menyadari pen- didikan selama jangka waktu tertentu dan 2 untuk mengetahui tingkat efesiensi metode-metode pendidikan yang dipergunakan pendidikan selama jangka waktu tertentu. Berdasarkan pedoman penilaian Depdikbud dalam Jihad dan Haris 2012, dinyatakan bahwa tujuan penilaian adalah untuk mengetahui kemajuan belajar peserta didik, untuk perbaikan, dan peningkatan kegiatan belajar peserta didik sekaligus memberi umpan balik bagi perbaikan pelaksanaan kegiatan belajar. Sudjana 2005 mengatakan bahwa tujuan asesmen adalah : 1. Mendeskripsikan kecakapan belajar para peserta didik sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau mata pela-jaran yang ditempuh. 2. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para peserta didik ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan. 3. Menentukan tindak lanjut hasil asesmen, yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta strategi pelaksanaannya. 4. Memberikan pertanggungjawaban accountability dari pihak sekolah ke- pada pihak-pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu, penggunaan jenis asesmen yang tepat akan menentukan keberhasilan dalam memperoleh informasi yang berkenaan dengan proses pembelajaran. Husamah dan Setyaningrum 2013 mengemukakan tujuan utama penggunaan asesmen dalam pembelajaran adalah membantu guru dan peserta didik dalam mengambil keputusan profesional untuk memperbaiki pembelajaran. Sunarti dan Rahmawati 2014 juga menyebutkan secara umum, tujuan asesmen adalah memberikan penghargaan terhadap pencapaian belajar peserta didik dan memperbaiki program serta kegiatan pembelajaran.

D. Prinsip penilaian

Berkaitan tentang pelaksanaan penilaian pendidikan, dalam melaksanakan peni- laian pendidikan harus memperhatikan prinsip penilaian. Sebagaimana dijelaskan dalam Permendikbud nomor 104 tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Menengah, bahwa penilaian hasil belajar pe- serta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip- prinsip sebagai berikut: 1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemam- puan yang diukur. 2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang je- las, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai. 3. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena kebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status social ekonomi, dan gender. 4. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.