Teknik analisis butir soal

Langkah selanjutnya yaitu menafsirkan mutu reliabilitas soal menurut Rosidin 2013 seperti pada Tabel 6. Tabel 6. Tafsiran reliabilitas soal Reliabilitas soal tes Klasifikasi Tafsiran 0.000 – 0.400 rendah Revisi 0.401 – 0.700 Sedang Revisi kecil 0.701 – 1.000 Tinggi Dipakai Perhitungan ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program Microsoft Excel Simpel Pas 2.0.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat dipaparkan berdasarkan hasil penelitian dan pem- bahasan adalah sebagai berikut : 1. Validitas atau kelayakan instrumen asesmen KPS pada materi teori tumbukan yang dikembangkan adalah valid atau layak digunakan. Hal ini dilihat dari ha- sil validasi ahli pada aspek kesesuaian isi terhadap KI-KD-Indikator mendapat- kan kategori sangat tinggi 82,30, aspek konstruksi mendapatkan kategori sangat tinggi 88, dan aspek keterbacaan mendapatkan kategori sangat tinggi 86,67. 2. Tanggapaan guru terhadap instrumen asesmen KPS pada materi teori tumbuk- an ini adalah baik dan dapat digunakan. Hal ini dilihat dari hasil uji coba la- pangan awal memiliki tingkat kesesuaian isi terhadap KI-KD-Indikator men- dapatkan kategori sangat tinggi 95,38, aspek konstruksi mendapatkan kategori sangat tinggi 88, dan aspek keterbacaan mendapatkan kategori sangat tinggi 94,67. 3. Validitas butir soal dari instrumen asesmen KPS pada materi teori tumbukan yang dikembangkan memiliki validitas soal kategori tinggi, artinya soal sudah sahih dalam mengukur kemampuan peserta didik sesuai indikator. 4. Reliabilitas soal dari instrumen asesmen KPS pada materi teori tumbukan yang dikembangkan termasuk kategori tinggi atau dapat menggambarkan keajegan kemampuan peserta didik. 5. Tingkat kesukaran butir soal dari instrumen asesmen KPS pada materi teori tumbukan yang dikembangkan domain terdiri dari soal dengan kategori sedang.

B. Saran

Adapun saran yang dapat peneliti berikan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dan untuk peneliti yang akan melakukan penelitian pengembangan instrumen asesmen sejenis yaitu: 1. Penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap merevisi hasil uji coba, perlu dilakukan adanya pengembangan lebih lanjut terhadap instrumen asesmen KPS ini ke tahap penelitian dan pengembangan selanjutnya, agar produk nantinya dapat digunakan dalam proses pembelajaran ilmu kimia di sekolah. 2. Validasi instrumen terhadap instrumen asesmen yang dikembangkan hanya dilakukan oleh dua validasi ahli, perlu adanya penambahan validasi ahli agar hasil validasi produk lebih baik dan dapat menggambarkan kelayakan produk yang dikembangkan. 3. Uji coba lapangan awal hanya dilakukan oleh 1 orang guru kimia, perlu adanya penambahan responden guru terhadap produk yang dikembangkan agar hasil tanggapan guru lebih baik dan dapat menggambarkan kelayakan dari produk yang dikembangkan. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Z. 2009. Evaluasi Pembelajaran. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. . 2011. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. Arikunto, S. 2002. Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Rineka Cipta. Jakarta. Arikunto, S. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Bumi Aksara. Jakarta. . 2012. Prosedur Penilaian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta. . 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi II. Bumi Aksara. Jakarta. Baehaki, F. 2014. Pengembangan Instrumen Assesment Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Berbasis Keterampilan Proses Sains. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung. Dahar, R.W. 1989. Teori-Teori Belajar. Erlangga. Jakarta. Firman. 2000. Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia. Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI. Bandung. Harlen, W. 1999. Purposes and Procedures for Assessing Science Process Skills. Assess. Educ., 61:129-144. Herron, J. D., L. L. Cantu, R. Ward, dan V. Srinivasan. 1997. Problem Assoclated with Concept Analysis. Science Education 612: 185-199. Husamah dan Y. Setyaningrum. 2013. Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi. Prestasi Pustakaraya. Jakarta. Jihad, A. dan A. Haris. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Multi Pressindo. Yogyakarta Karsli, F., F. Yaman, and A. Ayas. 2009. Prospective Chemistry Teachers’ Competency of Evaluation of Chemical Experiments in Terms of Science Process Skills. Proced. Soc. Behav. Sci., 22010: 778-781. Mulyasa, E. 2009. Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004. Remaja Rosdakarya. Bandung. Nitko, A. J. 1996. Educational Assessment of Students, Second Edition. Ohio: Merrill an imprint of Prentice Hall Englewood Cliffs. OECD. 2013. PISA 2012 Assessment and Analytical Framework Mathematics, Reading, Science, Problem Solving and Financial Literacy. OECD Publishing. Padilla, M. J. 1990. The Science Process Skills. Research Matters – to the Science Teacher 9004. Probosari, A. P. 2014. Analisis Deskriptif Penilaian Pembelajaran Keahlian Teknik Komputer Jaringan SMA di Kudus. Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan. [online]. http:conf.unnes.ac.idindex.phpsnepIIpaperview19184. Diakses pukul 3.24 pm tanggal 4 Januari 2016. Purnomo, E. 2015. Dasar-dasar dan Perancangan Evaluasi Pembelajaran. FKIP Universitas Lampung. Bandar Lampung. Rahayu, D. dan U. Azizah. 2012. Pengembangan Instrumen penilaian Kognitif Berbasis Komputer dengan Kombinasi Permainan “Who Wants To Be a Chemist” Pada Materi Pokok Struktur Atom Untuk Kelas X SMA RSBI. Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa. Rosidin, U. 2013. Dasar-dasar dan Perancangan Evaluasi Pembelajaran. FKIP Universitas Lampung. Bandar Lampung. Rustaman, N. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI. IMSTEP. Semiawan, C. 1992. Pendidikan Ketrampilan Proses. Gramedia. Jakarta. Subali, B. 2010. Penilaian, Evaluasi, dan Remedial Pembelajaran Biologi. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta. Sudjana. 2005. Metode Statistika. Tarsito. Bandung. Sudjana, N. 2004. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru Algensindo. Bandung.