konsep secara mandiri. Guru tidak berperan pasif karena melalui proses inkuiri siswa membutuhkan banyak bimbigan mengenai konsep yang ditemukan dan
prosedur yang direncanakan.
2.4 Keterampilan Proses Sains
Keterampilan proses mengakaitkan keterampilan fisik, mental dan - kemampuan yang mendasar yang dimiliki, dikuasai dan diaplikasikan dalam suatu
kegiatan ilmiah, sehingga para ilmuan berhasil menemukan sesuatu yang baru Semiawan, 1989: 15. Para guru dapat menumbuhkan dan mengembangkan
keterampilan-keterampilan itu dalam diri siswa sesuai dengan taraf perkembangan pemikirannya. Selain itu, keterampilan proses melibatkan keterampilan-
keterampilan intelektual, manual, dan sosial. Keterampilan intelektual dengan melakukan keterampilan proses, siswa menggunakan pikirannya, keterampilan
manual terlibat dalam penggunaan alat dan bahan, pengukuran, penyusunan atau perakitan alat, keterampilan sosial dimaksudkan bahwa dengan keterampilan
proses siswa berinteraksi dengan sesamanya dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Cara berpikir dalam sains, kimia misalnya, adalah keterampilan-
keterampilan proses Rustaman, 2005. Ada beberapa alasan yang melandasi perlunya diterapkan pendekatan
keterampilan proses dalam kegiatan belajar-mengajar. Alasan pertama, perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung semakin cepat sehingga tak
mungkin lagi para guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada siswa. Alasan kedua, para ahli psikologi umumnya sependapat bahwa anak-anak mudah
memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh- contoh konkret, contoh-contoh yang wajar sesuai dengan situasi dan kondisi yang
dihadapi, dengan mempraktekkan sendiri upaya penemuan konsep melalui perlakuan terhadap kenyataan fisik, melalui penanganan benda-benda yang benar-
benar nyata. Alasan ketiga, penemuan ilmu pengetahuan tidak bersifat mutlak benar seratus persen, penemuannya bersifat relative. Alasan keempat, dalam
proses belajar-mengajar seyogyanya pengembangan konsep tidak dilepaskan dari pengembangan sikap dan nilai dalam diri anak didik Semiawan, 1989.
Menurut Funk dalam Dimyati 2002: 140 keterampilan proses dapat berupa keterampilan dasar dan terintegrasi. Keterampilan proses dasar meliputi
keterampilan mengobservasi,
mengklasifikasi, memprediksi,
mengukur, menyimpulkan dan mengkomunikasikan. Keterampilan dasar semacam itu
membantu memberikan sebuah keterampilan proses terpadu. Sedangkan yang termasuk keterampilan proses yang terintregasi yaitu mengidentifikasi variabel,
membuat tabulasi data, menyajikan data dalam bentuk grafik, menggambarkan hubungan antar variabel, mengumpulkan dan mengolah data, menganalisis
penelitian, menyusun hipotesis, mendefinisikan variabel secara operasional, merancang penelitian, dan melaksanakan eksperimen.
Dapat disimpulkan dari uraian di atas, keterampilan proses sains dapat juga diartikan sebagai kemampuan atau kecakapan untuk melaksanakan suatu tindakan
dalam belajar sains sehingga menghasilkan konsep, teori, prinsip, hukum maupun fakta atau bukti Ozgelen, 2012. Keterampilan proses terdiri dari keterampilan-
keterampilan yang saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan Nopitasari,
2012. 2.4.1
Jenis-jenis Keterampilan Proses
Wynne Harlen dalam Rustaman 2005 menyatakan terdapat sepuluh keterampilan proses yang dapat diajarkan, yakni mengobservasi observing,
memunculkan pertanyaan raising question, berhipotesis hypothesizing, meramalkanmemprediksi predicting, menemukan pola dan hubungan finding
patern and relationships, berkomunikasi secara efektif communicating effectively, merancang dan membuat designing and making, memikirkan dan
merencanakan penyelidikan devising and planning investigation, memilih dan menggunakan bahan dan peralatan secara efektif manipulating materials and
equipment effectively, serta mengukur dan menghitung measuring and calculating. Indikator masing-masing pada jenis keterampian proses sains tersaji
pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Indikator Keterampilan Proses Sains Menurut Wynne Harlen Keterampilan Proses Sains
Indikator 1.
Mengamatiobservasi a.
Menggunakan sebanyak mungkin indera b.
Mengumpulkan menggunakan fakta yang relevan
2. Mengelompokan
klasifikasi a.
Mencatat setiap pengamatan secara terpisah
b. Mencari perbedaan persamaan
c. Mengontraskan ciri-ciri
d. Membandingkan
e. Mencari dasar pengelompokan atau
penggolongan f.
Menghubungkan hasil-hasil pengamatan 3.
Menafsirkan interpretasi
a. Menghubungkan hasil-hasil pengamatan
b. Menemukan pola dalam suatu seri
pengamatan c.
Menyimpulkan 4.
Meramalkanprediksi a.
Menggunakan pola-pola
hasil pengamatan
b. Mengemukakan apa yang mungkin
terjadi pada keadaan yang belum diamati 5.
Mengajukan pertanyaan a.
Bertanya apa, bagaimana, dan mengapa b.
Bertanya untuk meminta penjelasan c.
Mengajukan pertanyaan yang berlatar belakang hipotesis
6. Berhipotesis
a. Mengetahui bahwa ada lebih dari satu
kemungkinan penjelasan
dari satu
kejadian b.
Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji kebenarannya dengan memperoleh
bukti lebih banyak atau melakukan cara pemecahan masalah
7. Merencanakan
percobaan penelitian a.
Menentukan alatbahansumer yang akan digunakan
b. Menentukan variabelfactor penentu
c. Menentukan apa yang akan diukur,
diamati, dan dicatat d.
Menentukan apa yang akan dilaksanakan berupa langkah kerja
Tabel 2.1 lanjutan 8.
Menggunakan alatbahan
a. Memakai alatbahan
b. Mengetahui
alasan mengapa
menggunakan alatbahan c.
Mengetahui bagaimana menggunakan alatbahan
9. Menerapkan konsep
a. Menggunakan
konsep yang
telah dipelajari
b. Menggunakan konsep pada pengalaman
baru untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi
10. Berkomunikasi
a. Menggambarkan data empiris hasil
percobaan atau pengamatan dengan grafiktabeldiagram.
b. Menyusun dan menyampaikan laporan
secara sistematis c.
Menjelaskan hasil percobaan atau penelitian
d. Membaca grafik tabel diagram
e. Mendiskusikan hasil kegiatan suatu
masalahperistiwa. Rustaman, 2005:102
Berdasarkan kesesuaian dengan sintak model pembelajaran inkuiri yang diterapkan pada proses pembelajaran melalui kegiatan praktikum dan
diskusi. Maka, penelitian ini memilih enam aspek dari sepuluh jenis keterampilan yang diamati yaitu, 1 Mengamati Observasi, 2 MenafsirkanInterpretasi, 3
Meramalkan 4 Berhipotesis, 5 Merencanakan percobaan, 6 Berkomunikasi. Nilai keterampilan proses sains siswa dalam penelitian ini di dapatkan dari dua
aspek hasil pengamatan yaitu pertama aspek nilai hasil belajar afektif meliputi kegiatan diskusi kelas selama pembelajaran berlangsung, kedua aspek nilai hasil
belajar psikomotorik
meliputi kemampuan
siswa melakukan
dan mempresentasikan hasil percobaan secara berkelompok di depan kelas.
2.5 Hasil Belajar