Karakteristik Reproduksi Tikus Putih Rattus norvegicus 1. Karakteristik Umum

6 yang panjang sebagai ciri-ciri yang paling tampak. Bobot badan jantan pada umur 12 minggu mencapai 240 g, sedangkan betina mencapai 200 g. Galur ini mempunyai pertumbuhan yang cepat, temperamen yang baik dan kemampuan laktasi yang tinggi Robinson 1979. Selain itu merupakan tikus yang terbesar dibandingkan dengan yang lain dan hampir sebesar tikus liar Smith dan Mangkoewidjojo 1987. 2. Wistar albino Galur ini berasal dari Institut Wistar, Philadelphia, Pennsylvania. Hewan ini mempunyai telinga yang panjang dan kepala yang lebih lebar. Ekornya tidak sama dengan panjang tubuh seperti galur Spraque-Dawley. 3. Long-Evans hooded Galur ini mempunyai kepala, bahu, dan terkadang bagian dorsal berwarna sebagai tanda. Warnanya bisa bervariasi dari hitam sampai krem. Hewan ini lebih kecil dibandingkan kedua galur di atas. Tikus yang menyebar di seluruh dunia dan digunakan secara luas sebagai hewan coba maupun hewan kesayangan adalah tikus putih yang berasal dari Asia Tengah dan tidak ada hubungannya dengan Norwegia seperti yang diduga dari namanya Maust 2002. Tikus laboratorium Rattus norvegicus telah diketahui sifat-sifatnya dengan sempurna, mudah dipelihara, merupakan hewan yang relatif sehat dan cocok untuk berbagai penelitian Malole dan Pramono 1989.

2.1.2. Karakteristik Reproduksi

Tikus merupakan hewan politokus yaitu mampu melahirkan anak dalam jumlah banyak Anonimus 2007b. Mencapai dewasa kelamin pada umur 50-60 hari, vagina mulai terbuka pada umur 35-90 hari dan testes turun atau keluar pada umur 20-50 hari Malole dan Pramono 1989. Masa birahinya sepanjang waktu Anonimus 1990. Masa birahinya terbagi atas 4 periode, yaitu proestrus, estrus, metestrus, dan diestrus. Masing-masing periode tersebut dapat diketahui dengan ulasan vagina Smith dan Mangkoewidjojo 1987. Menurut Inglis 1980, tikus betina akan estrus setiap 4-5 hari dan akan menerima jantan sekitar 12 jam, kemudian akan berovulasi secara spontan. Anak-anak yang sehat dan kuat akan dihasilkan jika tikus mulai dikawinkan pada umur 65-110 hari, yaitu pada saat bobot betina mencapai 250 g dan jantan 300 g Malole dan Pramo no 1989. 7 Umumnya tikus mulai kawin pada usia 8-9 minggu, tetapi sebaiknya dikawinkan sebelum berumur 10-12 minggu Smith dan Mangkoewidjojo 1987. Masa kebuntingannya relatif singkat yaitu 22-24 hari Myers dan Armitage 2004. Sejak 14 hari kebuntingan sudah terlihat adanya perubahan bentuk kelenjar ambing. Tikus jarang menunjukkan kebuntingan semu. Seperti pada mencit, kita dapat mengetahui kebuntingan tikus saat berumur 10-14 hari setelah ditemukan sumbat vagina dengan cara meraba perut atau dengan cara memeriksa adanya spermatozoa dalam usapan vagina Smith dan Mangkoewidjojo 1987. Tikus putih termasuk kedalam kelompok poligami. Satu jantan bisa mengawini 5 atau lebih betina Inglis 1980. Tabel 1 Tabel 1 Data biologis tikus putih Rattus norvegicus. Kriteria Keterangan Lama hidup Lama produksi ekonomis Lama bunting Kawin sesudah beranak Umur disapih Umur dewasa Umur dikawinkan Siklus kelamin Siklus estrus birahi Lama estrus Perkawinan Berat dewasa Berat lahir Jumlah anak Susu Puting susu Perkawinan kelompok Kecepatan tumbuh 2-3 tahun, dapat sampai 4 tahun 1 tahun 20-22 hari 1-24 jam 21 hari 40-60 hari 10 minggu jantan dan betina Poliestrus 4-5 hari 9-20 jam Pada waktu estrus 300-400 g jantan; 250-300 g betina 5-6 g Rata-rata 9, dan dapat 20 73 Air, 14-16 lemak, 9-10 protein, 2-3 gula. 12 puting: 3 pasang di daerah dada dan 3 pasang di daerah perut 3 betina dengan 1 jantan 5 ghari Sumber : Smith dan Mangkoewidjojo 1987

2.1.3. Pertumbuhan Fetus