Pelaksanaan Penelitian Pengukuran Sampel Parameter yang Diamati

22

3.3.2. Pelaksanaan Penelitian

Sebanyak 30 ekor tikus betina bunting dibagi ke dalam 3 kelompok percobaan, yaitu Kelompok K kontrol, tidak diberi perlakuan apapun, Kelompok M disuntik minyak jagung, bST 0 mgkg BB dan Kelompok H disuntik hormon somatotropin, bST 9 mgkg BB. Pemberian dosis sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Azain et al. 1993. Penyuntikan dilakukan secara intra muscular IM pada kaki belakang bagian paha secara bergantian antara kiri dan kanan, dan diberikan mulai usia kebuntingan 4 sampai 12 hari. Tikus yang telah diberi perlakuan dibiarkan sampai partus. Gambar 7 Tikus partus.

3.3.3. Pengukuran Sampel

Pada hari pertama kelahiran dilakukan penghitungan jumlah anak sekelahiran, pengukuran dimensi tubuh, dan penimbangan berat badan. Pengukuran dimensi tubuh neonatus dilakukan dengan mengukur panjang kepala dari ujung kepala sampai tengkuk, XY, panjang badan dari tengkuk sampai pangkal ekor, QZ, panjang tungkai depan dari scapula sampai teracak, a1a2, dan panjang tungkai belakang dari pangkal femur sampai teracak, b1b2 Gambar 8. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan benang yang kemudian di ukur menggunakan penggaris berskala sentimeter cm. Bobot fetus yang baru lahir ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik secara individual. 23 Gambar 8 Ilustrasi teknik pengukuran dimensi tubuh anak tikus. Sumber : Widiyani 2000 Penimbangan bobot badan dilakukan kembali saat fetus sudah berumur 5 hari sampai hari ke-21 untuk menentukan pertambahan bobot badan. Penimbangan dilakukan secara berkelompok dengan menggunakan timbangan berskala gram. Bobot pra sapih ditentukan pada anak saat berumur 12 hari post partum. Bobot lepas sapih atau akhir diperoleh dengan menimbang bobot anak tikus saat berumur 21 hari post partum. Mortalitas anak ditentukan dengan cara menghitung jumlah anak yang mati pada umur 1 hari sampai umur 21 hari post partum.

3.3.4. Parameter yang Diamati

1. Bobot lahir g : Bobot badan anak pada saat dilahirkan. 2. Litter Size Lahir ekor : jumlah anak yang hidup dan mati pada saat anak dilahirkan. 3. Dimensi tubuh cm : meliputi panjang kepala, panjang badan, panjang tungkai depan, dan panjang tungkai belakang. 4. Bobot badan Prasapih g : bobot badan anak pada usia pra sapih 12 hari. 5. Pertambahan bobot badan harian PPBH anak g : perubahan bobot badan anak dari lahir sampai disapih. 6. Bobot sapih g : bobot badan anak pada saat disapih umur 21 hari. 7. Mortalitas anak : jumlah anak yang mati mulai dari anak lahir sampai anak disapih umur 21 hari dibagi dengan litter size lahir dikali 100. 24

3.4. Analisa Statistik