Kerangka Pemikiran Hipotesis Penelitian

Akhirnya, Mamoon menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan sistematik antara volatilitas harga saham dengan volatilitas makroekonomi baik riil maupun nominal.

2.4 Kerangka Pemikiran

Alur pemikiran dari penelitian “Analisis Volatilitas Bursa Efek Indonesia dan Ketidakpastian Makroekonomi” dapat digambarkan pada gambar 2.1. Pertama-tama mengetahui kevolatilitasan yang terjadi di bursa efek yang dilihat dari volatilitas IHSG dan volume perdagangan saham. Pada saat yang sama, data makroekonomi, yang terdiri atas Indeks Harga Perdagangan Besar IHPB, Indeks Produksi Industri IPI, dan Jumlah Uang Beredar JUB, dilihat apa juga memiliki volatilitas, apakah data tersebut memiliki kepastian atau malah sering kali mengalami ketidakpastian. Kevolatilitasan kelima variabel tersebut kemudian dilihat sifat inersia inertia dan musiman seasonality masing-masing variabel, serta stabilitas stability dan ketergantungan interdependence antar kelima variabel tersebut. Tahap terakhir yang dilihat adalah hubungan antar Indeks Harga Saham Gabungan IHSG dengan variabel lainnya dalam jangka panjang. Dalam hal ini, hubungan jangka panjang dilihat berdasarkan kointegrasi yang terjalin antar kelima variabel untuk menunjukkan hubungan jangka panjang tersebut. Gamb Pasar Saham Dalam Negeri Indeks Harga Saham Gabungan IHSG VOLATILITAS Indeks Harga Perdagangan Bes IHPB bar 2.1 Diagram Kerangka Pemikiran Pasar Saham Dalam Negeri Saham Gabungan Volume Perdagangan Saham H U B U N GA N J .P A N J A N G INERSIA, PENGARUH MUSIMAN STOKASTIK, STABILITAS, KETERGANTUNGAN ANTAR VARIA a esar Indeks Produksi Industri IPI Jumlah U Beredar Makroekonomi Indonesia AN RIABEL Uang r JUB

2.5 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan tinjauan teori dan penelitian terdahulu yang digunakan dalam penelitian ini, beberapa hipotesis yang dirumuskan oleh peneliti antara lain sebagai berikut : 1. Indeks harga saham gabungan IHSG, volume perdagangan saham, jumlah uang yang beredar JUB, indeks produksi industri IPI, dan indeks harga perdagangan besar IHPB memiliki volatilitas. 2. Indeks Harga Saham Gabungan IHSG, volume perdagangan saham, indeks harga perdagangan besar IHPB, indeks produksi industri IPI, dan jumlah uang beredar JUB memiliki sifat inersia yang kuat, tapi tidak dipengaruhi oleh efek musiman bulanan stokhastik. 3. Volatilitas volume perdagangan saham, jumlah uang beredar JUB, indeks harga perdagangan besar IHPB, dan indeks produksi industri IPI memiliki pola konvergen. Sedangkan pola waktu volatilitas indeks harga saham gabungan IHSG akan tak terhingga. 4. Harga saham memiliki hubungan jangka panjang dengan volume perdagangan saham, jumlah uang yang beredar JUB, indeks produksi industri IPI, dan indeks harga perdagangan besar IHPB.

III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data time series bulanan dari Januari 2000 sampai dengan Desember 2009. Data-data yang digunakan pada penelitian ini antara lain data nilai indeks harga saham gabungan IHSG dan volume perdagangan saham, jumlah uang beredar JUB, indeks harga perdagangan besar IHPB, dan indeks produksi sektor industri IPI. Data tersebut diperoleh dari Bank Indonesia BI, Bursa Efek Indonesia BEI, dan Badan Pusat Statistik BPS. Krisis ekonomi yang menimpa Amerika Serikat membawa dampak buruk terhadap perekonomian dunia. Indonesia juga terkena dampaknya sehingga kelima variabel yang digunakan peneliti mengalami penurunan drastis yang signifikan sehingga membentuk tiga range periode penelitian, antara lain sebelum krisis, selama krisis, dan setelah krisis. Oleh sebab itu, peneliti menggunakan dua peubah boneka dummy yaitu dummy kondisi krisis dan dummy kondisi paska krisis.

3.2 Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis yang bersifat deskriptif dan kuantitatif dengan menggunakan model ARIMA, model ARCH, dan model VAR.