2 1
2 1
2 1
2 1
1 1
2 n
n X
n n
SS SS
SX SX
+ −
+ +
= −
……………...………………...4
t =
2 1
2 1
SX SX
X X
− −
…….……………………………….……………….. 5
4 HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1 Keadaan Umum Teluk Mutiara
Perairan Teluk Mutiara terletak di Kabupaten Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur. Posisi Teluk Mutiara terletak pada koordinat 124
o
24’, 25 – 124
o
, 34’, 33’’ BT dan 08
o
13’13’’ - 08
o
16’17’’ LS. Teluk Mutiara merupakan teluk semi terbuka yang dibatasi oleh Tanjung Wolwal dan Tanjung Mulut Kumbang. Luas Teluk
Mutiara kira-kira 100 km
2
. Kedalaman perairan teluk ini mencapai 70 m. Dasar perairan umum terdiri dari lumpur bercampur pasir dengan topografi pantai yang
landai hingga curam Bapedalda Kab. Alor 2000. Posisi lokasi penelitian terletak pada koordinat 124
o
13’ 14” BT dan 08
o
32’32’’ LS Beberapa buah sungai yang senantiasa mengalir ke teluk ini adalah Sungai
Beldang, Kikilai, Fanating dan Buono. Sedangkan sungai-sungai yang hanya mengalirkan airnya pada saat musim penghujan adalah Sungai Lipa dan Kalabahi.
Di beberapa bagian pantai dari teluk ini masih banyak ditumbuhi tanaman bakau. Hamparan terumbu karang meliputi sebagian besar teluk ini. Foto Teluk Mutiara di
tampilkan pada Gambar 11 .
Gambar 11 Teluk Mutiara Kabupaten Alor
Iklim di Teluk Mutiara dan sekitarnya tergolong kering yaitu musim hujan terjadi kurang lebih 2 hingga 4 bulan sedangkan musim kemarau terjadi 8 hingga 10
bulan dan dipengaruhi oleh angin musim. Angin musim barat bertiup dari arah Laut Flores dan angin musim timur bertiup dari arah Laut Banda Bapedalda Kab. Alor
2000. Teluk ini merupakan tumpuan harapan hidup bagi kebanyakan masyarakat pesisir Pulau Alor karena perannya yang sangat penting yaitu sebagai tempat
penangkapan ikan dan digunakan sebagai jalur transportasi laut bagi masyarakat Alor pada umumnya. Di sekitar perairan teluk ini sedang dikembangkan budidaya
rumput laut jenis Eucheuma cottonii oleh masyarakat di sekitarnya. Teluk Mutiara merupakan teluk yang terlindung dari ombak besar pada
musim barat maupun musim timur. Roper et al. 1984 menginformasikan bahwa cumi-cumi merupakan hewan neritik yang senang hidup bergerombol dan
terkonsentrasi pada perairan dangkal. Nabhitabhata 1996 menginformasikan bahwa cumi-cumi meyukai daerah pantai, terumbu karang dan daerah estuaria. Menurut
Field 1965 yang diacu dalam Krissunari 1987, daerah pemijahan cumi-cumi biasanya berada di teluk atau perairan yang terlindung. Cumi-cumi selalu ditangkap
oleh nelayan di teluk ini. Alat tangkap yang digunakan oleh nelayan adalah jaring insang dan pancing. Hal ini menunjukan bahwa cumi-cumi hidup di dalam perairan
teluk ini.
4.2 Parameter Oseanografi
Parameter oseanografi diukur pada waktu pagi siang dan malam setiap hari. Pengukuran dilakukan setiap minggu selama masa penelitian Pengukuran parameter
oseanografi dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara kelayakan lingkungan dengan aktivitas metabolik organisme perairan termasuk cumi-cumi. Parameter
oseanografi lokasi penelitian khususnya pH cenderung basa sedangkan oksigen terlarut cukup tinggi. Pada musim timur arah ombak dari timur sedangkan pada
musim barat arah ombak dari barat. Arus terjadi pada saat pasang dan surut. Gerakan arus paling kuat terjadi pada bulan baru atau bulan purnama. Arus bergerak
dari arah barat saat pasang, dan bergerak kembali ke barat dari timur pada saat surut. Foto dan data pengukuran parameter oseanografi ditampilkan pada Lampiran
3 dan Lampiran 4.