Pembuatan atraktor Prosedur Kerja

penelitian ini. Kemudian setiap atraktor tersebut disambungkan dengan tali cabang. Antara tali cabang dan atraktor dipasangkan swivel untuk mencegah kusut dan putusnya tali cabang. Gambar 8 Atraktor cumi-cumi tipe tertutup. Tali cabang terbuat dari tali Polyethylene berdiamater 10 mm. Tali cabang dipasangkan pada tali utama. Tali utama terbuat dari tali polyethylene berdiamater 12 mm. Rangkaian atraktor dipasang di perairan pada bagian permukaan, pertengahan kolom dan dasar perairan dengan sistem long line. Pada setiap sambungan antara tali cabang dan tali utama akan dipasang sebuah pelampung berdiamater 30 cm. Pada kedua ujung tali utama dipasang pelampung berdiamater 30 cm dan pemberat atau jangkar dari blok semen.

3.3.2 Pembuatan keramba apung

Bahan-bahan utama dalam pembuatan keramba apung adalah batang bambu dan waring. Bantalan apung keramba dibentuk dari batang bambu sebanya 2 buah dengan panjang 9 m dengan ukuran diameter 8 cm sampai 10 cm. Setiap bantalan apung keramba terdiri dari 4 buah batang bambu yang diikat menjadi satu ikatan. Kedua bantalan bambu disatukan dengan palang yang terbuat dari batang bambu. Jumlah palang sebanyak 3 buah, masing dipasang di bagian ujung dan tengah keramba. Jaring pemeliharaan terbuat dari waring berwarna hitam. Ukuran waring adalah panjang 8 m, lebar 2,2 m dan tinggi 1,1 m. Di dalam jaring pemeliharaan dipasang waring meshsize 2 mm sebagai tempat penetasan telur cumi-cumi. Ukuran tempat penetasan adalah panjang 2 m, lebar 2 m dan tinggi 1 meter. Di bagian dalam tempat penetasan telur cumi-cumi dibuat ruang petak sebanyak 4 buah dengan ukuran 1 m x 1 m x 1 m. Di bagian atas dari keramba di beri penutup dari waring mesh size 5 mm seukuran lebar dan panjang jaring pemeliharaan, untuk mencegah pemangsaan dari burung-burung laut. Foto bentuk keramba penetasan telur cumi-cumi ditampilkan pada Lampiran 1.

3.3.3 Survei lokasi

Pemilihan lokasi dimaksudkan untuk mendapatkan lokasi yang sesuai untuk pemasangan atraktor. Kedudukan atraktor di atas dasar perairan kedalaman 4-5 m karena kurang stabil bila diletakkan pada tempat dengan kemiringan terjal slope. Atraktor akan terbalik pada saat terjadi pergerakan air arus yang dapat merusak karung goni sebagai penutup atraktor. Lokasi yang dipilih adalah bertopografi landai, bersubstrat dasar pasir dan tampak jelas dasar perairan jika dilihat dari atas permukaan air atau dilakukan pengamatan dengan cara menyelam. Tahapan proses persiapan penelitian diantaranya survei lokasi dan pembuatan atraktor, pembuatan keramba jaring apung kejapung dan penetasan telur hingga selesai ditampilkan pada Gambar 9. Gambar 9 Tahapan proses penelitian mengenai pemasangan atraktor. Mulai Membuat Atraktor : - lengkap - kuatkokoh - dapat tenggelam - seimbang Survey lokasi : - landai - substrat berpasir - cerah Sesuai Sesuai Tidak Setting Atraktor Ya Tidak Pengumpulan telur - Jumlah telur - Parameter oseanografi - Waktu penempelan telur Analisis Data HasilPembahasan Selesai Kesimpulan Membuat kejapung : - lengkap - kuatkokoh - dapat terapung - seimbang Sesuai Tidak Ya Ya Penetasan telur - Jumlah telur - Parameter oseanografi - Waktu menetas