Inkubasi dan Penetasan Telur Tempat dan Waktu Penelitian

3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di perairan Teluk Mutiara Kabupaten Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur. Peta lokasi penelitian ditampilkan pada Gambar 6. Gambar 6 Peta lokasi penelitian. Posisi lokasi penelitian terletak pada koordinat 124 o 13’ 14” BT dan 08 o 32’32’’ LS. Waktu penelitian selama 7 tujuh bulan yang dimulai dari studi literatur, persiapan, pengumpulan data lapangan dan penyusunan laporan. Penelitian lapangan dilakukan selama 4 bulan dari tanggal 17 Agustus 2005 hingga 18 Desember 2005. Alokasi waktu penelitian lapangan adalah dua bulan penelitian tentang atraktor cumi-cumi dan dua bulan penelitian tentang penetasan telur cumi- cumi. Penelitian tentang penetasan telur cumi-cumi dimulai sejak ditemukan telur cumi-cumi telah menempel pada atraktor.

3.2 Bahan dan Alat Penelitian

3.2.1 Bahan

Bahan-bahan penelitian yang digunakan adalah : - tali polyethylene PE diameter 5 mm: 2 kg, 10 mm dan 12mm : 10 kg - waring meshsize 2 mm dan 5 mm : 60 meter - serat ijuk : 20 kg - batang bambu diameter 4-5 cm : 20 batang dan diameter 8-10 : 20 batang - karung goni : 12 lembar - swivel : 24 buah - pelampung bola plastik berdiameter 30 cm : 26 buah - semen : 2 sak - pasir : 4 sak - kerikil : 2 sak

3.2.2 Alat

Peralatan yang digunakan di dalam penelitian ini adalah : - kamera foto dan video : masing-masing 1 unit - alat ukur kualitas air Horiba : 1 unit - meter roll : 1 unit - Jam : 1 unit - GPS global positioning system-garmin 12 Ch : 1 unit - peralatan pertukangan parang, gergaji, ketam, pahat dan sendok campuran - ember plastik : 24 buah - alat tulis pensil 2B dan kertas tahan air : 1 unit - alat selam masker, snorkel dan fins : 1 unit - perahu : 3 unit

3.3 Prosedur Kerja

3.3.1 Pembuatan atraktor

Atraktor cumi-cumi terbuat dari serat ijuk dan bambu. Bentuk atraktor cumi- cumi ditampilkan pada Gambar 7 dan Gambar 8. Gambar 7 Atraktor cumi-cumi tipe terbuka. Serat ijuk dipintal menjadi tali dengan diameter 10 mm sepanjang 30 cm, sebanyak 5 buah untuk setiap atraktor. Masing-masing bagian ujung dari tali ijuk diikatkan pada dua buah tali nilon 5 mm yang ditempatkan di bagian tengah atraktor. Kerangka atraktor terbuat dari batang bambu dan dibentuk menyerupai kerangka meja dengan ukuran panjang 60 cm, lebar 60 cm dan tinggi 40 cm. Pada setiap bagian rangka bambu yang berfungsi sebagai tiang dimasukkan semen cor sebagai pemberat. Semen cor ini dimasukan ke dalam ruas tiang bambu yang telah dilubangi agar kerangka dapat tenggelam. Di bagian atas dari kerangka bambu ada yang diberi penutup karung goni dan ada yang tidak diberi penutup karung goni. Perbedaan ada dan tidaknya penutup dari karung goni merupakan perlakuan tipe atraktor dalam