38
subyektifitas penelitian tidak akan masuk di dalamnya dan dapat ditentukan mana yang kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol.
3.6 Prosedur Penelitian
Untuk mendapatkan populasi dan sampel diperlukan surat izin penelitian dari fakultas untuk meneliti mahasiswa putra peserta IKK tenis Jurusan PKLO
FIK UNNES Tahun 2011, setelah mendapatkan surat izin penelitian dari fakultas, selanjutnya penulis mengambil data dan mengadakan penelitian.
3.6.1 Alat-alat dan fasilitas penelitian
3.6.1.1 Tempat penelitian dilaksanakan di Lapangan Tenis Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Lapangan tenis, diusahakan yang memenuhi syarat yang sesuai dengan peraturan dan mencukupi bagi
seluruh subyek penelitian. 3.6.1.2
Bola tenis, sebanyak 12 bola untuk pre-test dan post-test berasal dari peneliti sendiri yang khusus disediakan dalam penelitian ini. Sedangkan
bola untuk latihan berasal dari mahasiswa putra peserta IKK tenis Jurusan PKLO FIK UNNES tahun 2011.
3.6.1.3 Raket tenis, raket tenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah milik
masing-masing mahasiswa putra peserta IKK tenis Jurusan PKLO FIK UNNES tahun 2011.
3.6.1.4 Meteran, untuk mengukur petak skor dan ketinggian tali dari lantai.
39
3.6.1.5 Tali rafia, digunakan untuk membatasi bola yang melambung yang diikat
diatas net dengan ukuran tertentu. 3.6.1.6
Lakban, digunakan untuk menempelkan skor di lapangan 3.6.1.7
Formulir penelitian 3.6.1.8
Alat tulis seperti bolpoint untuk mencatat 3.6.1.9
Kamera, digunakan untuk dokumentasi penelitian 3.6.1.10
Tongkat digunakan untuk merentangkan tali
3.6.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian 3.6.2.1 Tes Awal Pre-Test
Tes awal dilakukan untuk mendapatkan data awal tentang kemampuan sampel dalam melakukan drive. Pelaksanan tes awal yaitu sampel melakukan
drive sebanyak 20 kali 10 kali forehand drive dan 10 kali backhand drive yang sebelumnya diberikan kesempatan untuk melakukan 4 kali pukulan drive masing-
masing 2 kali pukulan sebagai percobaan. Sebelum tes awal dimulai, terlebih dahulu diadakan persiapan yaitu membuat batas garis untuk penempatan drive,
menyiapkan petugas pelaksana dan formulir pencatatan hasil drive serta alat-alat lain yang diperlukan. Setelah sampel diberi penjelasan tentang petunjuk
pelaksanaan tes kemampuan drive setelah melakukan pemanasan. 3.6.2.2 Perlakuan atau latihan
Pada prinsipnya perlakuan disini adalah pelaksaan program latihan untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan drive selama jangka waktu tertentu.
Dalam penelitian ini peneliti menetapkan frekuensi latihan sebanyak 3 kali dalam
40
satu minggu. Frekuensi latihan ini sesuai pernyataan E.L Fox yang dikutip oleh M. Sajoto 1995 : 70, bahwa latihan yang ideal adalah 3 atau 5 kali
perminggunya. Peneliti menetapkan waktu latihan sebanyak 16 kali pertemuan. 3.6.2.3 Tes Akhir Post Test
Setelah testee selesai menjalani latihan selama 16 kali pertemuan maka diadakan tes akhir yang bertujuan untuk mengetahui hasil latihan yang dicapai
testee dari tiap-tiap kelompok setelah melaksaankan program latihan. Sama halnya pada tes awal, pada tes akhir ini, pengukuran dilakukan dengan
menggunakan tes kemampuan drive dari Hewitt Achievement Test.
3.7 Analisis Data