BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia yang sangat pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi membuat persaingan negara semakin pesat. Oleh karena itu sumber
daya manusia yang handal dan profesional sangat diperlukan dengan didukung oleh lembaga pendidikan yang handal pula. Lembaga yang handal harus bisa
menciptakan suasana belajar yang aktif, efektif dan komunikatif. Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan
latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi
segenap aspek organisme atau pribadi Djamarah dan Zain, 2010: 6. Pendidik dalam menyelenggarakan pembelajaran dituntut memahami proses belajar
peserta didik. Masalah yang sering dihadapi oleh pendidik berkenaan dengan proses belajar itu adalah ketika pendidik merancang pembelajaran dengan
memadukan cara-cara belajar peserta didik. Pendidik juga harus memahami tentang cara-cara memotivasi peserta didik. Apabila tujuan pembelajaran,
karakteristik peserta didik dan proses belajar telah dikuasai oleh pendidik, setiap pendidik juga dituntut mampu memilih dan menggunakan berbagai
strategi dalam pembelajaran. Masalah yang sering dihadapi oleh pendidik adalah tentang penggunaan
strategi pembelajaran: ceramah, diskusi, tutorial, membaca, tugas kelompok,
1
diskaveri, inkuiri, ata ukah peserta didik belajar mandiri Rifa’i dan Anni
2011:4. Kewajiban pendidik sebagai pelaku pendidikan adalah mencari solusi
terbaik dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Masalah ini tentu harus ada juga faktor lain yang bisa
mendukung terciptanya kualitas pembelajaran yang baik, baik itu eksternal maupun internal.
Kegiatan yang ada di SMA PGRI 2 Kayen pada umumnya terbagi menjadi dua yaitu ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler pilihan.
Ekstrakurikuler wajib adalah ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh siswa, contohnya
adalah kegiatan
pramuka. Kegiatan
Pramuka sebagai
ekstrakurikuler, wajib diikuti. Sementara itu untuk ekstrakurikuler pilihan di SMA PGRI 2 Kayen meliputi bidang kesenian, keagamaan, bidang olahraga
dan lain-lain. Selanjutnya para siswa bebas memilih ekstrakurikuler pilihan sesuai minat dan bakatnya.
Hasil survei dan wawancara yang dilakukan peneliti di SMA PGRI 2 Kayen yaitu terdapatnya kegiatan ekstrakurikuler tari di sekolah tersebut.
Ekstrakurikuler yang ada di SMA PGRI 2 Kayen ini berbeda dengan sekolah- sekolah lainnya di Kabupaten Pati karena setiap tahunnya selalu menggelar
pertunjukkan Sendratari pada acara pelepasan kelas XII. Kisah yang diceritakan pada sendratari di SMA PGRI 2 Kayen ini mengangkat dari cerita
Ramayana dan Mahabharata. Yang menarik dalam proses pembelajaran Ekstrakurikuler seni tari di sekolah tersebut, yaitu materi yang dipilih oleh guru
mengenai sendratari Ramayana dan Mahabharata dengan menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya. Daya ingat dan daya kreatif setiap siswa
berbeda, mereka saling membantu dalam proses pembelajaran ekstrakurikuler seni tari di SMA PGRI 2 Kayen. Siswa yang memiliki kemampuan di atas
siswa lainya, turut serta membantu guru mengajarkan kepada teman sebayanya sehingga proses pembelajaran dan pemanfaatan waktu bisa berjalan dengan
baik. Ekstrakurikuler seni tari dengan metode tutor sebaya mendorong
peneliti untuk meneliti lebih lanjut mengenai pelaksanaan tutor sebaya dan strategi yang digunakan tutor dalam ekstrakurikuler tari melalui Sendratari
Ramayana dan Mahabharata di SMA PGRI 2 Kayen Kecamatan Kayen Kabupaten Pati.
Dari uraian yang telah dijelaskan di atas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “Aplikasi Metode Tutor Sebaya dalam Ekstakurikuler Tari Melalui Sendratari Ramayana dan Mahabharata di
SMA PGRI 2 Kayen Kecamatan Kayen Kabupaten Pati ”
1.2 Rumusan Masalah