Pencipta Karya tari Landasan Teori .1 Pembelajaran

menghargai produk kreativitas anak dan mengkomunikasikannya kepada yang lain, misalnya dengan mempertunjukkan atau memamerkan hasil karya anak. Ini akan lebih menggugah minat anak untuk berkreasi Munandar 2009:46.

2.2.19 Pencipta

H.B. Sutopo dalam Haryono 2010: 42, pencipta adalah seorang yang mengekspresikan makna dari pengalaman batinnya, memiliki kemampuan imajiner dan daya kreativitas tinggi serta wawasan yang luas. Kerja kreatif dengan melalui proses cukup panjang sangat menentukan kualitas hasil karya seninya. Kerja kreatif seorang seniman, menurut Sal Murgiyanto 1993:14 kerja seorang pencipta tari, dimulai dengan improvisasi yang dilakukan untuk memperoleh gerakan-gerakan baru yang segar dan spontan. Maka penataan tari dimulai pada eksplorasi atau penjelajahan gerak, yaitu pencarian secara sadar kemungkinan-kemungkinan gerak baru atau yang sudah ada dengan mengembangkan dan mengolah ketiga elemen dasar gerak , waktu, ruang, dan tenaga. Oleh karena itu keberhasilan seorang penata tari disamping menuntut ketrampilan menggarap bentuk, juga ditentukan oleh luasnya pandangan dan kekayaan pengalaman jiwanya. Bekal yang harus dimilikinya yaitu : spontanitas dan daya intuisi, keterampilan, dan menata bentuk, pemahaman prinsip-prinsip dan kemampuan untuk merumuskan makna-makna. Seniman pencipta sebaiknya memiliki kemampuan idealisasi, yaitu kemampuan imajinasi kreatif dan inventif untuk membangun sesuatu yang baru dari bahan-bahan inderawi yang tersedia.

2.2.20 Karya tari

Karya tari merupakan wujud ekspresi kreatif yang salah satu fungsinya mengkomunikasikan pengalaman batin yang kompleks dari Seniman menurut Sutopo dalam Haryono 2006:2. Apapun wujud, bentuk, karakter dan jenis kesenian di muka bumi ini, kesenian selalu saja menjadi bagian dari kehidupan manusia, karena ia memang sangat dibutuhkan oleh manusia : sebagai alat menyatakan diri seseorang kelompok manusia atau menjadi sarana menyejahterakan kehidupan batin atau rohani manusia lewat ekspresi “keindahan”. Sesungguhnyalah kesenian juga merupakan sarana komunikasi imbal balik dari seorang atau sekelompok orang masyarakat terhadap orang sekelompok lain dengan menggunakan bahasa dan idiomnya sendiri, memiliki bentuk dan sifatnya yang estetik Rahayu Supanggah, 2002:2. Kesenian memiliki dunia tersendiri yang keberadaannya dan jasanya sangat dibutuhkan oleh manusia. Mulai dari rumah, perabotan rumah, pakaian, penyajian makanan, pendidikan sampai hiburan, semuanya membutuhkan sentuhan seni. Seorang filsuf Jerman Goethe dan Herder selalu menegaskan bahwa tujuan seni yang utama tidak lain hanyalah masalah “keindahan” Sumandiyo Hadi dalam Haryono 2010: 42-43.

2.2.21 Penari