9
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS
2.1 Kajian Pustaka
Penelitian yang beranjak dari awal jarang ditemui, karena biasanya suatu penelitian mengacu pada penelitian lain yang dapat dijadikan sebagai titik tolak
dalam penelitian selanjutnya. Dengan demikian, peninjauan terhadap penelitian lain sangat penting, sebab bias digunakan untuk mengetahui relevansi penelitian
yang telah lampau dengan penelitian yang akan dilakukan. Selain itu, peninjauan penelitian sebelumnya dapat digunakan untuk membandingkan seberapa besar
keaslian dari penelitian yang akan dilakukan. Penelitian tentang tindakan kelas mengenai menulis merupakan penelitian
yang menarik. Hal ini terbukti dengan banyaknya penelitian yang dilakukan oleh para ahli. Berbagai penelitian yang dilakukan oleh peneliti berkenaan dengan
topik penelitian ini antara lain Nurul 2007, Kusworosari 2007, dan Wiwin Nur Azizah 2007.
Nurul 2007 dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis cerpen Melalui Teknik Pengandaian Diri Tokoh dalam
Cerita dengan Media Audio Visual pada Siswa Kelas X SMA N 2 Tegal mengidentifikasikan bahwa dengan pengandaian diri siswa lebih mudah dan lebih
cepat menemukan ide. Siswa yang tadinya acuh tak acuh dan bermalas-malasan serta tidak tertarik, setelah diberi pelajaran dengan teknik pengandaian diri
menjadi lebih aktif. Pembelajaran menulis membutuhkan tidak hanya teori saja
10
tetapi lebih pada suatu keterampilan. Kondisi ini harus disesuaikan antara teknik pembelajaran yang digunakan guru sehingga terjadi peningkatan kemampuan
menulis. Kusworosari 2007 dalam penelitannya yang bejudul Peningkatan
Menulis Cerpen dengan Pengalaman Pribadi Melalui Pendekatan Keterampilan Proses pada Siswa Kelas X-1 SMA N 3 Semarang. Melalui pendekatan proses dan
pengalaman pribadi penelitian yang dilakukan Kusworowati mengalami peningkatan. Berdasarkan analisis data penelitian keterampilan menulis cerpen
siklus I dan siklus II mengalami peningkatan sebesar 11.3 atau 18 dengan nilai rata-rata klasikal pada siklus II 73,65. Peningkatan menulis cerpen pada siswa
kelas X.1 Semarang, diikuti adanya perubahan perilaku belajar yang positif dari perilaku negatif.
Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Wiwin Nur Azizah 2007 berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Melalui Metode Latihan
Terbimbing dengan Media Teks Lagu pada Siswa Kelas X-7 SMA N 1 Pemalang. Penelitian menggunakan media teks lagu dengan metode latihan terbimbing untuk
meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis cerpen. Hasil penelitiannya menunjukkan adanya peningkatan keterampilan menulis cerpen kelas X-7 SMA N
1 Pemalang sebesar 20,445. Hasil rata-rata tes menulis cerpen pra tindakan sebesar 61. Pada siklus I diperoleh hasil rata-rata sebesar 69. Pada siklus II
diperoleh hasil rata-rata sebesar 77 atau mengalami peningkatan dari sklus I sebesar 15,755. Perilaku siswa kelas X-7 SMA N 1 Pemalang juga mengalami
11
perubahan ke arah positif setelah mengikuti pembelajarn menulis cerpen menggunakan metode latihan terbimbing dengan media teks lagu.
Berdasarkan kajian pustaka tersebut, peningkatan keterampilan menulis cerpen berdasarkan pengalaman orang lain melalui media acara televisi “Jika Aku
Menjadi” dengan teknik imajinasi belum dilakukan. Penggunaan pengalaman orang lain melalui media acara televisi “Jika Aku Menjadi” belum diteliti oleh
peneliti lainnya. Sehingga kedudukan penelitian ini sebagai pelengkap dari penelitian-penelitian sebelumnya. Peneliti berharap hasil penelitian ini bermanfaat
untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
2.2 Landasan Teoretis