89
Pada gambar 6 tampak siswa dengan sungguh-sungguh membacakan hasil pekerjaannya di depan kelas. Siswa yang lain memperhatikan dan memberikan
komentar apabila terdapat kesalahan.
4.1.1.3 Refleksi Siklus I
Pembelajaran menulis cerpen berdasarkan pengalaman orang lain melalui media acara televisi “Jika Aku Menjadi” dengan teknik imajinasi ini berjalan
dengan baik tetapi hasilnya belum maksimal. Dari data tes diperoleh data bahwa nilai rata-rata keterampilan menulis cerpen siswa kelas X SMA N 1 Talun
Pekalongan pada siklus I belum mencapai nilai ketuntasan belajar sebesar 75. sebesar 65,66 masuk dalam kategori cukup. Tapi hasil tersebut belum memenuhi
target yang diharapkan peneliti, yaitu rata-rata sebesar 7,55. Siswa Jadi, masih harus diperbaiki lagi agar menjadi lebih baik. Permasalahan ini disebabkan siswa
kurang mengetahui bagaimana cara menulis cerpen yang baik. Siswa yang telah mencapai nilai ketuntasan belajar disebabkan oleh
mereka telah menerapkan materi yang telah disampaikan guru tentang cara menulis cersiswa tersebut juga memperhatikan aspek penilaian sehingga mereka
memaksimalkan kemampuan mereka. Oleh karena itu, pada siklus II guru harus tetap menyampaikan dan meningkatkan materi tentang cerpen dan penulisannya.
Selain itu, penegasan tentang aspek penilaian juga harus dilakukan Siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan belajar disebabkan oleh
kebiasaan yang kurang baik seperti tidak memperhatikan penjelasan dari guru ketika proses pembelajaran sedang berlangsung. Begitupun dengan aspek
90
penilaian . siswa kurang memperhatikan aspek penilaian, akibatnya siswa kurang dapat memaksimalkan kerjaan mereka karena tidak terpacu untuk menulis cerpen.
Oleh karena itu, pada proses pembelajaran siklus II, guru harus mengganti strateginya dalam mengolah materi dan kelas serta penguatan materi menulis
cerpen berdasarkan pengalaman orang lain. Selain hasil tes yang rendah, perilaku belajar yang ditunjukkan siswa
selama proses pembelajaran menulis cerpen berdasarkan pengalaman orang lain melalui media acara televisi “Jika Aku Menjadi” dengan teknik imajinasi
berlangsung kurang baik. Dari hasil olah data nontes diperoleh data perilaku siswa yang positif
terhadap pembelajaran menulis cerpen tetapi ada beberapa siswa yang masih berperilaku negatif. Sebagian siswa sudah memperhatikan pelajaran dengan
sungguh-sungguh dan tidak malu bertanya pada guru. tetapi masih ada siswa yang ramai dan mengganggu teman terutama pada saat kegiatan menulis cerpen.
Beberapa siswa juga malu bertanya dan meminta bimbingan kepada guru ketika mereka mengalami kesulitan.
Berdasarkan hasil tes dan nontes, maka penelitian ini akan dilanjutkan pada tindakan selanjutnya yaitu pada pembelajaran siklus II. Hal-hal yang positif
pada siklus I akan dipertahankan dan lebih ditingkatkan, sedangkan hal-hal yang negatif berusaha diubah ke arah yang lebih positif..
Pada pembelajaran menulis cerpen berdasarkan pengalaman orang lain siklus II nantinya, hal-hal yang akan peneliti lakukan untuk memperbaiki
kekurangan yang ada pada siklus I antara lain mengulas kesalahan-kesalahan yang
91
masih dilakukan siswa pada setiap aspek penilaian pada menulis cerpen berdasarkan orang lain, memberikan kesempatan lebih banyak kepada siswa untuk
bertanya dan meminta bimbingan, dan memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih senang dalam menulis cerpen.
4.1.1.2 Siklus II