37
dan 4 siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan guru tetapi juga melakukan aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain Sudjana dan Rivai 2009:2. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media
merupakan alat yang dipakai sebagai saluran untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi dari suatu sumber kepada penerimanya. Disini yang berperan
sebagai sumber adalah guru dan penerimanya adalah murid.
2.2.4.2 Tujuan Media
Pembelajaran
Tujuan utama penggunaan media adalah agar pesan atau informasi yang dikomunikasikan tersebut dapat diserap semaksimal mungkin oleh para siswa
sebagai penerima informasi Soeparno 1988: 5
2.2.4.3 Manfaat Media
Pembelajaran
Menurut Rahadi 2005:15-16 manfaat media pembelajaran adalah: a. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan
b. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik c. Efesiensi dalam waktu dan tenaga
d. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa e. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan
saja f. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses
belajar
38
2.2.4.4 Media acara televisi “Jika Aku Menjadi”
Visualisasi ide dalam bentuk video instruksional sangat membantu penguasaan materi dan dapat mempercepat pencapaian kompetensi. Visualisasi
ide merupakan proses atau upaya agar sebuah pesan atau ide dapat “digambarkan” dengan lebih nyata sehingga dapat dipahami secara mental. Visualisasi adalah
mencoba mengurangi keabstrakan suatu konsep atau ide. Menurut teori, seseorang dapat mengingat hanya 10 dari apa yang pernah dibaca, 20 dari apa yang
pernah didengar, 30 dari apa yang pernah dilihat dan 50 dari apa yang pernah didengar dan dilihat Zainuddin dalam Fitrihana 2008.
Televisi sebagai media massa mempunyai banyak fungsi, salah satu diantaranya adalah sebagai media pendidikan. Meskipun demikian, perlu kita
ingat kembali bahwa acara siaran pendidikan tidak berarti tidak mengandung unsur-unsur fungsi lainnya, misalnya mengandung unsur hiburan dan penerangan
Darwanto 2007:130. Dalam pengembangannya, media televisi diharapkan sesuai dengan
karakteristik siswa, seperti tingkat kepandaian, kematangan, serta penguasaan materi prasyarat sehingga mampu mengantarkan siswa untuk menguasai
kompetensi-kompetensi dasar Fitrihana 2008. Acara Televisi “Jika Aku Menjadi adalah sebuah acara televise di stasiun
televisi TRANS TV yang di dalam nya mengundang anak muda untuk terjun langsung melihat, mengamati, merasakan kehidupan dari orang-orang yang hidup
di bawah garis kemiskinan.
39
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, media acara televisi “Jika Aku Menjadi” diharapkan mampu meningkatkan kemampuan siswa untuk
mengorganisasikan ide dalam membuat karangan, siswa juga akan merasa senang dengan apa yang akan mereka pelajari. Di dalam penggunaan media ini, siswa
dapat menentukan sendiri apa yang hendak dilakukan oleh siswa.
2.2.5
Pembelajaran Menulis Cerpen Berdasarkan Pengalaman Orang Lain Melalui Media Acara Televisi “Jika Aku Menjadi” dengan Teknik
Imajinasi
Pembelajaran dengan menggunakan teknik imajinasi merupakan pembelajaran di mana siswa ditempatkan pada suasana yang nyaman dan santai
dengan cara memberikan imajinasi melalui media acara televisi “Jika Aku Menjadi” yang bertujuan untuk merangsang imajinasi siswa ketika menulis
cerpen. Pada dasarnya pembelajaran dengan menggunakan teknik imajinasi berusaha untuk memperkuat dan memperlancar stimulus dan respons siswa dalam
pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan, tidak menjadi hal yang membosankan bagi siswa.
Pada awal pembelajaran sebelum guru memulai proses pembelajaran, guru harus melakukan apersepsi yaitu dengan mengkondisikan siswa agar siap
mengikuti pelajaran dan membahas kembali sekilas materi sebelumnya yang telah diajarkan serta membahas materi yang akan diajarkan. Guru memberikan
penjelasan kepada siswa mengenai tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan serta manfaat yang akan diperoleh siswa setelah siswa selesai mengikuti
pembelajaran tersebut.
40
Setelah melakukan apersepsi, guru melanjutkan dengan kegiatan inti yaitu guru memperlihatkan contoh cerpen dan siswa mengamati, kemudian guru dan
siswa bertanya jawab tentang ciri-ciri cerpen yang baik. Kemudian, guru menayangkan tayangan acara televisi “Jika Aku Menjadi”. Guru mendampingi
siswa melihat tayangan tersebut, kemudian siswa disuruh menentukan kata pokok yang ada di dalam tayangan yang disaksikan siswa dan selanjutnya siswa
membuat cerpen berdasarkan pengembangan kata pokok yang ditemukan. Setelah selesai membuat cerpen, perwakilan dari siswa menyajikan hasil pekerjaannya di
depan kelas. Guru bersama siswa yang lain memberikan komentar terhadap hasil pekerjaan siswa yang disajikan. Sebagai kegiatan penutup, guru dan siswa
melakukan refleksi proses pembelajaran yang telah dilakukan dan menyimpulkan hasil pembelajaran tersebut.
2.3 Kerangka Berpikir