Uji Koefisien Determinasi R Uji Parsial Uji t Uji Simultan Uji F

3.4.3.2. Uji Statistik

Uji statistik merupakan prosedur yang digunakan untuk menguji diterima atau ditolaknya secara statistik hasil hipotesis nol H dari sampel. Keputusan untuk mengolah H dibuat berdasarkan nilai uji statistik yang diperoleh dari data yang ada Gujarati,2010:152.

3.4.3.2.1. Uji Koefisien Determinasi R

2 Uji R 2 pada dasarnya digunakan untuk mengetahui presentase dari model menjelaskan variasi perilaku variabel terikat. Semakin tinggi presentase R 2 mendekati 100, maka semakin tinggi kemampuan model menjelaskan perilaku variabel terikat.

3.4.3.2.2. Uji Parsial Uji t

Uji t digunakan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Jika t hitung t tabel maka kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen Ghozali,2001. Dalam estimasi menggunakan perangkat lunak eviews, pengukuran dapat dilihat dengan melihat t hitung pada estimasi output model di setiap variabel independen kemudian dibandingkan dengan t tabel berdasarkan df yang disesuaikan dengan probabilitas yang digunakan. Pengambilan keputusannya yaitu apabila t hitung t tabel maka dapat diketahui bahwa variabel independen tersebut merupakan variabel penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen pada model.

3.4.3.2.3. Uji Simultan Uji F

Uji F menunjukan apakah semua variabel bebas memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Jika F hitung F tabel maka H ditolak dan menerima H a Ghozali,2001. Dalam estimasi menggunakan perangkat lunak Eviews, pengujian statistik F dapat dilakukan dengan melihat nilai F hitung kemudian dibandingkan dengan nilai F tabel menggunakan tabel F dengan nilai F sebagai denumeratornya. Apabila F hitung F tabel maka dapat diketahui semua variabel bebas memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel independen. 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian Provinsi Jawa Tengah merupakan provinsi yang memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi dibandingkan dengan provinsi lainnya. Pada tahun 2010 jumlah penduduk Provinsi Jawa tengah mencapai 32.382.657 jiwa yang menempati luas wilayah sebesar 32.544,12 km 2 . Jumlah penduduk tersebut telah mengalami penurunan dibandingkan dengan jumlah penduduk pada tahun 2009 sebesar 32.864.563 jiwa, hal itu menjadi salah satu bukti bahwa program Keluarga Berencana pemerintah berhasil menurunkan pertumbuhan penduduk. Berikut tingkat kepadatan di Provinsi Jawa Tengah. Tabel 4.1 Kepadatan Penduduk Jawa Tengah Tahun 2008-2010 Tahun Luas Wilayah km 2 Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk per km 2 2007 32.544,12 32.908.850 1011 2008 32.544,12 32.626.390 1003 2009 32.544,12 32.864.563 1010 2010 32.544,12 32.382.657 995 Sumber: Jawa Tengah Dalam Angka 2011 Tingkat kepadatan penduduk tertinggi terjadi pada tahun 2007 mencapai 1011 orangKm 2 dan kepadatan penduduk terendah 995 orangKm 2 pada tahun 2010. Jumlah penduduk yang besar akan meningkatkan jumlah tenaga kerja yang dapat

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Dana Alokasi Umum (DAU) Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

7 86 98

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Kemandirian Fiskal terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Era Disentralisasi Fiskal Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara Periode 2008-2012

6 112 101

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Sumatera Utara

3 82 84

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, Belanja Daerah Dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Di Indonesia Dengan Konsumsi Sebagai Variabel Moderating

1 31 106

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Labuhan Batu

0 35 113

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Per Kapita Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Pada Tahun 2010-2013

2 36 69

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Provinsi se Indonesia

0 36 72

Pengaruh angkatan kerja yang berkerja, investasi PMA, investasi PMDN pendapatan asli daerah terhadap pertumbuhan ekonomi sosial ; studi kasus; Provinsi DKI Jakarta tahun 1987-2007

0 6 139

Analisis pengaruh pendapatan asli daerah (pad), dana alokasi umum (dau) dan inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi di kabupaten/kota provinsi Jawa Tengah

0 3 14

PENGARUH PENDAPATAN ASLI INVESTASI PEMERINTAH DAN ANGKATAN KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI MALUKU UTARA

0 1 12