Penelitian Terdahulu LANDASAN TEORI

Dalam model sederhana tentang pertumbuhan ekonomi, pada umumnya pengertian tenaga kerja yang bersifat homogen. Menurut Lewis, angkatan kerja yang homogen dan tidak terampil dianggap bisa bergerak dan beralih dari sektor tradisional ke sektor modern secara lancar dan dalam jumlah yang tidak terbatas. Dalam keadaan demikian, peranan tenaga kerja mengandung sifat elastisitas yang tinggi. Meningkatnya permintaan atas tenaga kerja dari sektor tradisional bersumber pada ekspansi kegiatan sektor modern. Dengan demikian salah satu faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi adalah tenaga kerja atau angkatan kerja yang bekerja. Penelitian ini menggunakan variabel angkatan kerja karena jumlah angkatan kerja yang bekerja tenaga kerja merupakan gambaran kondisi dari lapangan kerja yang tersedia dan mempengaruhi total produksi dari suatu daerah.

2.7 Penelitian Terdahulu

Rochmawati Anita 2008, menganalisis Pengaruh Belanja modal dan PAD terhadap pertumbuhan ekonomi Daerah Studi pada KabupatenKota di Jawa Timur. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian tersebut yaitu: 1 Belanja modal berpengaruh positif secara langsung terhadap PAD, 2 PAD berpengaruh positif secara langsung terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, 3 Belanja modal berpengaruh positif secara langsung terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, 4 Belanja modal berpengaruh positif secara tidak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi daerah melalui PAD. Siti Aisyah Tri Rahayu 2000, meneliti Peranan Sektor Publik Lokal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Regional di Indonesia. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian tersebut bahwa investasi swasta dan laju pertumbuhan angkatan kerja tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi regional, tanpa memasukkan hasil migas ternyata investasi pemerintah daerah mempunyai efek yang negatif terhadap pertumbuhan ekonomi dan penerimaan pemerintah dari sektor pajak dan non pajak memberikan efek positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sri Nani Wijayanti 2002, penelitiannya yang berjudul Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Sumbangan Pemerintah Pusat dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kudus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tenaga kerja memiliki pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kudus, hal ini disebabkan karena tenaga kerja merupakan faktor produksi sebagai penggerak roda perekonomian daerah. Variabel sumbangan Pemerintah pusat mempunyai pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kudus. Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu No . Penulis th dan Judul Variabel Hasil Penelitian 1. Rohmawati Anita 2008 “Pengaruh Belanja modal dan PAD terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Studi pada KabupatenKota di Jawa Timur ” Y : Pertumbuhan Ekonomi X1: Belanja Modal X2: PAD PAD berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, Belanja modal berpengaruh positif secara langsung terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. 2. Siti Aisyah Tri Rahayu 2000 “Peranan Sektor Publik Lokal terhadap Pertumbuhan Ekonomi Regional di Indonesia ” Y :Pertumbuhan Ekonomi X1: Investasi Swasta X2: Investasi pemerintah X3: Laju pertumbuhan angkatan kerja X4: Penerimaan Pemerintah Investasi swasta dan laju pertumbuhan angkatan kerja tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, investasi pemerintah tanpa migas berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi dan penerimaan Pemerintah dari pajak maupun non pajak memberikan efek yang positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. 3 Sri Nani Wijayanti 2002 “Analisis Pengaruh Penadapatan Asli Daerah, Sumbangan Pemerintah Pusat, dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kudus” Y: PDRB X1: Tenaga Keja X2: Sumbangan Pemerintah Pusat X3: Pendapatan Asli Daerah Tenaga kerja dan PAD berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Sumbangan pemerintah pusat mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kudus. Perbedaan penelitian ini dibandingkan dengan penelitian terdahulu adalah penelitian ini menggunakan data yang lebih update dan menggunakan variabel investasi sebagai variabel independennya. Perbedaaan lainnya adalah data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data panel Provinsi Jawa Tengah dan diolah menggunakan Eviews 6.0.

2.8 Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Dana Alokasi Umum (DAU) Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

7 86 98

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Kemandirian Fiskal terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Era Disentralisasi Fiskal Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara Periode 2008-2012

6 112 101

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Sumatera Utara

3 82 84

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, Belanja Daerah Dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Di Indonesia Dengan Konsumsi Sebagai Variabel Moderating

1 31 106

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Labuhan Batu

0 35 113

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Per Kapita Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Pada Tahun 2010-2013

2 36 69

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Provinsi se Indonesia

0 36 72

Pengaruh angkatan kerja yang berkerja, investasi PMA, investasi PMDN pendapatan asli daerah terhadap pertumbuhan ekonomi sosial ; studi kasus; Provinsi DKI Jakarta tahun 1987-2007

0 6 139

Analisis pengaruh pendapatan asli daerah (pad), dana alokasi umum (dau) dan inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi di kabupaten/kota provinsi Jawa Tengah

0 3 14

PENGARUH PENDAPATAN ASLI INVESTASI PEMERINTAH DAN ANGKATAN KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI MALUKU UTARA

0 1 12