Uji koefisien deteminasi R2 Uji secara bersama-sama uji F Uji parsial uji t

Dari hasil estimasi didapat nilai DW statistik sebesar 2,1423 pada seluruh populasi, dan jumlah variabel bebas didapat nilai du sebesar 1,774, dl sebesar 1,693, 4-du sebesar 2,226, dan 4-dL sebesar 2,307. Dengan melihat DW statistiknya maka tidak terdapat autokorelasi, dan menolak H0 dalam model. Nilai DW statistik terletak antara du d 4 – du, H0 yang menyatakan tidak ada autokorelasi positif maupun H0 yang menyatakan tidak ada autokorelasi negatif diterima. Menurut Gujarati 2003:370 metode General Least Square GLS dapat menekan autokorelasi yang biasanya timbul dalam rumus OLS sebagai akibat kesalahan estimasi underestimate varians sehingga dengan metode GLS masalah dalam autokorelasi dapat diatasi. Estimasi data panel yang menggunakan fixed effect baik bersifat LSDV maupun GLS dapat mengabaikan terjadinya autokorelasi sehingga dengan menggunakan metode ini masalah autokorelasi sudah dapat teratasi.

4.2.2.2 Uji Statistik

Uji statistik dalam penelitian ini adalah uji koefisien determinasi R2, uji secara bersama-sama uji F dan uji parsial uji t.

4.2.2.2.1 Uji koefisien deteminasi R2

Uji koefisien determinasi R2 digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Rentang nilai R2 ini adalah nol sampai 1, semakin R2 mendekati nilai 1 berarti semakin besar variabel- variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Dari hasil pengujian menggunakan fixed effect model pengaruh PAD, investasi, dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Proviinsi Jawa Tengah pada lampiran 1 diperoleh R2 sebesar 0,963051. Artinya variabel independen yang ada dalam model dapat menjelaskan pengangguran sebesar 96,30 sedangkan 3,70 sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar model.

4.2.2.2.2 Uji secara bersama-sama uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh secara bersama- sama dari variabel-variabel independen. Jika F hitung F tabel atau nilai F-stat lebih kecil dari nilai alpha α sebesar 1 persen, 5 persen, atau 10 persen, maka dapat dikatakan bahwa keseluruhan variabel-variabel independen dalam model berpengaruh signifikan terhadap variabel dependennya. Hasil regresi menggunakan fixed effect model pada lampiran 6 diperoleh Fhitung sebesar 71,85253 dengan probabilitas 0,1059. Hasil Ftabel dengan df numerator 3 dan denumerator 136 diperoleh 2,67. Fhitung Ftabel maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen Pendapatan Asli Daerah PAD, investasi, dan angkatan kerja berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Tengah.

4.2.2.2.3 Uji parsial uji t

Uji statistik t digunakan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh masing- masing variabel independen dalam menerangkan variabel dependen. Berikut ini adalah tabel uji statistik t pengaruh PAD, investasi, dan angkatan kerja terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah. Tabel 4.5 Uji Statistik t Variabel independen Uji statistik t t tabel α = 5 t hitung prob PAD 2.841718 0.0054 1.645 Investasi 5.674511 0.0000 1.645 Angkatan Kerja 1.820166 0.0717 1.645 Sumber: Lampiran Berdasarkan tabel 4.9. diketahui t hitung variabel PAD 2,841718 dengan probabilitas 0.0054. Probabilitas α = 5 0,05, dengan demikian pengambilan keputusan adalah PAD berpengaruh signifikan. Untuk t hitung variabel investasi diketahui 5,674511 dengan probabilitas 0.0000. Probabilitas α = 5 0,05, dengan demikian pengambilan keputusan adalah investasi berpengaruh signifikan.. Untuk t hitung variabel angkatan kerja diketahui 1,820166 dengan probabilitas 0.0717. Probabilitas α = 5 0,05, dengan demikian pengambilan keputusan adalah angkatan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel pertumbuhan ekonomi.

4.2.2.2.4 Model Analisis Pooled Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Dana Alokasi Umum (DAU) Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

7 86 98

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Kemandirian Fiskal terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Era Disentralisasi Fiskal Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara Periode 2008-2012

6 112 101

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Sumatera Utara

3 82 84

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, Belanja Daerah Dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Di Indonesia Dengan Konsumsi Sebagai Variabel Moderating

1 31 106

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Labuhan Batu

0 35 113

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Per Kapita Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Pada Tahun 2010-2013

2 36 69

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Provinsi se Indonesia

0 36 72

Pengaruh angkatan kerja yang berkerja, investasi PMA, investasi PMDN pendapatan asli daerah terhadap pertumbuhan ekonomi sosial ; studi kasus; Provinsi DKI Jakarta tahun 1987-2007

0 6 139

Analisis pengaruh pendapatan asli daerah (pad), dana alokasi umum (dau) dan inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi di kabupaten/kota provinsi Jawa Tengah

0 3 14

PENGARUH PENDAPATAN ASLI INVESTASI PEMERINTAH DAN ANGKATAN KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI MALUKU UTARA

0 1 12