rupiah atas setiap hari keterlambatan penyampaian laporan keuangan dengan ketentuan jumlah keseluruhan denda paling banyak Rp. 500.000.000
lima ratus juta rupiah”. Sebagai kesimpulan, teori kepatuhan dapat mendorong perusahaan untuk mematuhi hukum-hukum yang berlaku
termasuk dalam melaksanakan kewajiban mereka untuk mempublikasi laporan keuangan secara tepat waktu.
2.1.4 Ketepatan Waktu Timeliness Pelaporan Keuangan.
Menurut McGee 2007 dalam Sulistyo, 2010 ketepatan waktu timeliness adalah suatu cara untuk mendukung relevansi suatu informasi,
agar disajikan secara transparansi dan berkualitas suatu laporan keuangan.Rentang waktu antara tanggal laporankeuangan perusahaan dan
tanggal ketika informasi keuangan diumumkan kepublik berhubungan dengan kualitas informasi keuangan yang dilaporkan. Tambahan pula,
Gregory dan Van Horn 1963 berpendapat dalam Owusu-Ansah 2000, secara konseptual yang dimaksud dengan tepat waktu adalah kualitas
ketersediaan informasi pada saat yang diperlukan atau kualitas informasi yang baik dilihat dari segi waktu.Jadi,ketepatan waktu dapat diartikan
sebagai suatu batasan penting pada publikasi laporan keuangan yang disajikan dalam kurun waktu yang teratur, dan memiliki suatu manfaat yang
akan mempengaruhi prediksi dan keputusan pengguna laporan keuangan. Berdasarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan Standar Akuntansi Keuangan paragraf 24 IAI, 2007:5, laporan keuangan harus memenuhi empat karakteristik kualitatif yang merupakan
Universitas Sumatera Utara
ciri khas yang membuat informasi laporan keuangan berguna bagi para penggunanya. Keempat karakteristik tersebut yaitu dapat dipahami, relevan,
andal, dan dapat diperbandingkan.Dalam paragraf 43 IAI, 2007:8 menyatakan bahwa tepat waktu merupakan salah satu kendala informasi
yang relevan dan andal: “Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan,
maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Manajemen mungkin perlu menyeimbangkan manfaat relatif antara
pelaporan tepat waktu dan ketentuan informasi andal. Untuk menyediakan informasi tepat waktu, sering kali perlu melaporkan sebelum seluruh aspek
transaksi atau peristiwa lainnya diketahui, sehingga mengurangi keandalan informasi. Sebaliknya jika pelaporan ditunda sampai seluruh aspek
diketahui, informasi yang dihasilkan mungkin sangat andal tetapi kurang bermanfaat bagi pengambil keputusan. Dalam usaha mencapai
keseimbangan antara relevansi dan keandalan, kebutuhan pengambil keputusan merupakan pertimbangan yang menentukan”.
Menurut Belkaoui 2006 dalam Situmorang, 2010 menjelaskan
bahwa relevan dan andal merupakan dua kualitas utama, agar relevan informasi harus memiliki nilai prediktif dan nilai umpan balik dan sekaligus
pada saat yang sama harus disampaikan pada waktu yang tepat.Salah satu tujuan kualitatif dari akuntansi keuangan adalah ketepatan waktu, yang
artinya komunikasi informasi secara lebih awal, untuk menghindari adanya kelambatan atau penundaan dalam pengambilan keputusan
ekonomi.Keterlambatan terjadi jika perusahaan melaporkan informasi laporan keuangannya setelah tanggal yang ditentukan. Dengan demikian,
berdasarkan Lampiran SuratKeputusan Ketua BAPEPAM Nomor KEP- 36PM2003, penyampaian laporan keuangan tahunan yang disertai dengan
laporan auditor independen dikatakan tepat waktu apabila diserahkan
Universitas Sumatera Utara
sebelum atau paling lambat pada akhir bulan ketiga90 hari setelah tanggallaporan keuangan tahunanperusahaan publik tersebut.
Menurut Dyer dan Mc Hugh 1975 dalam Prahesty, 2011, menggunakan tiga kriteria keterlambatan untuk melihat ketepatan waktu
dalam penelitiannya: 1 preliminary lag: interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai penerimaan laporan akhir preleminary oleh bursa;
2 auditor’s report lag: interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal laporan auditor ditandatangani; 3 total lag:
interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal penerimaan laporan dipublikasikan oleh bursa.
Ketepatan waktu diukur dengan menggunakan variabel dummy, di mana kategori 0 untuk perusahaan yang tidak tepat waktu dan kategori 1
untuk perusahaan yang tepat waktu.
2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi