Tegangan Permukaan Kapilaritas Viskositas

30 Berdasarkan Gambar 2.7, berlaku Hukum I Newton pada arah vertikal sebagai berikut: ∑ ... 2.16 Karena volume benda yang tercelup sama dengan volume benda total dan gaya normal N selalu positif maka syarat benda tenggelam adalah: Jadi, pada benda tenggelam massa jenis benda lebih besar dari pada massa jenis zat cair.

2.5.6 Tegangan Permukaan

Tegangan permukaan suatu zat cair didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya tegangan permukaan dan panjang permukaan tempat gaya itu bekerja. Gambar 2.8 menunjukkan salah satu contoh dari tegangan permukaan. Gambar 2.8 Seutas kawat dibengkokkan hingga berbentuk U dan seutas kawat kedua dapat meluncur pada kaki-kaki kawat U Dimisalkan panjang kawat kedua adalah . Larutan sabun yang menyentuh kawat kedua memiliki dua permukaan, sehingga gaya tegangan permukaan w 31 bekerja sepanjang 2 ℓ panjang permukaan, maka persamaannya adalah sebagai berikut: ... 2.17 Dalam kasus ini , sehingga ... 2.18 Keterangan: F = gaya N ℓ = panjang permukaan m = tegangan permukaan Nm Persamaan tegangan permukaan untuk selaput air atau zat cair lainnya yang mempunyai satu permukaan adalah sama seperti Persamaan 2.18.

2.5.7 Kapilaritas

Kapilaritas adalah gejala naik atau turunnya permukaan zat cair melalui lubang-lubang kecil atau pipa kapiler. Gejala ini disebabkan oleh gaya kohesi dari tegangan permukaan dan gaya adhesi antara zat cair dengan pipa kapiler. Gambar 2.9 Naiknya cairan dalam pipa kapiler 32 Bentuk pipa kapiler yang menyerupai tabung pada Gambar 2.9 akan menyebabkan zat cair menyentuh dinding sebelah dalam sehingga permukaan zat cair menarik pipa dengan gaya sebesar ... 2.19 Adapun keliling permukaan pipa kapiler . Dinding pipa kapiler memberikan gaya terhadap zat cair sebesar ... 2.20 Gaya ini diimbangi oleh berat zat cair setinggi dalam pipa, yaitu sebesar Sehingga diperoleh naik atau turunnya zat cair dalam pipa kapiler, yaitu sebesar ... 2.21 Keterangan: naik atau turunnya zat cair dalam kapiler m tegangan permukaan Nm sudut kontak massa jenis zat cair kgm 3 percepatan gravitasi ms 2 jari-jari penampang pipa m

2.5.8 Viskositas

Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya gesekan di dalam fluida. Pada zat cair, viskositas disebabkan karena 33 adanya gaya kohesi gaya tarik menarik antara molekul sejenis, sedangkan dalam zat gas, viskositas disebabkan oleh tumbukan antara molekul. Gaya gesek dalam zat cair bergantung pada koefisien viskositas, kecepatan relatif benda terhadap zat cair, serta ukuran dan bentuk geometris benda. Untuk benda berbentuk bola dengan jari-jari , gaya gesek zat cair dirumuskan: ... 2.22 Keterangan: Pada Gambar 2.10, gaya-gaya yang bekerja pada kelereng adalah gaya berat yang diimbangi oleh gaya Stokes dan gaya Archimedes. Pengimbangan gaya tersebut terus berlanjut seiring dengan gerak kelereng. Pada saat tertentu, gaya yang bekerja seimbang sehingga resultan gaya tersebut akan sama dengan nol. Jika benda bergerak dengan kecepatan maksimum yang tetap, kecepatannya ini disebut kecepatan terminal. Gambar 2.10 Gaya-gaya yang bekerja pada kelereng di dalam fluida W = mg 34 Secara matematis, kecepatan terminal dapat diturunkan dari rumus-rumus berikut. ∑ ... 2.23 Untuk gaya ke atas Archimedes: ... 2.24 Untuk gaya Stokes: ... 2.25 Berat benda, Adapun kecepatan terminal benda setelah gaya-gaya yang bekerja seimbang adalah ... 2.26 Untuk benda berbentuk bola dengan jari-jari r maka volume benda . Jadi, ... 2.28 Sedangkan ... 2.29 Keterangan: massa jenis benda bola kgm 3 massa jenis fluida kgm 3 volume benda m 3 kecepatan terminal benda ms koefisien viskositas Nsm 2 35

2.6 Hasil Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini diantaranya disajikan pada Tabel 2.2 berikut. Tabel 2.2 Hasil Penelitian yang Relevan No. Tahun, Nama Peneliti Judul Desain Penelitian Hasil Penelitian 1. 2008, Maulana Pendekatan Metakognitif sebagai Alternatif Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa PGSD Kelompok kontrol pretest- posttest dengan sampel dipilih secara acak Pendekatan metakognitif secara signifikan memiliki efektivitas yang sama dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa PGSD UPI subkelompok manapun rendah, sedang dan tinggi. 3. 2012, Amin Peningkatan Kemandirian Belajar Siswa dengan Pendekatan Pembelajaran Metakognitif di Sekolah Menengah Pertama Kelompok kontrol pretest- posttest dengan sampel dipilih secara acak Penerapan pendekatan metakognitif dalam pembelajaran matematika secara signifikan dapat meningkatkan kualitas kemandirian belajar siswa di SMP N 12 Bandung. 3. 2012, Agustina Mulyan- ratna Penerapan Strategi Belajar Metakognitif dalam Meningkatkan Kualitas Belajar Siswa pada Materi Cahaya di Kelas VIII SMP N 1 Mojokerto One Shot Case Study Penerapan strategi belajar metakognitif berpengaruh signifikan dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa sekaligus hasil ketuntasan belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Mojokerto pada materi cahaya. 4. 2014, Nindiasari Pendekatan Metaognitif untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Siswa SMA Pretest- Posttest dan kelompok kontrol Kemampuan berpikir reflektif matematis siswa SMA yang memperoleh pendekatan metakognitif lebih baik dibandingkan yang memperoleh pendekatan konvensional

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA DAN MENGEMBANGKAN NILAI KARAKTER SISWA SMP

0 14 175

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR HIDROLISIS GARAM BERMUATAN KARAKTER BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

1 10 35

PENERAPAN PENDEKATAN METAKOGNITIF DALAM PEMBELAJARAN FISIKA GUNA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP.

0 1 38

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING.

0 1 64

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN INKUIRI TERBIMBING DITINJAU DARI KETERAMPILAN METAKOGNITIF DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA.

0 0 10

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA/MA KELAS X PADA MATERI LISTRIK DINAMIS.

0 0 14

Pengembangan modul fisika berbasis inkuiri terbimbing pada materi fluida dinamis untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa sma JURNAL. JURNAL

0 7 12

IMPLEMENTASI PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA BERBASIS METAKOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN MENGEMBANGKAN KARAKTER MANDIRI SISWA

0 1 8

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

0 0 11

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI FLUIDA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA - UNS Institutional Repository

1 2 16