17
5 Analisis Proses Inkuiri
Dalam  tahap  ini  siswa  diminta  untuk  menganalisis  pola  inkuiri  yang  telah mereka jalani.
2.3  Kemampuan Berpikir Kritis
Proses dalam pengambilan keputusan selalu terkait dengan proses berpikir. Berpikir kritis  menurut  Paul  sebagaimana dikutip  oleh Fisher 2001  adalah cara
berpikir  tentang  subjek  apapun  atau  masalah  apapun  dimana  pemikir meningkatkan  kualitas  pemikirannya  secara  terampil  dengan  mengambil  alih
struktur yang melekat dalam pemikiran. Berpikir kritis adalah pemikiran reflektif yang  masuk  akal  difokuskan  pada  memutuskan  apa  yang  harus  dipercaya  atau
dilakukan  Ennis,  2011.  Berdasarkan  beberapa  pendapat  ahli  dapat  disimpulkan bahwa berpikir kritis merupakan sebuah proses yang disadari dan disengaja yang
digunakan  untuk  menafsirkan  dan  mengevaluasi  informasi  dan  pengalaman dengan  sejumlah  sikap  reflektif  dan  kemampuan  yang  memandu  keyakinan  dan
tindakan. Berpikir  kritis  tidak  sama  dengan  mengakumulasi  informasi,  seorang
dengan  daya  ingat  baik  dan  memiliki  banyak  fakta  tidak  berarti  seorang  pemikir kritis.  Seorang pemikir kritis  mampu menyimpulkan dari apa  yang diketahuinya,
dan  mengetahui  cara  memanfaatkan  informasi  untuk  memecahkan  masalah,  dan mencari  sumber-sumber  informasi  yang  relevan  untuk  dirinya.  Berpikir  kritis
memungkinkan  seseorang  memanfaatkan  potensi  dalam  melihat  masalah, memecahkan masalah, menciptakan, dan menyadari diri.
18
Untuk  memberi  struktur  kehidupan  sehingga  hidup  menjadi  lebih  berarti, maka  diperlukan  kemampuan  untuk  mencari  kebenaran  dan  merefleksikan  nilai
dan  keputusan  diri  sendiri.  Berpikir  kritis  merupakan  keterampilan  untuk melakukan  refleksi  dan  evaluasi  diri  terhadap  nilai  dan  keputusan  yang  diambil,
lalu dalam konteks membuat hidup lebih berarti seseorang perlu melakukan upaya sadar  untuk  menginternalisasi  hasil  refleksi  itu  ke  dalam  kehidupan  sehari-hari.
Indikator  berpikir  kritis  dapat  dikelompokkan  dalam  lima  aspek,  seperti  pada Tabel 2.1 berikut.
Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Berpikir Kritis No.
Aspek Indikator
1. Memberikan
penjelasan sederhana
 Memfokuskan pertanyaan
 Menganalisis argumen
 Bertanya dan menjawab pertanyaan
2. Membangun
Keterampilan Dasar
 Mempertimbangkan  apakah  sumber  dapat
dipercaya atau tidak 
Mengobservasi  dan  mempertimbangkan  suatu laporan hasil observasi
3. Menyimpulkan
 Mereduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi
 Menginduksi  dan  mempertimbangkan  hasil
induksi 
Membuat dan menentukan hasil pertimbangan 4.
Memberikan penjelasan lanjut
 Mendefinisikan  istilah  dan  mempertimbangkan
suatu definisi dalam tiga dimensi 
Mengidentifikasi asumsi 5.
Mengatur  strategi dan taktik
 Menentukan suatu tindakan
 Berinteraksi dengan orang lain
Sumber: Ennis 1985: 46
2.4 Mengembangkan Karakter