35
2.6 Hasil Penelitian yang Relevan
Beberapa  penelitian  sebelumnya  yang  relevan  dengan  penelitian  ini diantaranya disajikan pada Tabel 2.2 berikut.
Tabel 2.2 Hasil Penelitian yang Relevan No.
Tahun, Nama
Peneliti Judul
Desain Penelitian
Hasil Penelitian
1. 2008,
Maulana Pendekatan
Metakognitif sebagai  Alternatif
Pembelajaran Matematika  untuk
Meningkatkan Kemampuan
Berpikir
Kritis Mahasiswa PGSD
Kelompok kontrol
pretest- posttest
dengan sampel
dipilih secara acak
Pendekatan metakognitif
secara  signifikan  memiliki efektivitas
yang sama
dalam meningkatkan
kemampuan  berpikir  kritis mahasiswa    PGSD  UPI
subkelompok manapun
rendah, sedang
dan tinggi.
3. 2012,
Amin Peningkatan
Kemandirian Belajar
Siswa dengan  Pendekatan
Pembelajaran Metakognitif
di Sekolah  Menengah
Pertama Kelompok
kontrol pretest-
posttest dengan
sampel dipilih
secara acak Penerapan
pendekatan metakognitif
dalam pembelajaran  matematika
secara  signifikan  dapat meningkatkan
kualitas kemandirian  belajar  siswa
di SMP N 12 Bandung.
3. 2012,
Agustina Mulyan-
ratna Penerapan  Strategi
Belajar Metakognitif dalam
Meningkatkan Kualitas
Belajar Siswa  pada  Materi
Cahaya  di  Kelas VIII  SMP  N  1
Mojokerto One
Shot Case Study
Penerapan  strategi  belajar metakognitif  berpengaruh
signifikan dalam
meningkatkan aktivitas
belajar  siswa  sekaligus hasil  ketuntasan  belajar
siswa kelas VIII SMP N 1 Mojokerto  pada  materi
cahaya.
4. 2014,
Nindiasari Pendekatan
Metaognitif  untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir  Reflektif
Matematis
Siswa SMA
Pretest- Posttest  dan
kelompok kontrol
Kemampuan berpikir
reflektif  matematis  siswa SMA  yang  memperoleh
pendekatan metakognitif
lebih  baik  dibandingkan yang
memperoleh pendekatan konvensional
36
2.7 Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 2.11 berikut.
Gambar 2.11 Kerangka berpikir
Masalah:
 Siswa perlu mengupayakan dan bertanggung jawab terhadap proses belajarnya.  Untuk  itu  dibutuhkan  pendekatan  pembelajaran  yang
melatih  siswa  untuk  belajar  bagaimana  cara  belajar  yaitu pendekatan metakognitif.
 Siswa kelas X di SMA N 1 Karangtengah belum menerapkan dan mengembangkan nilai-nilai karakter dalam proses belajar.
Solusi yang ditawarkan: Menerapkan pembelajaran
melalui pendekatan metakognitif dalam kegiatan
laboratorium berbasis inkuiri terbimbing.
Diharapkan:
 Kemampuan berpikir kritis siswa meningkat.  Siswa mampu menerapkan dan mengembangkan nilai-
nilai karakter kemandirian, tanggung jawab, percaya diri dan kerja keras dalam proses belajar.
Keuntungan:  Siswa berupaya belajar sendiri tanpa guru.
 Siswa  menggunakan  pengetahuan  sendiri,  teman  dan  sumber  lain sebagai sumber pelajaran.
 Siswa membuat refleksi dan menilai tahap pembelajaran sendiri.  Siswa mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan kedalam proses
pembelajaran dan pergaulan.
Bentuk perlakuannya: Guru  membimbing  siswa  untuk
merancang apa
yang hendak
dipelajari,  memantau  kemajuan pembelajaran  diri  dan  menilai  apa
yang dipelajari
dan siswa
dibiasakan membuat
catatan metakognitif.
37
2.7     Hipotesis Penelitian