Klasifikasi Planococcus minor Morfologi dan Daur Hidup Planococcus minor

2.4. Kerugian yang Disebabkan Kutu Putih

Kerugian yang ditimbulkan akibat kutu putih diantaranya buah akan mengering Gambar 6 Siregar, 2007; Sumarno, 2015. Gambar 6. Buah kakao mengering akibat serangan hama P.minor Sumber: Dokumentasi pribadi Selain berdampak pada buah yang mengering kutu putih juga menyebabkan kerusakan tanaman serius, gugur daun, hingga kematian pada tanaman. Embun madu yang disekresikan kutu putih memicu munculnya pertumbuhan jamur jelaga seperti Aspergillus spp. Kutu putih juga telah diidentifikasi sebagai vektor penularan virus. Beberapa virus ini dapat mempengaruhi pertumbuhan vegetatif tanaman, hasil dan kualitas buah Brybrook Solutions, 2012. Di Indonesia tepatnya di Medan Sumatera Utara, tidak sedikit petani mengalami kerugian karena gagal panen disebabkan buah kakao yang busuk, mengering, keras dan menghitam akibat serangan kutu putih. Hasil panen berkurang hingga 60 Sitanggang, 2015. Petani kakao di Indonesia rata-rata mengalami kerugian sekitar 30 pertahun akibat serangan Organisme Pengganggu Tanaman OPT diantaranya kutu putih Siswanto, 2012.

III. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan November 2015-Mei 2016. Tempat pengambilan daun gamal G. maculata dilakukan di Desa Suka Ratu, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu. Penggilingan daun gamal dilakukan di Laboratorium Hasil Pertanian Politeknik Negeri Lampung. Pengambilan hama kutu putih penghisap buah kakao P. minor di Desa Banjar Alam, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu. Identifikasi hama kutu putih penghisap buah kakao dilakukan di Laboratorium Zoologi FMIPA Universitas Lampung. Pembuatan ekstrak daun gamal, bioassay dan analisis spektroskopis dilakukan di Laboratorium Zoologi FMIPA, Laboratorium Sentra Inovasi Teknologi LSIT Universitas Lampung.

3.2. Alat dan Bahan

3.2.1. Pengambilan Daun Gamal

Alat yang digunakan untuk pengambilan daun gamal yaitu golok, karung untuk wadah daun gamal yang sudah diambil dari pohon.

3.2.2. Pembuatan Serbuk Daun Gamal

Alat yang digunakan untuk pembuatan serbuk daun gamal yaitu mesin penggiling untuk menghaluskan daun gamal yang sudah kering. Timbangan untuk menimbang berat daun gamal.

3.2.3. Isolasi dan Pemurnian Senyawa Golongan Flavonoid

3.2.3.1. Ekstrak Metanol

Alat yang digunakan untuk membuat ekstrak metanol serbuk daun gamal yaitu toples kaca untuk merendam daun gamal, kertas saring untuk memisahkan filtrat dan endapan, Rotary evaporation untuk memurnikan filtrat sehingga membentuk ekstrak pekat, corong pisah untuk membilas hasil ekstrak pekat, Freeze dryer untuk memurnikan filtrat. Alat-alat lain yang digunakan adalah alumunium foil, labu erlenmeyer, tabung reaksi, spatula, timbangan analitik, oven, gelas kimia, gelas ukur, pipet, corong, dan hot plate. Bahan yang digunakan dalam pembuatan ekstrak metanol serbuk daun gamal, pelarut n- heksana, diklorometana DCM, metanol, KK Amberlite XAD-4, Plat KLT Selulose, H 2 SO 4 sebagai bahan pembuat larutan pengidentifikasi, dan HCl yang digunakan untuk menyesuaikan pH pada saat melakukan fraksinasi. Pelarut visualisasi CeSO 4 , AlCl 3 , H 3 BO 3 dan NaOH.