17
3.4. Standar dan Prosedur Pengujian 3.4.1. Standar dan Prosedur Pengujian Arang dan Arang Aktif
Prosedur pengujian arang dan arang aktif dilakukan berdasarkan Standar Nasional Indonesia SNI 06-3730-1995 tentang arang aktif teknis yang meliputi
penetapan rendemen, kadar air, kadar abu, kadar zat terbang, kadar karbon, serta daya serap terhadap benzena, karbon tetraklorida, kloroform, formaldehida dan
iod.
a. Penetapan rendemen
Penetapan rendemen arang aktif dilakukan dengan menghitung perbandingan berat arang setelah diaktivasi terhadap berat bahan baku sebelum
diaktivasi. Berat arang aktif
Rendemen = x 100 Berat
bahan baku
b. Penetapan kadar air
Contoh arang aktif sebanyak 2 gram dimasukan ke dalam cawan petri dan dikering ovenkan pada suhu 110
o
C selama 3 jam, setelah itu didinginkan dalam desikator dan ditimbang sampai beratnya konstan.
Berat basah – berat kering Kadar air = x 100
Berat basah
c. Penetapan kadar abu
Contoh arang aktif sebanyak 2 gram dimasukan ke dalam cawan porselin yang telah diketahui beratnya, kemudian di panaskan dalam tanur listrik pada
suhu 700
o
C selama 6 jam. Setelah itu didinginkan dalam desikator dan ditimbang sampai beratnya konstan.
Berat sisa contoh Kadar abu = x 100
Berat contoh awal
18
d. Penetapan kadar zat terbang
Contoh arang aktif sebanyak 2 gram dimasukan ke dalam cawan porselin yang telah diketahui beratnya, kemudian dimasukan ke dalam tanur listrik pada
suhu 950
o
C selama 10 menit. Setelah itu didinginkan dalam desikator dan ditimbang sampai beratnya konstan.
Berat contoh yang hilang Kadar zat terbang = x 100
Berat contoh awal
e. Penetapan kadar karbon
Kadar karbon arang aktif dihitung dengan cara pengurangan dari kadar abu dan zat terbang.
Kadar karbon = 100 – kadar abu + kadar zat terbang
f. Penetapan daya serap terhadap iod