Manfaat Penelitian Medium Density Fiberboard Perekat

3 Berdasarkan permasalahan tersebut, maka masalah penelitian yang akan dijawab adalah : 1. Bagaimana sifat tempurung, arang dan arang aktif tempurung kemiri? 2. Apakah ada pengaruh sifat arang aktif tempurung kemiri akibat dari kondisi aktivasi yang berbeda? 3. Apakah arang aktif tempurung kemiri mampu menurunkan kandungan emisi formaldehida pada MDF?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pola perubahan struktur dari tempurung kemiri menjadi arang dan arang aktif 2. Mendapatkan kondisi suhu dan lama aktivasi yang optimal pada pembuatan arang aktif tempurung kemiri 3. Mengetahui penggunanan arang aktif tempurung kemiri untuk mengurangi emisi formaldehida

1.4. Hipotesis

1. Proses pembentukan arang dan arang aktif akan menimbulkan perubahan pola struktur 2. Proses aktivasi akan mempengaruhi sifat arang aktif 3. Arang aktif tempurung kemiri mampu mengurangi emisi formaldehida MDF

1.5. Manfaat Penelitian

1. Menyediakan informasi mengenai sifat dan struktur tempurung kemiri, arang dan arang aktif serta pemanfaatannya untuk mengurangi emisi formaldehida 2. Meningkatkan nilai tambah tempurung kemiri

1.6. Ruang Lingkup

1. Kajian struktur tempurung kemiri, arang dan arang aktif 2. Kajian sifat arang aktif dan MDF 4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Medium Density Fiberboard

Papan serat berkerapatan sedang medium density fiberboardMDF adalah papan yang terbuat dari serat kayu atau bahan berlignoselulosa lainnya, dijadikan lembaran kemudian dikempa dengan kerapatan lebih dari 0,35 gcm 3 . Bahan pengikat serat dan zat-zat tertentu dapat ditambahkan untuk memperbaiki sifat MDF Tsoumis 1991 dan JIS, 2003. Saat ini MDF merupakan produk panel yang utama bersama-sama dengan papan partikel. Produksi papan serat anggota ITTO mendekati 3,6 juta m 3 di tahun 2000 dan meningkat menjadi 3,8 juta m 3 pada tahun 2001. Indonesia menduduki posisi ketiga sebagai negara penghasil papan serat setelah Brazil dengan produksi 557 ribu m 3 pada tahun 2001. Indonesia juga termasuk urutan ketiga dalam hal ekspor papan serat setelah Malaysia dan Thailand dengan jumlah ekspor 285 ribu m 3 ITTO, 2002.

2.2. Perekat

Pada pembuatan panel kayu papan partikel, papan serat, oriented strand board dan lainnya akan sangat dipengaruhi oleh substrat bahan lignoselulosa, perekat dan teknologi proses. Pada umumnya produk panel-panel kayu termasuk MDF, menggunakan perekat UF. Jenis perekat ini mempunyai beberapa keunggulan diantaranya: harganya murah, mudah mengeras pada suhu kamar, dapat digunakan untuk merekat semua elemen kayu dan sedikit sekali mempengaruhi warna asli bahan yang direkat. Aspek negatifnya adalah ikatan rekatnya tidak tahan terhadap air, suhu dan kelembaban tinggi serta menghasilkan emisi formaldehida. Perekat UF masuk kedalam kelompok amino resin dengan unit monomer diilustraikan pada Gambar 1. Permasalahan emisi ini menjadi perhatian khusus terutama pada saat proses produksi dan penggunaan dalam ruangan tertutup Marra, 1992 dan Rowell, 2005. 5 Gambar 1. Monomer dasar perekat formaldehida Sifat ketahanan terhadap hidrolisis merupakan faktor penentu pada besar kecilnya emisi formaldehida suatu produk. Berdasarkan sifatnya, perekat UF mudah dihidrolisis sehingga menyumbang emisi terbesar dibanding perekat lainnya Gambar 2. Perekat MUF melamin-urea formaldehida lebih stabil karena ikatan C-N yang bersumber dari struktur cincin aromatik melamin dan sedikit menurunkan keasaman pH pada garis ikatan akibat perlindungan melamin. Ikatan C-C pada PF phenol formaldehida resin sangat stabil terhadap hidrolisa Dynea. 2005. Perbedaan jenis perekat untuk mencapai standar emisi formaldehida rendah ≤ 0,3 mgL akan berakibat terhadap besarnya biaya, jumlah perekat dan kapasitas produksi Tabel. 1. Perekat UF Perekat MUF Perekat PF Gambar 2. Jenis perekat formaldehida mudah disisipi ketahanan terhadap hidrolisis lebih besar dibandingkan UF ikatan C-C lebih stabil 6 Tabel 1. Perbandingan jenis perekat lain terhadap perekat UF untuk mendapatkan produk panel dengan emisi rendah No. Jenis Perekat Harga perekat Peningkatan penggunaan perekat Penurunan kapasitas 1. Aminoplastik 30-70 lebih tinggi + 10-15 10-20 2. Phenoplastik dua kali lipat + 20 20-30 3. Polyphenolik 2-3 kali lipat + 20 30 4. PMDI isosianat 5-6 kali lipat - 50

2.3. Emisi Formaldehida