Penetapan daya serap terhadap iod Penetapan daya serap terhadap uap benzena, karbon tetraklorida, Kerapatan

18

d. Penetapan kadar zat terbang

Contoh arang aktif sebanyak 2 gram dimasukan ke dalam cawan porselin yang telah diketahui beratnya, kemudian dimasukan ke dalam tanur listrik pada suhu 950 o C selama 10 menit. Setelah itu didinginkan dalam desikator dan ditimbang sampai beratnya konstan. Berat contoh yang hilang Kadar zat terbang = x 100 Berat contoh awal

e. Penetapan kadar karbon

Kadar karbon arang aktif dihitung dengan cara pengurangan dari kadar abu dan zat terbang. Kadar karbon = 100 – kadar abu + kadar zat terbang

f. Penetapan daya serap terhadap iod

Contoh arang aktif seberat 0,2 gram dimasukkan ke dalam erlenmeyer kemudian ditambahkan 25 ml larutan iod 0,1 N dan dikocok selama 15 menit pada suhu kamar, larutan kemudian disaring. Larutan tersebut dipipet sebanyak 10 ml dan dititrasi dengan larutan Na 2 S 2 O 3 0,1 N sampai diperoleh larutan berwarna merah muda lalu ditambahkan beberapa tetes larutan kanji 1 sebagai indikator. Kemudian dilakukan titrasi lagi sampai saat warna biru hilang. [10 – ml x N Na 2 S 2 O 3 ] x 126,93 x fp Daya serap iod mgg = Bobot contoh g

g. Penetapan daya serap terhadap uap benzena, karbon tetraklorida,

kloroform dan formaldehida Contoh arang aktif sebanyak 1,5 gram dimasukkan ke dalam kaca arloji, selanjutnya ditempatkan dalam desikator yang telah dijenuhkan masing-masing dengan uap benzena, karbon tetraklorida, kloroform dan formaldehida selama 24 19 jam. Sebelum ditimbang, contoh dibiarkan selama 5 menit untuk mengeluarkan uap yang menempel pada permukaan kaca. Berat uap yang terserap Daya serap = x 100 Berat contoh awal

3.4.2. Standar dan Prosedur Pengujian MDF

Prosedur pengujian MDF dilakukan berdasarkan Standar Industri Jepang JIS A 5905-2003 tentang fiberboards. Untuk memperoleh contoh uji, lembaran papan serat dipotong menurut pola pemotongan seperti Gambar 7. Gambar 7. Pola pemotongan contoh uji MDF Keterangan: 1 : Contoh uji untuk kerapatan dan kadar air 10 cm x 10 cm 2 : Contoh uji untuk MOR dan MOE 5 cm x 20 cm 3 : Contoh uji untuk keteguhan rekat internal 5 cm x 5 cm 4 : Contoh uji untuk pengembangan tebal 5 cm x 5 cm 5 : Contoh uji untuk daya serap air 10 cm x 10 cm 6 : Contoh uji untuk emisi formaldehida 5 cm x 15 cm

a. Kerapatan

Pengujian kerapatan dilakukan pada kondisi kering udara dengan contoh uji berukuran 10 cm x 10 cm. Contoh uji ditimbang berat awalnya dan diukur dimensinya menggunakan kaliper dan mikrometer. Kerapatan dihitung dengan rumus: 6 2 3 6 4 6 1 5 30 cm 30 cm 20 Berat kering udara g Kerapatan kering udara gcm 3 = Volume cm 3

b. Kadar air