Latar Belakang Sifat Arang Aktif Tempurung Kemiri Dan Pemanfaatannya Sebagai Penyerap Emisi Formaldehida Papan Serat Berkerapatan Sedang

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keterbatasan sumberdaya hutan menyebabkan produk kayu utuh mulai berkurang dan beralih ke panel kayu. Salah satu produk panel yang utama dan berkembang dengan pesat adalah papan serat berkerapatan sedang Medium Density Fiberboard MDF. Produksi MDF pada tahun 2010 diperkirakan mencapai 34 juta m 3 Buongiorno et.al., 2006. Produk MDF pada umumnya banyak digunakan untuk keperluan interior dan sebagian besar menggunakan perekat urea formaldehida UF pada perbandingan resin:kayu yang cukup tinggi. Perekat UF terbuat dari bahan dasar formaldehida yang mudah terhidrolisis sehingga berpotensi menghasilkan emisi formaldehida. Dilain pihak, saat ini masalah lingkungan sedang menjadi isu penting termasuk kesehatan. Menurut penelitian, kandungan emisi formaldehida sebesar 0,1 ppm saja sudah dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan pada konsentrasi tinggi dapat merusak fungsi paru-paru dan menyebabkan kanker Liteplo et.al., 2002; Hawks dan Hansen, 2002; Rong, 2002; Dynea, 2005; dan CPSC, 2007. Dengan demikian apabila tidak segera diantisipasi maka ada kemungkinan produk panel kayu berperekat UF termasuk MDF dengan tingkat emisi tinggi akan sulit diterima pasar karena dianggap tidak ramah lingkungan. Upaya menurunkan emisi formaldehida terus dilakukan hal ini dapat dilihat dari semakin berkurangnya kandungan emisi formaldehida pada produk panel kayu. Sebelum tahun 1965 kandungan emisi formaldehida dapat mencapai 100 mg100g dan selanjutnya mengalami penurunan hingga dibawah 5 mg100g pada tahun 2002. Penggunaan perekat dari jenis phenoplastik, melamin dan isosianat merupakan salah satu cara dalam menurunkan emisi formaldehida. Namun demikian jenis perekat tersebut harganya lebih tinggi dari UF dan dapat menurunkan kapasitas produksi Santoso dan Sutigno, 1998; Wang, et.al., 2004; Dynea, 2005, sehingga perlu dicari upaya lain dalam menurunkan emisi formaldehida pada produk panel yang menggunakan perekat berbahan formaldehida. 2 Alternatif pilihan yang dapat ditempuh adalah dengan menggunakan arang atau arang aktif yang berperan sebagai penyerap emisi formaldehida Pari, et.al., 2006b; Park et.al., 2006. Kemampuan daya serap arang aktif terhadap molekul dalam fase gas dan cairan tergantung dari ukuran dan penyebaran pori, serta luas dan sifat kimia permukaan arang aktifnya Benaddi, 2000. Kualitas arang aktif sendiri akan dipengaruhi oleh jenis bahan baku dan proses pembuatannya. Di Indonesia, tempurung kemiri sebagai bahan berlignoselulosa dengan kandungan holoselulosa dan lignin sebesar 61,28 dan 38,95 mempunyai prospek untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan arang aktif. Penggunaan tempurung biji-bijian sebagai bahan baku arang aktif pada umumnya didasarkan pada potensinya yang tersedia, harga rendah dan bertujuan untuk memperoleh nilai tambah, mengingat bahan baku ini belum banyak dimanfaatkan secara optimal Bonelli et.al., 2001; Bansode et.al., 2003; Daud dan Ali, 2004.

1.2. Perumusan Masalah