4.2.2.9 Hubungan antara Motivasi dengan Keterlambatan Pelaksanaan
Penyelidikan Epidemiologi DBD
Pengujian hubungan motivasi dengan keterlambatan pelaksanaan penyelidikan epidemiologi DBD menggunakan uji chi square. Hasil uji dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.19 Tabulasi Silang antara Motivasi dengan Keterlambatan Pelaksanaan Penyelidikan Epidemiologi DBD
Motivasi Keterlambataan Pelaksanaan PE DBD
Jumlah Terlambat
Tidak Terlambat
n N
N
Rendah
5 83,3
1 16,7
6 100,0
Sedang 12
54,5 10
45,5 22
100,0
Tinggi 1
11,1 8
88,9 9
100,0
Jumlah 18
48,6 19
51,4 37
100,0
Kategori motivasi dalam penelitian ini dilakukan penggabungan, hal ini dilakukan karena uji chi square tabel 3x2 tidak memenuhi syarat yaitu expected
count kurang dari 5 lebih dari 20. Kategori yang digabung yaitu kategori motivasi rendah digabung kedalam kategori motivasi sedang. Hasil uji
fisher’s dari tabel hasil penggabungan dapat dilihat melalui tabel berikut:
Tabel 4.20 Tabulasi Gabungan Hubungan antara Motivasi dengan Keterlambatan Pelaksanaan Penyelidikan Epidemiologi DBD
Motivasi Keterlambataan Pelaksanaan PE
DBD
Jumlah p value
CC RP
Terlambat Tidak Terlambat
n N
N
0,008 0,426
6,3
Rendah dan
sedang 17
63,0 10
37,0 27
100,0
Tinggi
1 10,0
9 90,0
10 100,0
Jumlah
18 48,6
19 51,4
37 100,0
Berdasarkan tabel 4.20, dapat diketahui bahwa responden yang memiliki motivasi rendah dan sedang yang terlambat dalam pelaksanaan PE DBD sebanyak 17 responden
63,0, sedangkan responden yang memiliki motivasi tinggi yang tidak terlambat dalam pelaksanaan PE DBD sebanyak 9 responden 90,0.
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji fisher’s dengan taraf
kepercayaan 95, diperoleh p value=0,008 p value0,05 dengan Contingency Coefficient CC sebesar 0,426, sehingga dapat diketahui bahwa antara motivasi dengan
keterlambatan pelaksanaan PE DBD mempunyai tingkat keeratan hubungan yang cukup kuat. Berdasarkan hasil perhitungan Rasio Prevalensi RP didapatkan nilai RP sebesar
6,3 artinya petugas dengan motivasi rendah dan sedang mempunyai risiko 6,3 kali lebih besar untuk terlambat dalam melaksanakan PE DBD daripada petugas dengan motivasi
tinggi.
BAB V PEMBAHASAN