4.2.2 Analisis Bivariat
Analisis bivariat dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara masing-masing variabel bebas yang meliputi pengetahuan, ketersediaan
tenaga, ketersediaan sarana, dukungan pimpinan, imbalan, beban kerja, persepsi, sikap, dan motivasi dengan variabel terikat yaitu keterlambatan pelaksanaan
penyelidikan epidemiologi DBD.
4.2.2.1 Hubungan antara Pengetahuan dengan Keterlambatan Pelaksanaan
Penyelidikan Epidemiologi DBD
Pengujian hubungan pengetahuan dengan keterlambatan pelaksanaan penyelidikan epidemiologi DBD menggunakan uji chi square. Hasil uji dapat
dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.10 Tabulasi Silang antara Pengetahuan dengan Keterlambatan
Pelaksanaan Penyelidikan Epidemiologi DBD
Pengeta- huan
Keterlambataan Pelaksanaan PE DBD Jumlah
Terlambat Tidak Terlambat
n n
N
Kurang 7
43,8 9
56,3 16
100,0
Cukup 7
46,7 8
53,3 15
100,0
Baik 4
66,7 2
33,3 6
100,0
Jumlah
18 48,6
19 51,4
37 100,0
Kategori pengetahuan dalam penelitian ini dilakukan penggabungan, hal ini dilakukan karena uji chi square tabel 3x2 tidak memenuhi syarat yaitu
expected count kurang dari 5 lebih dari 20. Kategori yang digabung yaitu
kategori pengetahuan cukup digabung dengan kategori pengetahuan baik. Hasil uji chi square dari tabel hasil penggabungan dapat dilihat melalui tabel berikut:
Tabel 4.11 Tabulasi Gabungan Hubungan antara Pengetahuan dengan Keterlambatan Pelaksanaan Penyelidikan Epidemiologi DBD
Pengeta- huan
Keterlambataan Pelaksanaan PE DBD
Jumlah p value
Terlambat Tidak Terlambat
n n
N
0,851
Kurang 7
43,8 9
56,3 16
100,0
Cukup- Baik
11 52,4
10 47,6
21 100,0
Jumlah 18
48,6 19
51,4 37
100,0
Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa responden yang mempunyai pengetahuan kurang yang terlambat dalam pelaksanaan PE DBD sebanyak 7 responden
43,8, sedangkan responden yang mempunyai pengetahuan cukup-baik yang tidak terlambat dalam pelaksanaan PE DBD sebanyak 10 responden 47,6.
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji chi square dengan taraf kepercayaan 95, diperoleh p value=0,851 p value0,05, sehingga dapat diketahui
bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan keterlambatan pelaksanaan PE DBD.
4.2.2.2 Hubungan antara Ketersediaan Tenaga dengan Keterlambatan
Pelaksanaan Penyelidikan Epidemiologi DBD
Pengujian hubungan
ketersediaan tenaga
dengan keterlambatan
pelaksanaan penyelidikan epidemiologi DBD menggunakan uji chi square. Hasil uji dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.12 Tabulasi Silang antara Ketersediaan Tenaga dengan Keterlambatan Pelaksanaan Penyelidikan Epidemiologi DBD
Ketersediaan Tenaga
Fungsional Surveilans
Epidemiologi Keterlambataan
Pelaksanaan PE DBD
Jumlah p value
Terlambat Tidak
Terlambat n
n N
0,660
Tidak tersedia
15 46,9
17 53,1
32 100,0
Tersedia
3 60,0
2 40,0
5 100,0
Jumlah 18
48,6 19
51,4 37
100,0
Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui bahwa puskesmas yang tidak tersedia tenaga fungsional surveilans epidemiologi yang terlambat dalam
pelaksanaan PE DBD sebanyak 15 responden 46,9, sedangkan puskesmas yang tersedia tenaga fungsional surveilans epidemiologi yang tidak terlambat
dalam pelaksanaan PE DBD hanya 2 responden 40,0. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji
fisher’s dengan taraf kepercayaan 95, diperoleh p value=0,660 p value0,05, sehingga dapat
diketahui bahwa tidak ada hubungan antara ketersediaan tenaga dengan keterlambatan pelaksanaan PE DBD.
4.2.2.3 Hubungan antara Ketersediaan Sarana dengan Keterlambatan