Nilai Contingency Coefficient CC variabel motivasi dan
keterlambatan pelaksanaan penyelidikan epidemiologi DBD
adalah
0,426
yang menunjukkan bahwa tingkat keeratan hubungan antara ketersediaan tenaga dengan
keterlambatan pelaksanaan penyelidikan epidemiologi DBD
dalam kategori cukup kuat. Rasio Prevalensi RP yang didapatkan sebesar 6,3 yang artinya petugas
dengan motivasi rendah dan sedang mempunyai risiko 6,3 kali lebih besar untuk terlambat dalam melaksanakan PE DBD daripada petugas dengan motivasi tinggi.
Penelitian ini sesuai dengan pendapat Siagian 2004 yang menyebutkan bahwa motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota
organisasi mau dan rela untuk mengerahkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau ketrampilan, tenaga, dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai
kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya. Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Endang Surani 2008, yang
menyatakan bahwa ada hubungan antara motivasi dengan kinerja bidan pelaksana poliklinik kesehatan desa p=0,0001.
Motivasi merupakan hal yang sangat penting bagi seorang pekerja, begitu juga dalam pelaksanaan PE DBD bagi petugas surveilans epidemiologi. Meskipun
dalam melaksanakan PE DBD bukan merupakan tugas pokoknya, namun jika dalam diri petugas terdapat motivasi yang tinggi maka PE DBD dapat terlaksana
dengan baik.
5.2 Hambatan dan Kelemahan Penelitian
5.2.1 Hambatan
Hambatan yang dialami oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian ini yaitu kejujuran responden dalam pengisian kuesioner. Dalam melakukan
wawancara, peneliti berusaha mencari informasi selengkap mungkin dari responden dengan cara bertanya sejelas mungkin kepada responden agar
responden memberikan jawaban secara jujur.
5.2.2 Kelemahan
Kelemahan dalam penelitian ini yaitu kuesioner penelitian dikembangkan oleh peneliti sendiri dan bukan kuesioner standar, maka pernyataan dan
pertanyaan yang ditanyakan kepada responden untuk setiap variabel belum mencakup secara detail dari semua aspek yang menyangkut variabel tersebut.
Peneliti sudah berusaha meminimalisasi keterbatasan ini dengan cara membuat pertanyaanpernyataan berdasarkan pedoman dan teori yang ada, dan disesuaikan
dengan kondisi lapangan dan sudah melalui tahapan uji validitas dan uji reliabilitas.
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan
6.1.1 Ada hubungan antara imbalan dengan keterlambatan pelaksanaan penyelidikan epidemiologi DBD.
6.1.2 Ada hubungan antara beban kerja dengan keterlambatan pelaksanaan penyelidikan epidemiologi DBD.
6.1.3 Ada hubungan antara motivasi dengan keterlambatan pelaksanaan penyelidikan epidemiologi DBD.
6.1.4 Tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan
keterlambatan pelaksanaan penyelidikan epidemiologi DBD
. 6.1.5 Tidak ada hubungan antara ketersediaan tenaga dengan
keterlambatan pelaksanaan penyelidikan epidemiologi DBD
. 6.1.6 Tidak ada hubungan antara ketersediaan sarana dengan
keterlambatan pelaksanaan penyelidikan epidemiologi DBD
.
6.1.7
Tidak ada hubungan antara dukungan pimpinan dengan
keterlambatan pelaksanaan penyelidikan epidemiologi DBD
.
6.1.8
Tidak ada hubungan antara persepsi dengan
keterlambatan pelaksanaan penyelidikan epidemiologi DBD
.
6.1.9
Tidak ada hubungan antara sikap dengan
keterlambatan pelaksanaan penyelidikan epidemiologi DBD
.
69